Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Rahasia Sukses dalam wirausaha

Cara-sukses-wirausaha

PurwakartaOnline.com - Indonesia menghadapi masalah keterbatasan kesempatan kerja, dimana pencari kerja dengan lowongan pekerjaan tidak sebanding. Berdasarkan data BPS, perbandingan lowongan kerja yang tersedia dibanding pencari kerja dari tahun 2000-2013 adalah ketersediaan lowongan kerja yang dibawah pencari kerja.

Sedikitnya lowongan yang tersedia dan ditambah dengan penempatan tenaga kerja yang berada dibawah lowongan, mengakibatkan semakin besarnya pencari kerja yang tidak memperoleh kesempatan kerja. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan berwirausaha.

Proporsi wirausaha Indonesia yang baru sekitar 0,24% pada tahun 2011 dan 1,56% pada akhir tahun 2012 dari populasi penduduk disadari masih sangat kurang untuk mendukung akselarasi pembangunan ekonomi. Mengutip sosiolog David Mc Cleiland, dibutuhkan minimal 2% atau 4,8 juta wirausaha dari populasi penduduk Indonesia, sebagaimana prasyarat suksesnya pembangunan ekonomi suatu negara.

Peningkatan rasio jumlah wirausaha terhadap jumlah populasi Indonesia sangat diperlukan untuk meningkatkan daya saing untuk berkompetisi dengan negara lain. Sebagai perbandingan, Singapura memiliki wirausaha 7,2%, Malaysia 2,1%, Thailand 4,1%, Korea Selatan 4,0% dan Amerika Serikat 11,5% dari seluruh populasi penduduknya.

Hingga saat ini, Pemerintah Indonesia telah menggulirkan program-program pemberdayaan wirausaha. Seperti, program wirausaha 1.000 sarjana, program pelatihan kewirausahaan, bantuan sosial dan perkuatan, bantuan atau kredit dana bergulir, Kredit Usaha Rakyat (KUR), program kemitraan dan bina lingkungan, program pembiayaan melalui CSR (Corporate Social Responsibility), PNPM Mandiri dan program pelatihan untuk TKI.

Data Kemeterian Koperasi dan UKM mencatat hingga saat ini jumlah wirausaha di Tanah Air telah mencapai 1,56% dari total jumlah penduduk, sementara Asosiasi Inkubator Bisnis Indonesia (AIBI) menyebutkan bahwa jumlah wirausaha Indonesia baru 0,18% atau 400.000 orang, padahal jumlah idealnya mesti diatas 4,4 juta orang.

Menurut Thomas Zimmerer dalam bukunya, ada 8 faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan antara lain sebagai berikut :

  1. Wirausahawan sebagai pahlawan.
  2. Pendidikan kewirausahaan.
  3. Faktor ekonomi dan kependudukan.
  4. Pergeseran ke ekonomi jasa.
  5. Kemajuan teknologi.
  6. Gaya hidup bebas.
  7. e-Commerce dan The World-Wide-Web.
  8. Peluang Internasional.
Wirausaha merupakan salah satu solusi untuk menekan tingkat pengangguran atau bagi yang tidak mendapatkan kesempatan kerja. Wirausaha selain bisa menciptakan pekerjaan bagi diri sendiri, wirausaha juga dapat membuka kesempatan kerja bagi orang lain.

Seorang wirausaha adalah seorang yang memiliki keahlian untuk menjual, mulai dari menawarkan ide hingga komoditas baik berupa produk atau jasa. Dengan kreativitasnya, wirausahawan mampu beradaptasi dengan berbagai situasi dan kondisi lingkungan.

Sebagai pelaku bisnis, wirausahawan harus mengetahui dengan baik manajemen penjualan, gaya dan fungsi manajemen. Untuk berhasil, ia harus mampu berkomunikasi dan menguasai beberapa elemen kecakapan manajerial, serta mengetahui teknik menjual yang strategis mulai dari pengetahuan tentang produk, ciri khas produk dan daya saing produk terhadap produk sejenis.

Ketika seseorang mulai berbisnis, tentu banyak ketakutan dan kendala yang dihadapi. Takut kehilangan kemampuan sebagai pegawai, yang sudah pasti terima gaji pada setiap bulan, takut kehilangan fasilitas dari kantor, hingga takut tidak dapat memenuhi kehidupan keluarga.

Disamping itu ada lagi pertanyaan seperti “Bagaimana kalau berusaha lalu bangkrut?” Disamping itu alasan mengapa seseorang enggan berwirausaha dan menjadi bos adalah karena takut menghadapi risiko. Menjalankan kegiatan wirausaha atau bisnis memang sangat erat kaitannya dengan kegagalan dan sebenarnya lebih erat kaitannya pula dengan kesuksesan.

Kewirausahaan belum diminati karena sebagian besar orang hanya melihat sisi negatifnya seperti tidak mapan, hidup tidak teratur, penuh risiko, dan sebagainya dari pada segi positifnya. Sehingga yang terjadi adalah banyak orang enggan berwirausaha dan merasa nyaman untuk bekerja disebuah instansi yang sudah mapan dengan gaji yang mapan pula.

Dalam kondisi seperti itu, ada beberapa hal yang harus dimiliki oleh seseorang yang mau menjadi pengusaha dan wirausaha. Hal yang harus dimiliki tersebut adalah :

1. Pikirkan kesuksesan


Bermimpi untuk menjadi sukses, dan untuk itu, diperlukan visi yang jelas tentang apa yang ingin dicapai. Tapi tidak berhenti dimimpi saja, harus aktif memvisualisasikan sukses dalam pikiran.

2. Selalu bergairah dengan apa yang Anda lakukan


Memulai bisnis adalah salah satu tujuannya untuk ingin merubah sebagian atau seluruh hidup. Apabila mencintai apa yang dilakukan maka kesuksesan tersebut akan datang, sebaliknya jika tidak bergairah dalam pekerjaan bahkan membencinya, maka tidak akan berhasil meraih impian tersebut.

3. Fokus pada kekuatan anda


Setiap orang memiliki kelebihan dan kelemahan. Agar lebih efektif, perlu mengidentifikasi kekuatan dan selalu berkonsentrasi.

4. Bekerja keras


Setiap pengusaha sukses selalu bekerja keras dan keras. Tidak ada yang mencapai kesuksesan hanya dengan duduk dan menatap dinding setiap harinya. Bekerja akan mudah jika memiliki visi, tujuan yang jelas dan bersemangat dengan apa yang lakukan.

5. Selalu bertahan dalam berbisnis


Tidak ada yang mengatakan bahwa jalan menuju sukses itu mudah. Meskipun ada niat baik dan kerja keras, kadang-kadang ada gagalnya. Beberapa pengusaha sukses mengalami kemunduran dan bahkan kebangkrutan. Namun, banyak juga pengusaha yang bangkit dan bertahan dalam berbisnis walaupun hampir mengalami kemunduran.

Menurut Forbes (Editor : Erlangga Djumena) empat tips yang diharapkan bisa membantu mewujudkan niat wirausaha Anda :

Pertama, Salah satu cara terbaik untuk mempelajari wirausaha adalah dengan berteman dengan sejumlah pengusaha. Tidak musti berteman dengan pengusaha kaya, tetapi bertemanlah dengan pelaku usaha yang bisa dimana dia bekerja untuk dirinya sendiri.

Mulai dengan bergaul dengan pengusaha yang dekat dengan tempat tinggal Anda. Itu bisa membantu menciptakan pemikiran, “Jika mereka bisa, maka saya juga.” Bertemulah dengan pelaku usaha dari berbagai industri. Semakin beragam gaya kewirausahaan yang ditemui, maka semakin kaya pengalaman kita.

Lantas bagaimana jika kita tidak kenal satu orang pun pengusaha? Mulailah bertanya dengan orang-orang untuk mengenalkan Anda ke sejumlah pengusaha. Bisa juga dengan mengikuti sebuah kelompok lewat Linkdeln atau Facebook. Cari teman pelaku usaha dari sana. Siapa tahu anda bisa banyak bertemu pengusaha lewat jejaring sosial tersebut.

Kedua, pilih sejumlah pelaku usaha sebagai panutan. Pelaku usaha yang dijadikan contoh kiranya yang sudah terbukti kesuksesannya di dunia usaha. Mungkin kita tidak bisa berbincang dengan mereka secara dekat, tapi kita bisa melakukan analisa kesuksesannya.

Kita bisa memilih sejumlah merk ataupun perusahaan yang kita sukai. Lalu, coba telah pemilik usahanya melalui banyak hal seperti situs perusahaannya dan profil pengusahanya di media atau artikel lainnya.

Bahkan mungkin ada buku mengenai otobiografi pengusaha tersebut yang bisa kita baca. Pelajari kepribadiannya dan gaya kepemimpinannya yang telah sedemikian rupa membentuk mereka atau perusahaannya yang dijalankannya.

Ketiga, coba senangi bisnis kecil sebagai seorang pelanggan. Selain berteman dengan pengusaha, penting juga untuk berhubungan dengan bisnisnya. Tidak perlu langsung berpikir sebuah bisnis besar.

Coba lirik sebuah bisnis kecil atau bisnis yang barubsaja dimulai yang Anda sukai. Cari tahu pengalaman atau cerita pemilik usahanya. Apa yang mereka lakukan untuk menjadi berbeda. Lantas berpikirlah sebagai seorang konsumen karena dengan cara itu Anda bisa tahu apa yang menarik yang kiranya bisa diambil sebagai masukan untuk usaha Anda.

Keempat, melawan mitos berbicara bisnis. Maksudnya, sering kali calon pelaku usaha berpikir bahwa dibutuhkan pengetahuan dan keahlian yang cukup untuk memulai usaha. Padahal tidak perlu menjadi lulusan MBA untuk berwirausaha.

Apa yang harus dilakukan untuk mendapat pengetahuan berbisnis? Coba berlangganan sebuah majalah bisnis dan baca sesuatu yang Anda suka. Melalui hal itu, Anda bisa melihat bagaimana seseorang mengembangkan bisnisnya ataupun bagaimana menangani suatu masalah dalam berbisnis.

Jika Anda telah mulai berteman dengan pelaku usaha, belajar banyak dengan membaca apapun, berpikir lebih mengenai seperti apa menjadi seorang pengusaha, maka Anda akan tahu bahwa berbisnis tidak semenakutkan yang Anda pikir selama ini.

Anda pun tidak perlu menunggu suatu waktu untuk menjadi wirausahawan, tapi sesegera mungkin. Seorang pengusaha/wirausahawan setidaknya memiliki 6 (enam) dasar kemampuan, yang akan menjadi pengendali dalam menjalankan usahanya. Kemampuan itu terdiri dari :

1. Kemampuan memotivasi diri


Kemampuan memotivasi diri dalam menumbuhkan tekad, semangat dalam melakukan kegiatan usaha. Kemampuan memotivasi diri sangat ditentukan oleh locus of control dalam diri wirausaha.

Kemampuan memotivasi diri bisa berasal dari dalam diri sendiri (internal locus of control) dalam mencapai kehidupam yang lebih baik, pengembangan diri, penataan financial. Kemampuan memotivasi diri bisa juga berasal dari pengaruh lingkungan luar, seperti melihat mereka yang sudah berhasil, lingkungan sekitar banyak wirausaha, dorongan orang tua, keluarga bahkan juga dari anjuran konsultan psikolog.

2. Kemampuan berinisiatif


Kemampuan berinisiatif adalah mengerjakan sesuatu yang baik tanpa menunggu perintah orang lain yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga dalam jangka panjang menumbuhkan kebiasaan berinisiatif yang akan menghasilkan kreativitas dan inovasi.

Inovasi merupakan sebuah desakan dalam diri wirausaha untuk selalu menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda yang dapat dijadikan piranti dalam menghasilkan barang maupun jasa yang dibutuhkan pengguna.

3. Kemampuan membentuk modal (capital)


Kemampuan membentuk modal sangat menentukan kelancaran dalam memulai usaha. Semangat dan tekat untuk berusaha dan pemahaman tentang pengelolaan keuangan (financial management) menjadi dasar dalam kemampuan membentuk modal. Modal usaha dapat berasal dari modal sendiri, hutang jangka pendek, menengah, kerjasama manajemen, bantuan dan lain-lain.

4. Kemampuan mengatur waktu (time management skill)


Melakukan kegiatan usaha baik menghasilkan barang maupun jasa, berkarir dalam organisasi membutuhkan ketekunan, ketelitian dan juga keseriusan yang juga berhubungan langsung dengan kemampuan mengatur waktu.

Wirausaha yang menanggung bermacam risiko, membutuhkan manajemen waktu yang tepat, kapan memulai pekerjaan dan kapan selesai, skedul waktu bekerja dan dalam menyelesaikan pekerjaan sangat menentukan keberhasilan kegiatan usaha.

Ada pepatah “time is money”. Contoh : seorang ahli psikolog, dokter ahli dikatakan berhasil apabila dia bisa menjalankan profesi dan juga mampu memberikan waktu untuk keluarga.

5. Kemampuan mental yang dilandasi agama


Ada kalanya kesuksesan seseorang wirausaha membutuhkan waktu yang cukup lama. Perjalankan kesuksesan wirausaha adakalanya mengalami siklus naik-turun. Pada saat kehidupan wirausaha pada kondisi sulit kekuatan mental yang dilandasi keyakinan dan agama sangat diperlukan guna menghadapi tekanan kesulitan.

6. Kemampuan mengambil hikmah dari pengalaman


Kehidupan bisnis dapat diibaratkan kehidupan manusia, kadang kondisinya sehat, kadang kondisinya kurang sehat, bahkan mati. Kehidupan wirausaha dalam menjalankan usaha pada umumnya mengalami pasang surut. Kegagalan, kemerosotan dalam bisnis adalah hal wajar. Pengalaman wirausaha yang baik dan pengalaman yang berharga apabila wirausaha tersebut mampu mengambil hikmah.

Pengalaman merupakan bahan refrensi dalam bersikap, berperilaku, mengambil kebijakan, dan menjalankan usaha dimasa kini dan masa depan. Tak jarang para pelaku bisnis harus banting tulang dan bekerja keras untuk merintis sebuah usaha. Bahkan terkadang mereka harus turun langsung ke lapangan untuk untuk menawarkan produk-produk unggulannya dari satu rumah ke rumah konsumen lainnya.

Kondisi inilah yang menuntut para pelaku bisnis untuk memiliki mental baja dan tidak mudah menyerah dengan kendala yang menghadang ditengah jalannya usaha. Untuk bisa sukses berbisnis bagi pemula, tentunya harus tahu cara bisnis sukses.

Bagi yang sudah lama menekuni dunia bisnis, tentunya sudah cukup paham bagaimana menjalankan aktivitas bisnis selanjutnya. Asalkan punya mental baja dalam menjalankan bisnis dan tidak cepat menyerah, maka para pelaku bisnis tersebut tetap punya kesempatan besar untuk sukses.

Cara usaha adalah titik berat kepada siapakah diri Anda dan seberapa jauh mental Anda untuk sukses. Keberanian adalah modal utama seorang pebisnis untuk bisa sukses menjalankan usahanya.

Sebaliknya orang-orang penakut dan cepat menyerah lebih banyak gagal dalam menjalankan sebuah usaha bisnis. “Bagaimana cara agar bisa menjadi seorang wirausaha yang sukses?”, itulah pertanyaan yang seringkali ditanyakan oleh orang-orang yang ingin menjadi seorang wirausaha.

Berikut ini ada beberapa kutipan tentang orang-orang sukses dalam berwirausaha diantaranya adalah :

1. Chairul Tanjung


Menurut pengusaha Chairul Tanjung (detik Finance Senin, 12/11/2012), suatu kunci kesuksesan yang menjadi acuan bisnisnya, adalah membeli masa depan dengan harga sekarang. Maksudnya, seorang pengusaha harus bisa membaca tren masa depan (tentang air mineral).

2. Bob Sadino


Om Bob (Sinar Kejora, 8 Agustus 2011) mengatakan, kelemahan banyak orang adalah terlalu banyak berpikir untuk membuat rencana, sehingga tidak segera melangkah. Ia menyebutkan, bahwa ketika orang hanya membuat rencana dan merasa memiliki ilmu yang melebihi orang lain, maka munculah sifat arogan. 

Padahal, intinya sebenarnya sederhana saja, lakukan dengan action dan berusaha dengan totalitas dan jangan takut untuk gagal. Ada tiga belenggu yang menurut Bob Sadino bisa menghambat kesuksesan kita, yakni belenggu rasa takut, belenggu harapan, dan belenggu jalan pikiran.

3. Aburizal Bakri


Aburizal Bakri (Dradjad Wibowo Ruslis Blog) kunci kesuksesan usaha Bakrie merupakan gabungan tiga hal; keberuntungan, kemampuan membaca pasar, dan kedekatan dengan power steering.

4. Ciputra


Ciputra (VIVAnews) tiga kunci sukses membangun budaya usaha yang dilakukannya adalah, Pertama; Integritas berkaitan dengan spiritual quotient yaitu bagaimana nilai-nilai spiritual dapat menuntun pada prestasi berkelanjutan, contohnya yaitu kejujuran, komitmen untuk melakukan apa yang sudah diucapkan (walk the walk). “Janji adalah hutang yang harus dibayar, itu salah satu praktik integritas yang harus dilakukan dan pelihara” katanya. 

Kedua; profesionalisme juga merupakan intellegent quotient manusia atau kemampuan memecahkan masalah. Sebuah perusahaan dapat beroperasi sehat jika manajemennya memiliki kecakapan dalam memecahkan masalah yang terjadi. 

Ketiga; entrepreneurship dengan emotional quotient, gabungan antara kompetensi pribadi dan kompetensi sosial. “Kompetensi personal adalah kemampuan manusia untuk mengelola diri dan inovasi diri sehingga mampu membuat peluang baru. Sedangkan kompetensi sosial adalah kemampuan menusia mengelola relasi secara unggul sehingga terjadi hubungan yang harmonis.” Berikut adalah berbagai cara dari berbagai pakar dan ilmuwan untuk dapat sukses dalam berusaha dan tentunya dapat dijadikan sebagai inspirasi :

  1. Awali dengan impian dan imajinasi.
  2. Semangat dan kegigihan.
  3. Mempunyai pengetahuan dasar-dasar bisnis.
  4. Berani mengambil resiko.
  5. Kerja keras.
  6. Mau belajar dari pengalaman orang lain.
  7. Bersedia menerima kritikan dan nasehat dari orang lain.
  8. Menjalin kerjasama dengan orang lain.
  9. Berani menghadapi kegagalan.
  10. Tidak suka menunda.

* Pelajari selengkapnya dalam Jurnal berjudul KIAT-KIAT MENJADI WIRAUSAHA SUKSES, ditulis oleh Yolanda dari Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur (FE-UB), Jurnal ini telah dipublikasikan di ejournal.borobudur.ac.id