Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Sate Maranggi Nu Puguh Nasab na, puguh nikmat na, puguh ashli na

Cianting - Penyesalan seumur hidup jika jadi orang Purwakarta, belum pernah menikmati Mirasa na Sate Maranggi. Kuliner spesial asli dari Purwakarta yang kini telah jadi kuliner kelas dunia. Bukan hanya di Indonesia, Maranggi bisa anda nikmati juga di luar negeri seperti Korea Selatan, Filipina, Qatar, Amerika Serikat, Eropa dan Negeri lainnya.

Di Kabupaten Purwakarta, bertebaran hidangan sate maranggi mulai dari kelas kaki lima hingga kelas restoran. Tak ayal, sejarah awal sate maranggi pun semakin banyak versi. Oleh karena itu, dari segi citarasa pun tak hingga banyaknya sate maranggi yang "tidak bisa dipertanggungjawabkan".


Berikut adalah silsilah Pembuat Sate Maranggi:

1. Ma Ranggi

2. Ma Sarmasih

3. Ma Onoh

4. Bu Nining

5. Wa Heri

Ma Ranggi adalah pembuat sate yang pertama kali menjadi populernya istilah sate maranggi yang melegenda ini. Berdasar keterangan dari Wa Heri, yang merupakan generasi ke-5 pembuat sate maranggi asli, racikan maranggi berasal dari masakan daging asal China. Masakan china dengan bahan baku berupa daging babi, namun komposisi bumbunya sebagian besar masih dipertahankan. Maranggi asli sangat kaya akan rempah, bahkan lebih kaya dari kuliner asal china tersebut.


Kunyahan pertama, sempurnanya komposisi bumbu maranggi sudah tak mungkin anda abaikan. Maranggi dibumbui dagingnya, juga dibumbui kecapnya, dagingnya empuk tapi tidak lembek. Saraf tegang anda bisa meleleh dalam satu gigitan saja, berbagai rempah Indonesia menjadi rahasia citarasa dari sate maranggi.


Saya sendiri (penulis), makan sate maranggi asli ini sampai lupa diri, saya habiskan 3 porsi nasi, sate, nila dan karedok khas Wa Heri. Sayang, sop daging sapinya tidak sempat saya cicipi. Lupa, saking nikmatnya sate maranggi asli ini. Padahal sop adalah menu utama nomor 2, setelah sate maranggi. Menurut penuturan pengunjung yang datang, sudah lumrah jika orang makan sop disini sampai ditenggak langsung dari mangkoknya, tidak tersisa setetes pun kuah sopnya.


Beruntung sekali saya bisa mencicipi sate maranggi asli, seumur hidup baru kali ini saya santap sate seenak ini. Warung satenya diberi nama Saung Lesehan Wa Herry, terletak di pertigaan Cianting. Sekitar 50 meter dari pertigaan ke arah Plered sebelum GOR. Wa heri sendiri merupakan Wakil Ketua Bidang Ekonomi di jajaran pengurus PAC GP Ansor Kecamatan Sukatani. Semenjak diketuai oleh sahabat Daud Sulaeman, PAC GP Ansor Sukatani mengalami kemajuan dalam berbagai bidang, tidak hanya bidang keagamaan saja.