Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Bedah Bisnis Startup Udar Ider, Jasa Pengiriman Paling Potensial Asal Purwakarta

Bedah Bisnis Startup Udar-ider, Jasa Pengiriman Paling Potensial Asal Purwakarta
Udar Ider
MANGENJANG.COM, Purwakarta - Nama perusahaan ini bernama Udar-ider, tanpa aplikasi khusus, hanya dengan menggunakan aplikasi WhatsApp menjadi jasa pengiriman barang paling favorit di Wanayasa dan sekitarnya.

Jika ditanya kaum ibu-ibu muda, apakah menggunakan go-food? Pasti jawabannya mayoritas 'tidak'. Karena jajanan, makanan, minuman dan mengantar barang di Kecamatan Wanayasa, Kiarapedes dan Bojong telah identik dengan Udar-ider.

Seorang pelanggan bernama Dina di Legokbarong, Kecamatan Kiarapedes mengaku telah lama berlangganan jasa antar Udar-ider ini. Menurutnya Udar-ider sangat simpel, kemudian tarifnya terbilang ekonomis.

"Murah, terus gampang tinggal WA admin-nya," kata Dina.

Kemudian Hilmy, seorang bidan di Puskesmas Wanayasa juga mengaku, ia dan rekan-rekan kerjanya kerap menggunakan jasa Udar-ider.

"Udar-ider cepat respon, kayak ada admin-nya gitu. Mungkin, punya kelebihan cepatnya itu, kami sering pakai Udar-ider," kata Hilmy.

Berbeda lagi dengan Nining, ibu muda yang satu ini diakuinya Udar-ider memiliki kelebihan di 'dana talang'. Saat membutuhkan barang untuk dibeli dan tidak punya waktu keluar rumah, Udar-ider jadi solusi.

"Kaluar tidak bisa, repot. Tinggal telepon Udar-ider, minta belanja apa nanti langsung dibeliin, belanja kita dibayar dulu sama Udar-idernya. Setelah di rumah, kita baru bayar, bayar barang sekaligus biaya antarnya itu. Praktis pa," jelas Nining.

Profil Udar-ider

Udar-ider didirikan pada tahun 2019, oleh Rizky Herdiyansyah alias Neno dan 4 kawannya. Seiring berjalannya waktu, kini Udar-ider tinggal menyisakan satu orang pelopor pendiri yang masih aktif mengelola usaha ini, yakni Neno.

Saat ditemui Purwakarta Online di Kedai Do'a Ibu di Wanayasa (Minggu, 22/8/2021), Neno mengaku bersama kawan-kawannya mendirikan usaha Udar-ider ini secara 'iseng'.

"Iseng, lulus SMA kerja enggak, kuliah juga enggak. Bingung mau ngapain," kata Neno, mengenang awal berdirinya Udar-ider.

Pada awal didirikan Neno mengatakan, Udar-ider ditunjang oleh 5 driver, dengan fasilitas 3 sepeda motor milik rekan-rekannya. Sedangkan dia sendiri belum memiliki kendaraan apapun.

"Modal nekad waktu itu, saya tidak punya (sepeda) motor. Ada 3 punya temen, dipakai oleh 5 driver bergantian," kenang Neno.

Jumlah Driver Udar Ider

Jumlah driver yang awalnya 5 orang saat berdiri, kini telah mencapai 30 driver di tahun 2021. Namun tidak semua driver Udar-ider tersebut bekerja secara Purna waktu.

"Semuanya 30 driver, bergantian," kata Neno.

Kantor Udar Ider

Saat ini Udar-ider menyewa sebuah tempat untuk dijadikan kantor, di Gang Nike Desa Babakan, Kecamatan Wanayasa Kabupaten Purwakarta.

Kontak Udar Ider

WhatsApp +62 858-6381-6096

Untuk media promosi dan komunikasi dengan pelanggan, Udar-ider menggunakan fasilitas media sosial seperti: WhatsApp, Instagram dan Facebook.

Udar-ider adalah Jasa Pengiriman Barang, Kecuali OrangSecara bisnis, Udar-ider adalah bisnis jasa pengiriman barang, kecuali mengangkut orang. Sebagaimana Neno tegaskan kepada Purwakarta Online, ketika ditanya apa 'core business' dari Udar-ider.

"Jasa pengiriman barang kecuali orang, sesuai kapasitas motor. Bisa makanan, minuman atau barang lainnya," kata Neno singkat.

Neno mengatakan, Udar-ider tidak melayani pengangkutan orang, karena menurutnya kebutuhan tersebut sudah dipenuhi oleh ojek.

"Kalau ngangkut orang kan sudah ada ojek, kita (Udar-ider) tidak perlu masuk ke situ. Kita perlu garap peluang yang lain, nah masalah nganter barang ini yang perlu solusi, kita masuk di situ," jelas Neno.

Wilayah Yang Dilayani 

Udar-IderAwal berdiri pada tahun 2019, Udar-ider melayani jasa pengiriman barang di Kecamatan Wanayasa. Kemudian cakupan wilayah meluas hingga Kecamatan Kiarapedes di tahun-tahun berikutnya.

"Sekarang kita jangkau Dua Kecamatan, Wanayasa sama Kiarapedes. Dan (Kecamatan) Bojong sekarang sudah mulai kita garap juga, tapi belum ful," ujar Neno.

Selain Kecamatan Wanayasa, Kiarapedes dan Bojong, ternyata Udar-ider juga pernah dan bisa melayani jasa pengiriman ke daerah Ponggang, yaitu daerah yang termasuk wilayah Kecamatan Serang Panjang, Kabupaten Subang.

"Harga ke daerah Ponggang itu sekitar 25 sampai 30 ribu," kata Neno.

Saling Bantu Dengan Wirausaha Lokal

Dengan semakin populernya Udar-ider, menjadi kesempatan emas bagi wirausaha lain untuk berkembang. 

Udar-ider menyediakan slot iklan untuk ditampilkan di media Udar-ider, tentunya dengan biaya murah namun efektif.

Berikut adalah daftar harga iklan di Udar-ider:

WhatsApp
  • Katalog : 50k per bulan
  • Status foto/video 10 hari 50k

Instagram

  • Feed foto 50k per bulan
  • Feed video 50k perbulan
  • Insta story foto/video 50k per 10 hari

Facebook

  • Post foto 50k perbulan
  • Post video 50k per bulan
  • Cerifa Facebook foto/video 50k per 10 hari

Profil Rizky Herdiyansyah atau Neno, Owner Udar-ider

Rizky Herdiyansyah (Neno)
Pemuda lajang ini kelahiran Purwakarta pada 15 Agustus 2000. Memiliki nama Asli Rizky Herdiyansyah, namun sejak di sekolah lebih dikenal dengan nama Neno.

Sebagaimana penuturan Yusuf Hermawan alias Heri, Neno cukup terkenal di sekolah. Selain aktif di OSIS ia juga dikenal sebagai 'Pria Kalem' dimata siswa perempuan.

"Orangnya kalem, banyak disukai cewek dulu di sekolah itu. Si Neno juga aktif di OSIS, cukup dikenal guru-guru juga," kata Heri, kawan sebangku Neno di SMA Negeri Wanayasa.

Riwayat Sekolah Neno:
  • SDN 1 Wanayasa
  • SMP 1 Wanayasa
  • SMA Negeri 1 Wanayasa
  • Umika (Universitas Mitra Karya) - belum lulus
Neno mengakui saat berdirinya Udar-ider, ia telah lulus SMA dan memutuskan untuk tidak melanjutkan kuliah dengan alasan tidak ingin merepotkan orang tua.

Berbeda dengan kawan-kawannya, meskipun tidak kuliah, ia tidak sibuk mencari pekerjaan atau membuat dan mengirimkan lamaran ke perusahaan-perusahaan.

Neno lebih sering nongkrong di basecamp, bersama teman-temannya. Ia mengaku sudah bersumpah tidak ingin merepotkan orang tua setelah lulus SMA.

"Ngajam sejak usia 19, tidak minta uang jajan, makan atau pakaian dari orang tua," aku Neno.

"Pulang ke rumah paling mandi, atau tidur saja," lanjut Neno.

Berkat bisnis Udar-ider yang ia bangun dan jalankan mati-matian, Neno bersyukur karena secara mandiri kondisi ekonominya sudah lebih baik saat ini.

Sesuai dengan apa yang dicita-citakan, ia saat ini sudah bisa mencukupi kebutuhan ekonomi dan pendidikannya sendiri. 

Saat ini Neno sedang menempuh perkuliahan di semester tiga di UMIKA Purwakarta dengan biaya sendiri.****