Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Communal Branding Kopi Jatim Ekspor untuk Devisa Desa!

Jatim Ekspor Kopi
MANGENJANG.COM, Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengekspor komoditas kopi merek "Javeast Coffe" hasil skema communal branding dari beberapa daerah meliputi Jember, Madiun dan Jombang.

Ekspor perdana kopi tersebut dilepas oleh Pelaksana tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemprov Jatim Jumadi dan Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim Andromeda Qomariah dalam rangkaian acara peluncuran "Communal Branding Menuju Desa Devisa" di Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Rabu.

"Pada tahap pertama, kopi yang diekspor sebanyak 18 ton. Sisanya akan diekspor bertahap hingga 200 ton dengan total nilai ekspor lebih dari Rp6,2 miliar," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jatim Andromeda Qomariah.

Menurut Andromeda, komoditas kopi dengan merek "Javeast Coffe" hasil communal branding tersebut adalah yang pertama di Jatim bahkan di Indonesia.

"Communal branding adalah perwujudan Jatim Berdaya, salah satu poin program pokok pembangunan dalam Nawa Bhakti Satya yang digagas Ibu Gubernur Jatim," kata dia.

Communal branding merupakan program satu merek yang dimanfaatkan oleh banyak pelaku usaha yang menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan manajemen produk, konsumen dan merek guna meningkatkan nilai tambah sehingga dapat memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing komoditas ekspor.

"Communal branding solusi menjawab 4K yang selama ini menjadi kendala koperasi dan UKM, yakni kualitas, kuantitas, kontinuitas, dan kemasan," kata Andromeda.

Komoditas kopi merek "Javeast Coffe" merupakan hasil communal branding petani kopi dari koperasi di sejumlah desa pada tiga kabupaten, yaitu Desa Sidomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang dan Desa Kare, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun.

Andromeda meyakini program communal branding mendorong terwujudnya desa devisa dengan memprioritaskan wilayah yang memiliki produk unggulan sejenis atau produk komplementer, sehingga dapat saling memperkuat dan menguatkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.***