Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Usaha teh masih layak digeluti. Eka Sugriyana, Kabid Perkebunan beberkan rahasianya

Eka Sugriyana, SP, MM., Kabid Perkebunan dan Hortikultura Dispangtan Kabupaten Purwakarta, beberkan rahasia usaha teh agar bersaing dengan usaha tani lain.

PurwakartaOnline.com - Ternyata usaha teh masih menguntungkan, masih layak untuk digeluti. 

Hal ini terungkap dalam sambutan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta dalam acara Pelatihan Penumbuhan Kebersamaan, Pelaku Usaha Perkebunan Teh.

Dengan frekuensi panen pucuk teh dua kali dalam satu bulan, atau dipanen setiap dua minggu sekali. 

Ternyata usaha teh bisa mengimbangi usaha tani sayuran, tentu dengan pengolahan pasca panen dan pemasaran yang tepat.

"Dihitung-hitung analisa usaha, dibandingkan faktor-faktor lain seperti besaran modal dan faktor resiko, ternyata usaha teh bisa lebih baik dari sayuran", ujar Eka Sugriyana, SP, MM., Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura, saat memberikan sambutan, mewakili Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan), yang berhalangan hadir.

Pelatihan ini dilaksanakan di Desa Babakan, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta. Hari ini, 26 April 2019.
Pelaku usaha teh rakyat Purwakarta, antusias mengikuti pelatihan. Terutama sesi diskusi, terkait pengolahan dan pemasaran. 

"Pertimbangan lain adalah di (Kabupaten) Purwakarta ini. Kebun teh rakyat sangat banyak, masih jadi tumpuan ekonomi banyak petani. Pemerintah perlu mendorong dalam hal pengolahan (pasca panen) dan pemasaran", tambah Eka Sugriyana.

Peserta yang hadir merupakan para pelaku usaha teh yang ada di Purwakarta bagian selatan. 

Potensi perkebunan rakyat terutama teh di Kabupaten Purwakarta tersebar di Kecamatan Darangdan, Bojong, Pondoksalam, Wanayasa dan Kiarapedes. (bdr)