Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Ismail Haniyeh Tewas Dalam Serangan Rudal Israel di Teheran, Ketegangan Timur Tengah Meningkat Tajam!

Ismail Haniyeh
Ismail Haniyeh
MangEnjang.com, Teheran - Pemimpin tertinggi kelompok Hamas Palestina, Ismail Haniyeh, dilaporkan tewas di kediamannya di Teheran, Iran, pada Rabu (31/7/2024) dini hari. 

Haniyeh, yang baru saja menghadiri upacara pelantikan Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, sehari sebelumnya, menjadi korban dalam serangan rudal berpemandu yang menghantam rumahnya.

Serangan Rudal Israel di Teheran

Menurut laporan dari media Saudi, Al Hadath, rudal yang diduga diluncurkan oleh Israel tersebut menghantam kediaman Haniyeh sekitar pukul 02:00 waktu setempat. 

Serangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah Israel mengklaim telah membunuh komandan militer utama Hizbullah, Fuad Shukr, dalam serangan udara di Beirut, Lebanon. 

Kematian Haniyeh, yang dipandang sebagai sosok penting dalam perlawanan Palestina terhadap Israel, menambah ketegangan di wilayah Timur Tengah yang sudah memanas sejak serangan Hamas pada 7 Oktober lalu.

Reaksi dari Hamas dan Garda Revolusi Iran

Dalam pernyataan resminya, Hamas mengumumkan bahwa Ismail Haniyeh tewas akibat serangan mematikan oleh Israel. 

"Gerakan Perlawanan Islam Hamas berduka cita untuk rakyat Palestina, bangsa Arab dan Islam, serta semua orang yang bebas di dunia," tulis Hamas dalam pernyataan tersebut. 

Kelompok ini juga menggambarkan Haniyeh sebagai "martir" yang tewas dalam perjuangannya melawan Zionis.

Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), yang memiliki hubungan erat dengan kepemimpinan tertinggi Iran, juga menyampaikan belasungkawa atas kematian Haniyeh. 

Melalui media resmi mereka, Sepah News, IRGC menyatakan bahwa mereka tengah menyelidiki penyebab dan dampak dari serangan tersebut, serta menyebut Haniyeh dan salah satu pengawalnya yang juga tewas sebagai "syahid."

Dampak dan Reaksi Internasional

Meskipun belum ada pernyataan resmi dari pihak Israel terkait serangan ini, kejadian tersebut mengundang perhatian internasional. 

Serangan terhadap Haniyeh terjadi di tengah perang yang masih berlangsung antara Hamas dan Israel, sebuah konflik yang telah menewaskan ribuan orang sejak dimulai pada Oktober lalu. 

Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, telah lama menjadi target operasi militer Israel, terutama setelah serangan besar-besaran mereka ke wilayah selatan Israel yang menewaskan lebih dari 1.200 orang.

Di sisi lain, kematian Haniyeh juga menunjukkan eskalasi ketegangan antara Israel dan Iran, negara yang dikenal sebagai pendukung utama kelompok-kelompok perlawanan seperti Hamas dan Hizbullah. 

Teheran, yang baru saja melantik presiden baru, kini harus menghadapi krisis diplomatik baru dengan Israel, di samping konflik internal yang sedang berlangsung.

Kematian Ismail Haniyeh menjadi pukulan berat bagi Hamas dan seluruh gerakan perlawanan Palestina. 

Dengan tewasnya salah satu pemimpin paling berpengaruh mereka, situasi di Timur Tengah diperkirakan akan semakin memanas. 

Sementara itu, dunia menanti dengan cemas bagaimana Israel, Hamas, dan Iran akan merespons kejadian ini, yang bisa jadi menjadi pemicu eskalasi konflik yang lebih besar di kawasan tersebut.***