Minyak Mentah Naik 2 Kali Lipat, Efek Perang Rusia-Ukraina!
Purwakarta Online - Presiden Joko Widodo menerangkan harga minyak mentah dunia yang naik dua kali lipat setelah terjadinya invasi Rusia di Ukraina saat hadir dalam Sidang Terbuka Senat Akademik Dies Natalis ke-46 Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (11/03).
Dalam kesempatan itu Jokowi juga sempat menanyakan soal kemampuan APBN menahan kenaikan tersebut kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang turut hadir.
Jokowi menjelaskan data kenaikan harga minyak mentah dunia dalam dua tahun terakhir.
Pada 1 Januari 2020, harga minyak mentah Brent yaitu US$ 66 per barel dan WTI US$ 61 per barel.
Lalu per 10 Maret 2022, minyak Brent melonjak jadi US$ 115,3 per barel dan WTI jadi US$ 111,5 per barel.
"Itu pun minggu lalu sudah di angka US$ 130 per barel," ujar Jokowi .
Jokowi juga menampilkan data kenaikan harga gas alam dalam dua tahun terakhir.
Pada 1 Januari 2020, harganya baru US$ 2,26 per Million British Thermal Unit (MMBTU). Lalu per 10 Maret 2020, harganya naik jadi US$ 4,55 per MMBTU.
Jokowi pun bertanya kepada Sri Mulyani karena semua negara sudah menaikkan harga jual bahan bakar ke masyarakat.
Indonesia sebagai negara pengimpor minyak, saat ini masih menahan kenaikan harga di masyarakat.
"Kita di sini masih nahan-nahan," kata Jokowi.
Kondisi ini yang terjadi hari ini, kata Jokowi, membuat semuanya menjadi sulit diprediksi. Kondisi yang dulunya tidak diperkirakan, kini muncul semua.
"Kelangkaan energi, sekarang semua negara mengalami, tambah lagi perang, harga naik berlipat," ujarnya. (Tempo)