Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Serangga, Solusi Pangan Masa Depan (Bagian 5)

makan serangga dalam islam, makan serangga halal, makan serangga di bangkok, makan serangga di jakarta, pokok makan serangga, kucing makan serangga, hukum makan serangga, tumbuhan pemakan serangga, haiwan yang makan serangga, tanaman makan serangga, tumbuhan yang makan serangga, hukum makan serangga dalam islam, tanaman yang bisa makan serangga, mimpi makan serangga, makanan serangga, makanan gecko selain serangga, makanan serangga di thailand, makanan trenggiling selain serangga, makanan burung sriti selain serangga, makanan serangga daun, makanan dari serangga, makanan thailand serangga, makanan untuk serangga, makanan serangga tonggeret, solusi ketahanan pangan di indonesia, ketahanan pangan indonesia 2021, ketahanan pangan indonesia 2022, ketahanan pangan adalah, ketahanan pangan indonesia di masa pandemi, masalah ketahanan pangan di indonesia dan solusinya, jurnal ketahanan pangan di masa pandemi, urban farming adalah, jenis urban farming, nusa solusi pangan, pt solusi pangan perwiratama, pt aneka solusi pangan, nusa solusi pangan bandung, solusi ketahanan pangan, solusi indopangan, solusi krisis pangan di indonesia, solusi ketahanan pangan di masa pandemi, solusi krisis pangan, solusi masalah pangan, solusi agar tidak terjadi krisis pangan, solusi mengatasi rawan pangan, solusi kemandirian pangan, solusi mengatasi masalah pangan, krisis pangan di indonesia, usaha mengatasi masalah pangan di indonesia, solusi krisis pangan, cara mengatasi kelangkaan pangan, penyebab krisis pangan di indonesia, makanan serangga, belalang yang bisa dimakan, jenis belalang yang bisa dimakan, serangga yang bisa dimakan, serangga yang halal dimakan, kecoa yang bisa dimakan, jenis kecoa yang bisa dimakan, jenis belalang yang halal dimakan, burung pemakan serangga dimakan oleh, serangga yang boleh dimakan dalam islam, serangga yang boleh dimakan, daun dimakan serangga, bayam brazil dimakan serangga, serangga yang bisa dimakan, contoh binatang serangga yang halal dimakan, serangga yang halal dimakan adalah, agar daun tidak dimakan serangga, jenis serangga yang bisa dimakan, serangga bisa dimakan, serangga yang dapat dimakan, serangga yang halal untuk dimakan adalah, serangga yang dimakan bunglon, jenis serangga yang bisa dimakan, jenis serangga yang halal dimakan, jenis serangga yang dimakan bunglon, mukhannats adalah, tarajjul adalah, bangkai yang halal dimakan, apakah belalang halal, semut jepang, serangga halal haram, makan serangga halal, darah serangga halal, contoh binatang serangga yang halal dimakan adalah, serangga yang halal dimakan adalah, binatang serangga yang halal dimakan adalah, sejenis serangga yang halal dimakan, contoh serangga yang halal dimakan, contoh serangga yang halal dimakan adalah, apakah serangga halal, serangga yang halal dimakan, serangga yang halal, serangga yang halal untuk dimakan adalah, contoh binatang serangga yang halal dimakan,
Serangga, Solusi Pangan Masa Depan
Purwakarta Online - Entomophagy atau praktek memakan serangga menjadi penting karena kelak akan menjadi solusi untuk mengatasi kelaparan dan memenuhi kebutuhan gizi manusia.

Menurut FAO, pada tahun 2050 penduduk dunia akan mencapai 9,8 miliar orang, produksi pangan yang dibutuhkan meningkat dua kali lipat.

Semakin meningkatnya jumlah populasi manusia di dunia, membuat kebutuhan akan pangan juga semakin meningkat.

Karena alasan tersebutlah, akhirnya serangga diprediksi sebagai salah satu alternatif terbaik, untuk memenuhi kebutuhan manusia akan pangan.

Tidak hanya bertujuan untuk mengenyangkan, tapi bahan serangga ini juga mampu memenuhi zat-zat penting, yang dibutuhkan oleh tubuh dan bersifat menyehatkan.

Food and Agriculture Organization (FAO) juga pernah merilis laporan yang menyatakan serangga sebagai makanan potensial bagi manusia di masa depan.

Lebih dari 1900 spesies serangga telah didokumentasikan layak sebagai makanan secara global dengan beberapa alasan seperti:
  1. Serangga merupakan alternatif makanan yang memiliki tingkat keberlanjutan tinggi, dibandingkan daging dan ikan laut;
  2. Jumlah serangga lebih banyak dari ikan dilaut dan hewan lain di darat;
  3. Serangga mengandung protein tinggi dan kandungan- kandungan nutrisi lain yang dibutuhkan oleh manusia;
  4. Serangga dapat dibudidayakan bersamaan dengan tanaman-tanaman lain, mengurangi kerusakan lingkungan karena mengurangi penggunaan pestisida pada tanaman produktif; dan
  5. Serangga hanya membutuhkan air yang sedikit dibandingkan dengan ternak untuk pengembangbiakannya.
Bergantung pada spesiesnya, 100 gram ulat bisa memenuhi kebutuhan mineral harian seperti besi, fosfor, kalium, kalsium, magnesium, dan seng, juga vitamin.

Selain itu, tepung yang dibuat dari ulat giling dapat dijadikan bubur untuk menambah nutrisi anak-anak yang kurang gizi.

Dalam 100 gram ulat yang dikeringkan terkandung 53 gram protein dan 15 persen lemak. Kandungan protein dalam ulat bahkan lebih tinggi dibanding ikan dan daging.

Kumbang mengandung 36 gram protein dalam satu sajian kecil serta mengandung mineral seperti kalsium, zat besi, dan zinc. (*)

Sumber:
Pratiwi Girsang. 2018. Serangga, Solusi Pangan Masa Depan. Jurnal Pembangunan Perkotaan. Volume 6, Nomor 2. http://ejpp.balitbang.pemkomedan.go.id/index.php/JPP/article/view/35, diakses pada tanggal 17 Januari 2022.

* Dilakukan pengeditan ringan