Himbau tidak pasang baliho revolusi. Pangdam Jaya: Kalau perlu FPI dibubarkan saja!
PurwakartaOnline.com - Setelah ramai mengenai pencopotan baliho Imam FPI, Habib Rizieq Shihab oleh beberapa orang berseragam loreng, kini muncul pernyataan tegas dari unsur TNI.
Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman meminta Front Pembela Islam (FPI) untuk dibubarkan jika tidak taat hukum.
Pangdam Jaya mengingatkan bahwa di Indonesia tidak boleh ada pihak-pihak yang sewenang-wenang dan melanggar aturan dengan semaunya sendiri.
Lebih tegas, Dudung mengatakan bahwa organisasi-organisasi massa yang tidak taat hukum lebih baik membubarkan diri, atau akan dibubarkan paksa.
Sementara itu netizen mulai menanggapi secara beragam isu ini, seperti akun twitter @HukumDan yang menyindir TNI tentang tugasnya.
Mau benar atau gak pun tugas utamanya bukan urus Spanduk dan baliho.
— HUKUM MILIK PENGUASA (@HukumDan) November 20, 2020
Malam malam pulak.
Jadi curiga kan kalau yang menurunkan dan yang merobek spanduk gak pernah tertangkap .
Diketahui, meski tegas mendapatkan penolakan dari pihak kepolisian, FPI mengancam akan tetap menggelar reuni 212 jika pemerintah tidak menindak tegas aktivitas kerumunan lain.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum FPI Ahmad Sobri Lubis, Ketua Umum GNPFU Yusuf Martak, dan Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif, Selasa (17/11/2020).
Dalam siaran pers tersebut, FPI menjelaskan bahwa reuni 212 ditunda karena tidak mendapatkan izin penyelenggaraan di Monas. Penundaan juga dilakukan karena pandemi Covid-19 masih berlangsung.
Namun, disebutkan juga bahwa penundaan reuni 212 itu dilakukan dengan mengamati pelaksanaan Pilkada Serentak 2020, terutama yang berkaitan dengan kerumunan.
Jika ada pembiaran kerumunan oleh pemerintah, maka reuni 212 tahun 2020 akan tetap digelar di waktu yang tepat.
Pangdam Jaya pun mengimbau agar organisasi-organisasi yang tidak taat dengan hukum, membubarkan diri.
"Kalau perlu FPI bubarkan saja itu kalau coba-coba dengan TNI," tegas Dudung, usai apel kesiapan Pilkada serentak tahun 2020, dan penanggulangan banjir di Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020).
Ia juga mengingatkan FPI agar tidak lagi memasang baliho-baliho yang mengajak revolusi.
Jika masih ditemukan baliho-baliho seperti itu, pihak TNI tidak akan segan-segan mencopot baliho-baliho tersebut.
"Saya tidak akan segan-segan tindak keras yang coba ganggu persatuan dan kesatuan di wilayah Jayakarta ini," papar Dudung.
Menurut Dudung, FPI tidak dapat disebut mewakili umat Islam secara seluruhnya.
Sebab, masih banyak Umat Islam yang mencintai perkataan yang baik dan bertingkah baik.
Kemudian ada akun twitter @BERKARYA_NET yang menyatakan Rizieq Shihab tidak takut mati, apalagi hanya ditakut-takuti dengan sirine TNI.
Nakut-nakutin orang kek HRS, pake sirine, wong mati adja beliau itu dah ga takut. Woy, malu dikit napa!! NORAK!
— BERKARYA NETWORK 🛰️ (@BERKARYA_NET) November 20, 2020
Berikut adalah video pernyataan Pangdam Jaya, yang diunggah oleh channel youtube Tribun-video.com:
Sumber: Tribun-video.com