Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Kisruh Bank BSI dan Muhammadiyah, Felicitas Tallulembang di Tengah Pusaran Konflik

Kisruh Bank BSI dan Muhammadiyah, Felicitas Tallulembang di Tengah Pusaran Konflik
Felicitas Tallulembang
MangEnjang.com - Nama Felicitas Tallulembang mendadak mencuat di tengah kisruh yang melibatkan Bank Syariah Indonesia (BSI) dan organisasi massa besar Muhammadiyah. 

Felicitas, seorang kader Partai Gerindra dan Komisaris Independen BSI, diduga menjadi salah satu pemicu ketegangan ini.

Latar Belakang Kisruh

Kisruh ini bermula ketika Muhammadiyah menarik dana besar dari BSI, yang diperkirakan mencapai Rp13 hingga Rp15 triliun. 

Langkah ini diklaim sebagai upaya mitigasi risiko keuangan, namun kabar beredar bahwa penarikan dana tersebut juga terkait dengan penunjukan Felicitas Tallulembang sebagai Komisaris Independen BSI. 

Menurut sumber dari media Kontan, Muhammadiyah awalnya mengusulkan dua nama untuk posisi Dewan Pengawas Syariah (DPS) dan Komisaris, yakni Jaih Mubarak dan Abdul Mu'ti. 

Namun, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BSI pada 17 Mei 2024, Felicitas Tallulembang justru terpilih sebagai Komisaris Independen, menggantikan Abdul Mu'ti.

Siapakah Felicitas Tallulembang?

Felicitas Tallulembang, politikus asal Toraja, Sulawesi Selatan, memiliki rekam jejak panjang di dunia kesehatan dan politik. 

Ia lahir di Rantepao, Toraja Utara, pada 6 November 1959. 

Felicitas mengawali kariernya sebagai dokter dan pernah menjabat sebagai Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Sinjai dari 1999 hingga 2008.

Di dunia politik, Felicitas tercatat sebagai anggota DPR RI dari Partai Gerindra periode 2014-2019, dilantik melalui mekanisme Pergantian Antar-Waktu (PAW) menggantikan Andi Nawir Pasinringi yang meninggal dunia pada 2017.

Profil dan Karier Felicitas Tallulembang

Felicitas Tallulembang menempuh pendidikan dasar hingga menengah di tanah kelahirannya, sebelum melanjutkan studi di Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin, Makassar. 

Setelah menyelesaikan pendidikan kedokteran pada 1981, ia memulai kariernya sebagai Kepala Puskesmas di Kabupaten Takalar selama tujuh tahun.

Selain berkarier di bidang kesehatan, Felicitas juga dikenal sebagai pengusaha sukses. 

Ia memiliki sejumlah perusahaan di bawah Grup Cetara yang bergerak di bidang perdagangan hasil bumi seperti kopra, coklat, dan kacang.

Jejak Politik Felicitas

Karier politik Felicitas dimulai dari Partai Gerindra, di mana ia berhasil menjadi anggota DPR RI pada 2014-2019 mewakili daerah pemilihan Sulawesi Selatan 3. 

Selain itu, Felicitas aktif di berbagai organisasi kesehatan seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Palang Merah Indonesia (PMI), dan Pramuka.

Kontroversi Penunjukan Komisaris

Pengangkatan Felicitas sebagai Komisaris Independen BSI mengundang reaksi beragam, terutama dari Muhammadiyah yang sebelumnya telah mengusulkan calon mereka sendiri. 

Felicitas adalah komisaris perempuan pertama yang diangkat sejak merger BSI. 

Selain Felicitas, Abu Rokhmad dan Nazaruddin juga diangkat sebagai komisaris baru dalam RUPST tersebut.

Kisruh antara Bank BSI dan Muhammadiyah, yang melibatkan penarikan dana besar dan penunjukan Felicitas Tallulembang sebagai Komisaris Independen, mencerminkan kompleksitas hubungan antara lembaga keuangan negara dan organisasi massa. 

Felicitas, dengan latar belakang yang kaya dalam bidang kesehatan dan politik, kini berada di tengah sorotan publik. 

Apakah langkah ini akan membawa perubahan positif atau justru menambah ketegangan, waktu yang akan menjawab.

Profil Singkat Felicitas Tallulembang

  • Nama: Felicitas Tallulembang
  • Tempat/Tanggal Lahir: Rantepao, Toraja Utara, 6 November 1959
  • Agama: Islam
  • Pendidikan: SD Rantepao (1969), SMP Rantepao (1972), SMA Makale (1975), Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (1981)

Karier:

  • Kepala Puskesmas Kabupaten Takalar (1992-1999)
  • Direktur Rumah Sakit Sinjai (1999-2008)
  • Anggota DPR RI (2014-2019)
  • Komisaris Independen BSI (2024)
  • Perusahaan: PT Cetara Karya Pekasa, PT Cetara Prima Persada, PT Cetara Karya Gemilang, PT Cetara Indah Persada, PT Cetara Mulya Persada, PT Cetara Bangun Persada.
Dengan informasi ini, diharapkan pembaca dapat memahami lebih dalam tentang latar belakang dan peran Felicitas Tallulembang dalam kisruh yang terjadi antara Bank BSI dan Muhammadiyah.***