Guru Gembul: Skenario Kiamat Melalui Jalur Kepunahan Serangga
 |
| Guru Gembul |
MANGENJANG.COM, Bandung - Kunang-kunang terancam punah, ini dikhawatirkan oleh Guru Gembul, seorang Guru yang kini tengah sukses jadi YouTuber.
Guru Gembul bicara tentang serangga, kemudian tentang polusi cahaya. Polusi cahaya membunuh Kunang-kunang secara perlahan.
Kunang-kunang terganggu Jika terlalu banyak cahaya di malam hari. Lama-lama bisa mengganggu ekosistem secara keseluruhan.
Guru Gembul menduga, salah satu cara serangga bercahaya ini berinteraksi satu sama lain adalah dengan dibantu oleh 'lampu' yang ada di tubuhnya.
Karena terlalu banyak cahaya, lampu di badannya jadi tidak terlalu berfungsi.
Guru Gembul bicara tentang serangga, kemudian tentang polusi cahaya. Polusi cahaya membunuh Kunang-kunang secara perlahan.
Kunang-kunang terganggu Jika terlalu banyak cahaya di malam hari. Lama-lama bisa mengganggu ekosistem secara keseluruhan.
Guru Gembul menduga, salah satu cara serangga bercahaya ini berinteraksi satu sama lain adalah dengan dibantu oleh 'lampu' yang ada di tubuhnya.
Karena terlalu banyak cahaya, lampu di badannya jadi tidak terlalu berfungsi.
Sehingga dengan menurunnya kemampuan berinteraksi ini, reproduksi Kunang-kunang pun jadi terhambat.
Kunang-kunang mengejar cahaya di motor, nempel di lampu motor. Tertabrak, mungkin mati.
Lebih jauh, Guru Gembul dengan dasar sebuah buku yang ia baca, kepunahan serangga bisa berakibat sangat fatal bagi dunia.
Ekosistem kehilangan keseimbangan, sedangkan serangga menempati posisi yang strategis dalam rantai makanan.
Tanpa serangga, banyak tanaman yang tidak bisa bereproduksi. Mengakibatkan hewan tidak bisa mendapatkan makanan, lalu punah.
Kemudian bisa ditebak, jika sampai tanaman dan hewan punah maka manusia pun tidak akan mendapatkan cukup makanan.
Jika sudah tidak cukup makanan, maka perang tidak akan bisa dihindarkan. Karena penyebab utama perang adalah perebutan sumberdaya. Dan makanan adalah sumber daya paling krusial.
Dari sini, maka kiamat melalui jalur 'kepunahan serangga' bisa terjadi, cepat atau lambat.
Faktanya, di beberapa negara, serangga mengalami penurunan luar biasa.
Kunang-kunang mengejar cahaya di motor, nempel di lampu motor. Tertabrak, mungkin mati.
Lebih jauh, Guru Gembul dengan dasar sebuah buku yang ia baca, kepunahan serangga bisa berakibat sangat fatal bagi dunia.
Ekosistem kehilangan keseimbangan, sedangkan serangga menempati posisi yang strategis dalam rantai makanan.
Tanpa serangga, banyak tanaman yang tidak bisa bereproduksi. Mengakibatkan hewan tidak bisa mendapatkan makanan, lalu punah.
Kemudian bisa ditebak, jika sampai tanaman dan hewan punah maka manusia pun tidak akan mendapatkan cukup makanan.
Jika sudah tidak cukup makanan, maka perang tidak akan bisa dihindarkan. Karena penyebab utama perang adalah perebutan sumberdaya. Dan makanan adalah sumber daya paling krusial.
Dari sini, maka kiamat melalui jalur 'kepunahan serangga' bisa terjadi, cepat atau lambat.
Faktanya, di beberapa negara, serangga mengalami penurunan luar biasa.
Diakibatkan, ketidakseimbangan alam dan penggunaan pestisida yang tidak ramah lingkungan.
"Kenyataannya, adalah kita (manusia) semua membutuhkan serangga. Tetapi mereka (serangga) tidak butuh kita," kata O. Wilson, sebagaimana dikutip Guru Gembul.
"Kenyataannya, adalah kita (manusia) semua membutuhkan serangga. Tetapi mereka (serangga) tidak butuh kita," kata O. Wilson, sebagaimana dikutip Guru Gembul.
Video Guru Gembul tentang Serangga
Pertanyaan selanjutnya, mau seberapa cepat kiamat ini terjadi?
Mari tingkatkan wawasan tentang alam ini dan ramahlah pada lingkungan, termasuk terhadap makhluk Allah yang kita sebut serangga.
Tulisan ini hanyalah interpretasi saya sendiri setelah menonton Guru Gembul.***
Mari tingkatkan wawasan tentang alam ini dan ramahlah pada lingkungan, termasuk terhadap makhluk Allah yang kita sebut serangga.
Tulisan ini hanyalah interpretasi saya sendiri setelah menonton Guru Gembul.***