Bang Haji Ikhsan: I tell the truth (Penguasa instruksikan, desa yang kerepotan)
Di televisi nasional
Para petinggi negeri dengan lantang bicara
Negara hadir menjamin perut rakyatnya
Anggaran disediakan
Para aparat desa silakan data dengan cermat
Agar tak ada rakyat yang kelaparan
Kepala Desa akan kena sanksi
Jika desanya tak menganggarkan BLT dari dana desa
Dan tepuk tangan pun membahana di setiap seluruh negeri.
........
Lalu di setiap pintu di perkampungan
Para warga menunggu di data
Protes jika namanya tak dicatat ketua RT
Bahkan ema-ema dengan gelang emas sebesar rante anak STM pun maksa untuk didata.
Tak jarang prasangka buruk menjadi-jadi di setiap dapur
RT pilih kasih
RW tak Jujur
Kepala Desa ngemeng uang bantuan.
..............
I tell the truth:
Sepanjang yang saya ketahui
Berdasar data yang masuk ke Desa Wanayasa
Jumlah penduduk yang "didaftar dan maksa mendaftar" mendapat bantuan hampir sekitar 1.000 KK dari jumlah 1.560 KK di desa wanayasa
Ini akibat awal mendata kami diberi kelonggaran dan masyarakat mengetahui dari media bahwa yang didata dan akan mendapat bantuan adalah MASYARAKAT YANG TERDAMPAK
Proses berjalan
Lalu informasi yang masuk ke Desa bahwa jatah Bantuan adalah sbb:
1. Rencana Jatah bantuan dari Pemprov 46 KK
2. Rencana jatah bantuan dari Pemkab 103 KK
14 April lalu kementerian desa baru menginstruksikan BLT dari DD. Setelah dihitung maka ada tambahan jatah bantuan sekitar 128 KK.
Total andaiiiii bantuan tsb Turun hanya 277 KK yang menerima dengan jumlah nominal berbeda.
(Belum ada kepastian kapan bantuan2 tersebut cair)
277 KK dari 1.000 KK
Angka tersebut jelas akan menjadi pintu gerbang protes warga kepada aparat desa. Terutama para ketua RT yang bertugas langsung mendata warga.
Sementara di istana, para pemimpin menepuk dada merasa berhasil menjadi pemimpin yang paling hebat.
Salam
Pagawe Desa
(17 April 2020)
_______
Warta Warga
Tulisan diambil (copy) dari status Facebook aku Bang Haji Ikhsan. Ia adalah Sekdes di Wanayasa, aktif menulis dan mengkritisi kebijakan-kebijakan yang di Masyarakat. Salah satu aktivis gerakan 'Belanja Di Warung Tetangga'.