Pupuk Kujang ditantang Petani, selamatkan pohon manggis yang akan mati
Perbandingan buah manggis. Manggis yang menggunakan Pupuk Jeranti (kanan) lebih mulus, berat dan besar dibandingkan dengan manggis yang tidak menggunakan Pupuk Jeranti (kiri) |
PurwakartaOnline.com - Alfian Kuswara dan Wahyu Hidayat, SP., dari Agronomi Marketing PT. Pupuk Kujang (Ritel Non-Subsidi) berkunjung ke Petani.
Mengenalkan produk unggulan terbarunya. Namun siapa sangka, Ia malah ditantang untuk memberikan bukti nyata kualitas pupuknya.
"Jika memang pupuk anda bagus, silakan coba di sini! (Di Legokbarong)," kata seorang anggota Barmoel.
Saat Alfian Kuswara, dari PT. Pupuk Kujang bersilaturahim ke Kelompok Tani Barong Mulya (Barmoel), Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes.
Disepakati pembuktian pupuk dengan cara Demonstration Plot (Demplot).
Pupuk yang diuji adalah Jeranti, di lahan manggis milik Mang Enjang, Pa Ii dan Bu Elah.
Sebanyak 20 pohon manggis diberi dipupuk, sebagian lainnya dipupuk dengan pola yang biasa digunakan. Pemupukan jeranti dilaksanakan sekitar tanggal 2 November 2018.
Tantangan semakin berat, karena yang diberi pupuk adalah pohon-pohon yang hampir mati. Tajuknya tampak tidak sehat, daun bahkan dahan-dahan mulai mati dan mengering.
Sedangkan yang tidak dipupuk adalah pohon manggis yang sehat dan berproduksi tinggi.
Perkembangan Sementara
Tiga bulan berselang, perkembangan pohon diamati (11/2/2019). Bukti sementara menunjukan bahwa pupuk jeranti bekerja dengan baik.
Hasilnya, pohon manggis yang hampir mati dan tidak produktif, kondisinya kini malah lebih sehat dan buahnya lebih lebat.
Dibandingkan pohon manggis yang tiga bulan sebelumnya paling sehat dan musim sebelumnya paling produktif di lahan tersebut.
Mengenalkan produk unggulan terbarunya. Namun siapa sangka, Ia malah ditantang untuk memberikan bukti nyata kualitas pupuknya.
"Jika memang pupuk anda bagus, silakan coba di sini! (Di Legokbarong)," kata seorang anggota Barmoel.
Saat Alfian Kuswara, dari PT. Pupuk Kujang bersilaturahim ke Kelompok Tani Barong Mulya (Barmoel), Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes.
Demonstration Plot (Demplot)
Demi meladeni tantangan petani, Alfian Kuswara dan seorang pakar agronomi datang dan para petani Barmoel telah berkumpul di rumah seorang sesepuh.
Demi meladeni tantangan petani, Alfian Kuswara dan seorang pakar agronomi datang dan para petani Barmoel telah berkumpul di rumah seorang sesepuh.
Disepakati pembuktian pupuk dengan cara Demonstration Plot (Demplot).
Pupuk yang diuji adalah Jeranti, di lahan manggis milik Mang Enjang, Pa Ii dan Bu Elah.
Sebanyak 20 pohon manggis diberi dipupuk, sebagian lainnya dipupuk dengan pola yang biasa digunakan. Pemupukan jeranti dilaksanakan sekitar tanggal 2 November 2018.
Tantangan semakin berat, karena yang diberi pupuk adalah pohon-pohon yang hampir mati. Tajuknya tampak tidak sehat, daun bahkan dahan-dahan mulai mati dan mengering.
Sedangkan yang tidak dipupuk adalah pohon manggis yang sehat dan berproduksi tinggi.
Perkembangan Sementara
Tiga bulan berselang, perkembangan pohon diamati (11/2/2019). Bukti sementara menunjukan bahwa pupuk jeranti bekerja dengan baik.
Hasilnya, pohon manggis yang hampir mati dan tidak produktif, kondisinya kini malah lebih sehat dan buahnya lebih lebat.
Dibandingkan pohon manggis yang tiga bulan sebelumnya paling sehat dan musim sebelumnya paling produktif di lahan tersebut.
Pupuk Jeranti |
Dengan pemupukan jeranti tersebut, ukuran buah manggis rata-rata lebih besar dan kulitnya sangat mulus. Tajuk lebih sehat dan daunnya kembali tumbuh.
Begitulah perkembangan sementara Demplot pupuk jeranti di lahan manggis Barmoel.
Selanjutnya bulan depan setelah manggis mulai masak, akan dihitung dan dibandingkan produktivitasnya.
Antara pohon yang dipupuk dengan jeranti dengan pohon yang dipupuk dengan pola pemupukan yang biasa digunakan petani. (bdr)