Pengamat UI meyakini, intervensi BUMN bisa meningkatkan kemajuan UMKM di Indonesia!
Erick Thohir di Rumah BUMN PLN Cirebon. Foto: HO PLN |
Toto menilai keberpihakan BUMN terhadap UMKM sudah tepat.
"UMKM itu termasuk segmen usaha penyangga ekonomi yang penting. Terdapat hampir 64 juta UMKM dan menampung tenaga kerja lebih dari 160 juta (orang) berdasarkan data pada akhir 2020," ujar Toto dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Namun dari sisi kredit perbankan, lanjutnya, baru menyerap sekitar 20 persen dari total kredit perbankan.
Artinya, banyak usaha di sektor mikro dan kecil yang feasible namun tidak bankable.
"Karenanya, intervensi pemerintah lewat BUMN, misal lewat program KUR dan pendampingan bisnis (coaching), sangat penting dilakukan," kata Toto.
Dia menilai kunci kebangkitan UMKM bukan semata pada akses terhadap sumber keuangan, melainkan juga upaya peningkatan kapabilitas pelaku usaha.
Ia mencontohkan Korea Credit Guarantee Fund (KODIT) atau lembaga pembiayaan penjaminan kredit Korea yang tidak sekadar memberikan penjaminan.
"Karenanya, intervensi pemerintah lewat BUMN, misal lewat program KUR dan pendampingan bisnis (coaching), sangat penting dilakukan," kata Toto.
Dia menilai kunci kebangkitan UMKM bukan semata pada akses terhadap sumber keuangan, melainkan juga upaya peningkatan kapabilitas pelaku usaha.
Ia mencontohkan Korea Credit Guarantee Fund (KODIT) atau lembaga pembiayaan penjaminan kredit Korea yang tidak sekadar memberikan penjaminan.
Melainkan juga melakukan pembinaan masif terhadap sektor mikro dan kecil agar kapabilitasnya meningkat.
"Ukuran keberhasilan KODIT bukan berapa jumlah profit lembaga tersebut, namun lebih kepada berapa jumlah segmen mikro-kecil yang sudah bisa naik kelas," ujarnya.
Toto menyebut banyak perusahaan pelat merah yang fokus dalam pemberdayaan sektor UMKM.
"Ukuran keberhasilan KODIT bukan berapa jumlah profit lembaga tersebut, namun lebih kepada berapa jumlah segmen mikro-kecil yang sudah bisa naik kelas," ujarnya.
Toto menyebut banyak perusahaan pelat merah yang fokus dalam pemberdayaan sektor UMKM.
Menurut dia, sumber daya BUMN yang besar akan semakin optimal dalam pengembangan UMKM jika saling terintegrasi antar-BUMN.
"Alangkah baiknya apabila holding BRI bisa bekerja sama dengan Askrindo-Jamkrindo serta juga dengan Pefindo supaya layanan terhadap sektor mikro-kecil bisa di bawah satu atap, terintegrasi. Dengan model ini upaya sinergitas BUMN bisa lebih baik dalam pemberdayaan UMKM," katanya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menempatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), menjadi bagian tidak terpisahkan dalam upaya transformasi BUMN.
Sejumlah program yang berpihak mendukung UMKM pun terus dilakukan, seperti Pasar Digital (PaDi) UMKM dan kredit usaha rakyat (KUR).***
"Alangkah baiknya apabila holding BRI bisa bekerja sama dengan Askrindo-Jamkrindo serta juga dengan Pefindo supaya layanan terhadap sektor mikro-kecil bisa di bawah satu atap, terintegrasi. Dengan model ini upaya sinergitas BUMN bisa lebih baik dalam pemberdayaan UMKM," katanya.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menempatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), menjadi bagian tidak terpisahkan dalam upaya transformasi BUMN.
Sejumlah program yang berpihak mendukung UMKM pun terus dilakukan, seperti Pasar Digital (PaDi) UMKM dan kredit usaha rakyat (KUR).***
Sumber: ANTARA