Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Deni Haidar: Pertahanan utama negara itu ya Pangan!

PurwakartaOnline.com - Deni Ahmad Haedari memberikan motivasi kepada para Petani Purwakarta. Menurutnya usaha dalam bidang pertanian terutama pangan merupakan usaha mulia.
jaya-pranolo-camat-wanayasa-purwakarta
Deni Ahmad Haedari (kanan). Bersama Saepudin (kiri), Petani kopi Purwakarta.

Deni Ahmad Haedari atau biasa dipanggil Deni Haidar, yang juga merupakan Ketua Pimpinan Wilayah Gerkan Pemuda Ansor (PW GP Ansor) Provinsi Jawa Barat ini, menerima kunjungan silaturahim dari para Petani Purwakarta, siang ini (Jum'at, 27/9/2019). Bersamaan dengan kunjungan Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementerian Pertanian RI, serta Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta.

Deni memberikan pesan untuk jangan ragu bertani, terutama bagi kaum muda. Karena menurutnya, urusan pertanian terutama pangan merupakan hal pokok dalam ketahanan suatu negara.

"Ngomong pertahanan negara,ya utamakan pangan. Ini hal pokok, harus beres dulu, harus didahulukan", ujar Deni kepada para petani.

Menurut Deni, tidak akan maju suatu negara jika pangan terbengkalai. Selain melalui pertanian, pangan tidak bisa diproduksi cara lainnya. Jika pun saat ini ada eksperimen membuat pangan dengan cara non-pertanian di sebuah laboratorium, harganya masih sangat mahal.

"Mau cara apa? daging di lab memang sedang diuji coba. Tapi harga sekilonya 300 juta, mana bisa. Itu pun ditinjau dari segi nutrisi belum bisa dipastikan sama, apakah aman dikonsumsi?", terang Deni.

Deni Haidar saat ini memiliki petani binaan, terutama petani jamur tiram. Belakangan petani kopi dan teh pun seringkali berkonsultasi atau sekadar berdiskusi.

Isteri Deni Haidar juga memiliki olahan jamur yang sangat enak dan inovatif, berupa Bala-bala Jamur, Nugget Jamur dan Pizza Jamur yang citarasanya sangat enak. Purwakarta Online akan membahasnya di artikel terpisah.

Terakhir Deni Haidar menekankan, bahwa ada dua komoditi penting dalam suatu negara, yaitu pangan dan energi. Untuk energi masih memiliki alternatif untuk subtitusi, sedangkan pangan tidak ada subtitusinya. (ES)