Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Kadis Pangan dan Pertanian Purwakarta: Petani harus mandiri

PurwakartaOnline.com -  Ir. H. Agus Rachlan Suherlan, MM., Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, mengingatkan petani agar berpikir mandiri, hal ini disampaikan saat berkunjung ke kebun manggis yang menjadi Demplot Pupuk Jeranti (PT. Pupuk Kujang) di Kiarapedes (21/3/2019).
H. Agus Rachlan Suherlan, Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta, bersama petani manggis Wanayasa, Kiarapedes dan Bojong sedang meninjau lahan manggis demplot jeranti PT. Pupuk Kujang di Kiarapedes (21/3/2019).

"Tangan di atas bagaimana pun lebih baik daripada tangan di bawah", ujar H. Agus di depan para petani manggis dari tiga kecamatan, yaitu Kiarapedes, Wanayasa dan Bojong.

Apa yang disampaikan oleh H. Agus adalah tanggapan dari kenyataan masih ada petani dan kelompok tani yang selalu berpikir untuk mengejar bantuan pemerintah.

Padahal saat ini situasi dunia usaha semakin kompetitif, termasuk usaha tani. Dengan berpikir mandiri, petani akan lebih berdaya dalam menjalankan usahanya.

H. Agus juga menekankan agar petani lebih banyak mencari partner dan bekerja sama dengan para ahli dalam komoditas yang ditanamnya.

"Manggis Purwakarta, ditanam oleh petani Purwakarta dan diekspor ke negara (tujuan ekspor) yang telah jelas", jelas H. Agus mengapresiasi beberapa kelompok tani yang telah berhasil ekspor manggis serta mendapat harga yang lebih baik.

Di sisi lain, para petani juga sangat berterima kasih kepada pihak pemerintah dalam hal ini Dinas Pangan dan Pertanian, serta kepada Tim Pupuk Kujang atas keberpihakannya kepada petani manggis.

"Alhamdulillah, pupuknya (jeranti) membuat manggis 75% (berkualitas) super. Kepada Bapak (Kepala Dinas) juga terima kasih telah membuka (penjualan) ekspor manggis dari para petani", terang Bapak Ucup dari Kecamatan Bojong, ketua salah satu kelompok tani yang sudah mulai ekspor manggis.

Sedangkan Bapak Ade, petani manggis dari Kecamatan Wanayasa menantang PT. Pupuk Kujang untuk melakukan demplot pupuk dalam 3 musim.

Karena menurutnya, perlu ditelaah lebih lanjut bukan hanya dalam budidaya, tetapi juga perlu dipertimbangkan sisi efisiensi biaya terhadap harga manggis yang cenderung menurun drastis di akhir musim.