Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Pro kontra film The Santri

pro-kontra-film-the-santri-purwakarta
Pro Kontra Film The Santri 
 

PurwakartaOnline.com - Setelah diperkenalkan oleh KH. Said Aqil Siradj, Livi Zheng mulai mendapatkan perhatian warga Indonesia, terutama kaum Nahdliyyin (warga NU) tentunya. Livi Zheng saat itu adalah sutradara yang akan menggarap film The Santri.

Tema santri menjadi daya tarik sendiri, dimana istilah 'santri' indentik dengan pondok pesantren dan pondok pesantren identik dengan Nahdlatul Ulama.

Lihat saja bagaimana ucapan tokoh Nahdlatul Ulama seperti Gus Dur (KH. Abdurahman Wahid). Menyatakan keterkaitan erat antara Pesantren dengan Nahdlatul Ulama.

"NU (Nahdlatul Ulama) adalah pesantren besar dan Pesantren adalah NU kecil", ucap Gus Dur dalam suatu kesempatan.


Livi Zheng dan Hollywood

Diperkenalkan sebagai sutradara kelahiran Indonesia yang kini berkiprah di Hollywood, Amerika, Livi Zheng sontak menjadi kebanggaan tersendiri bagi sebagian masyarakat.

Netizen dengan sendirinya mulai mencari tahu siapa sosok Livi Zheng sebanarnya. Ribuan artikel tentang Livi Zheng dapat dengan mudah ditemukan. Namun tidak dengan film karya-karyanya.

Media sepopuler tirto.id malah dengan kritis meluncurkan beberapa artikel yang mengupas tentang Livi Zheng.

Secara garis besar tirto.id seperti hendak menyadarkan masyarakat Indonesia tentang kualitas Livi Zheng sebenarnya.

Bukan hanya tentang karir Livi Zheng, bahkan latar belakang keluarga dan bisnis properti keluarga Livi Zheng pun tak luput dari ulasan tirto.id. 

Tidak tanggung-tanggung, tirto menulis dengan berani menulis tentang dugaan bisnis keluarganya yang bermasalah.


Heboh, nyinyir film The Santri

Di media sosial saat ini heboh dengan 'penolakan' terhadap film The Santri. Apakah mereka yang menolak itu tidak suka terhadap Livi Zheng?

Perdebatan di media sosial bersahutan, bagi sebagian yang 'pro', nyiyir terhadap film The Santri bukanlah ketidak-sukaan terhadap Livi Zheng. 

Dibalik pembuatan film ini ada 'restu' Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), maka yang sebenarnya mereka nyinyiri sebenarnya adalah Nahdlatul Ulama.

Dikatakan dalam perdebatan di dalam dunia maya, "Apapun yang disuarakan PBNU hampir pasti akan ditolak oleh yang gak suka sama NU", ungkap seorang Netizen.

Film sejenis The Santri sebenarnya bukan hal baru. Ada film-film lain seperti Ayat-ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, Perempuan Berkalung Sorban dan banyak lagi film lainnya. 

Maka bagi yang 'pro', penolakan terhadap film The Santri perlu dipertanyakan.

Bagi yang 'kontra', film The Santri dinilai sangat jauh dari kehidupan seorang Muslim (IDNtimes, 16/9/2019). 

Selain itu film ini dianggap mengandung adegan sikap liberal dan toleransi yang berlebihan.

Terlepas dari berbagai pro dan kontra yang muncul, film The Santri semakin 'booming' bahkan sejak sebelum ditayangkan. 

Perdebatan memang akan selalu ada. Selain menonton film, ternyata menonton perdebatan juga bisa jadi aktivitas yang cukup menghibur. (car)