Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Roman Abramovich Akhirnya Tinggalkan Chelsea

Purwakarta Online - Dilansir dari KOMPAS.com Pemilik Chelsea, Roman Abramovich, mengumumkan bahwa dirinya akan menyerahkan kontrol kubu The Blues ke para pengurus yayasan amal klub. Akan tetapi, masih banyak ketidakjelasan mengenai apa dampak persis keputusan tersebut bagi kubu The Blues.

Kepastian tersebut datang lewat pernyataan Roman Abramovich di situs resmi klub pada Minggu (27/2/2022) dini hari WIB.

Dalam pernyataannya, Roman Abramovich mengutarakan bahwa ia selalu melihat dirinya sebagai penjaga klub dan senantiasa bertekad agar Chelsea meraih kesuksesan serta memainkan peran positif di komunitas.

"Saya selalu mengambil keputusan dengan memerhatikan kepentingan terbaik klub dan saya akan tetap berkomitmen ke nilai-nilai tersebut," tulis Abramovich.

"Oleh karena itu, saya pada hari ini menyerahkan penatagunaan dan perawatan klub ke yayasan amal Chelsea."

"Saya percaya sekarang ini mereka berada di posisi terbaik untuk menjaga kepentingan klub, pemain, staf, dan fans."

Media-media di Inggris mengutarakan bahwa ini adalah upaya Abramovich untuk melindungi Chelsea setelah Rusia menginvasi Ukraina.

Abramovich punya ikatan erat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, seperti yang diutarakan oleh laporan dari dokumen Home Office (Kementerian Dalam Negeri Inggris) pada 2019.

Abramovich dikatakan memiliki andil besar dalam naiknya Putin menjadi pusat kekuatan di Kremlin sekarang ini.

Akibat dari keputusan Roman Abramovich tersebut, Chelsea kini diyakini akan berada di kendali tujuh sosok di dewan direksi yayasan amal klub tersebut.

Termasuk di antaranya adalah chairman Bruce Buck, pelatih kepala tim wanita Emma Hayes, dan ketua Badan Atletik Dunia, Lord Sebastien Coe.

Keputusan sepak bola, terkait transfer dan kontrak para pemain, akan terus dilakukan oleh direktur klub, Marina Granovskaia, dan juga penasihat teknis Petr Cech.

Granovskaia sendiri adalah orang kepercayaan Abramovich yang telah lama bekerja bersamanya.

Hanya, kata-kata yang dipakai Roman Abramovich dalam pernyataan tersebut dikatakan tidak lazim dari segi legal.

Hal ini diutarakan oleh pakar keuangan sepak bola Eropa, Kieran Maguire, kepada BBC.

"Ia telah bilang akan menyerahkan semua kontrol ke yayasan amal klub sehingga dirinya tak lagi menjadi pembuat keputusan akhir terkait bujet transfer, sang manajer, dan elemen-elemen penting klub lain," tulis Maguire.

"Ia masih memiliki klub. Chelsea FC dimiliki oleh perusahaan bernama Fordstam. Perusahaan itu telah meminjam 1,5 miliar dolar dari perusahaan bernama Camberley International, yang bermarkas di British Virgin Islands."

"Perusahaan itu dikontrol oleh Roman Abramovich, sehingga ini saja sudah struktur yang rumit,"

"Kita masih tidak tahu bagaimana Yayasan Chelsea itu menerima pendanaan," lanjutnya.

"Saya pikir Abramovich akan khawatir - apabila Pemerintah Inggris mencoba menyita aset-aset dia, maka aset tersebut akan termasuk Chelsea Football Club."

"Hal tersebut tentu akan punya implikasi dalam hal pembiayaan klub apabila konflik ini berlanjut untuk periode waktu lama."

"Tentu, akan ada keengganan apabila klub tersebut disita dan akhirnya dibiayai oleh para pembayar pajak,"

"Sekarang, tim legalnya akan bisa mengatakan Chelsea tak bisa disita oleh pemerintah setelah ia menyerahkan kekuasaan ke yayasan tersebut.

"Yayasan itu merupakan badan amal dan ia bukan salah satu komisaris/pengawasnya walau beberapa orang dengan rekam jejak bisnis kuat (dengan Abramovich) ada di yayasan tersebut,"

Football.London pun menekankan bahwa Roman Abramovich masih pemilik Chelsea.

Satu-satunya aspek yang telah berubah dari pengumuman tersebut adalah proses pengambilan keputusan di kubu Si Biru.

Sejauh ini, BBC Sport melaporkan Abramovich belum ada rencana untuk menjual The Blues.

Chelsea Supporter's Trust pun mengeluarkan pernyataan di mana mereka meminta "klarifikasi segera" arti pernyataan tersebut bagi kubu The Blues.

Pernyataan organisasi non-profit suporter Chelsea yang punya suara untuk memperkuat pengaruh pendukung ke cara klub dijalankan tersebut.

"Chelsea Supporters' Trust sangat sedih dan shock menyaksikan invasi Rusia ke Ukraina dan hilangnya nyawa yang menyusul,"

"Kami memantau pernyataan Tuan Abramovich (26/2/2/2022) dan kini meminta klarifikasi segera apa arti pernyataan tersebut bagi Chelsea,"

"Dewan CST siap bekerja bersama para anggota Yayasan Chelsea agar memastikan kepentingan jangka panjang klub dan para suporter,"

"Kami berdiri bersama warga Ukraina," katanya. (*)

Sumber: Kompas