Terima Siswa Baru 2020/21, Ponpes Raudlatut Tarbiyyah Plered buka pendaftaran online
PurwakartaOnline.com – Pondok Pesantren Raudlatut Tarbiyyah, Liung Gunung Plered membuka pendaftaran siswa baru untuk tahun ajaran 2020/2021.
Calon santri dan santriah dimudahkan dengan adanya fasilitas pendaftaran melalui formulir yang diisi dan dikirim secara online.
Calon santri bisa mengakses via formulir online berikut:
Formulir pendaftaran online
Untuk informasi dan lainnya bisa menghubungi nomor telepon/whatsapp berikut:
087879732708
Atau datang langsung ke Kantor Pondok Pesantren Raudlatut Tarbiyyah di alamat berikut:
Kp. Tegal Astana. RT. 17/05
Desa Liunggunung, Kecamatan Plered
Kabupaten Purwakarta. Pos: 41162
Peta Google:
Sekilas tentang Ponpes Raudlatut Tarbiyah
Yayasan Pondok Pesantren Raudlatut Tarbiyyah Liung Gunung Plered Purwakarta telah terdaftar di Negara Indonesia.
Dengan diterbitkan dalam Berita Negara pada 2015 dengan BN 26 TBN 1941 /AD, dengan Notaris Ahmad Bangsali, SH.,
Ponpes Liunggunung salah satu pesantren salaf di Purwakarta yang masih bertahan sampai saat ini.
Pesantren ini mempertahankan tradisi Nahdlatul Ulama (NU) sampai dengan sekarang.
Sehingga santri dan alumninya akan paham NU seblum bergabung di organisasi NU.
Ikhtiar ini adalah bagian dari mendidik santri agar selaras dan seimbang dengan harokah dakwah NU.
Serta pertimbangan soal metodologi pesantren agar para santri salaf tidak tertinggal dan merasa tanggung jawab terhadap masalah keumatan di Indonesia.
Kini ada dua tingkatan (Kelas) yang di selenggarakan:
Santri secara otomatis akan mendapatkan ijazah formal dari Negara melalui UN, tanpa harus secra formal sekolah sehari-hari, karena sudah dipadukan dengan pelajaran sekolah di pesantren.
Keseharian santri tidak berseragam sekaolah, dia selamanya sarungan, cuman untuk tahun sekarang santri diberikan pendidikan tambahan komputer & bahasa inggris, agar santri salaf tidak termarginalkan di era digital.
Pesantren Salafiyah, mulai di tinggalkan oleh masyarakat, mungkin saja 2025 bisa punah.
Lantaran mereka gengsi kalau anak-anaknya tidak menempuh sekolah formal, setidaknya mereka mencari pesantren yang besar, yang ada sekolahnya, setelah selesai sekolah mondoknya pun ikut selesai.
Dalam sejarahnya, dulu Kyai-kyai kita konsentrasi mondok, buktinya pada pintar dan sekarang hidupnya pun tanpa kehilangan mata pencaharian yang berlimpah, itu berasal dari barokah Ilmu.
Jadi perbandingannya saat ini adalah 100 santri salaf = 1.000.000 santri non-salaf. Saking jarangnya santri yang mondok di Pesantren Salaf.
Untuk lebih jelasnya, mari kita simak sedikit uraian mengenai Pondok Pesantren Raudlatut Tarbiyyah dalam video dalan Channel Youtube Ponpes Liunggunung berikut:
(enjs)
Dengan diterbitkan dalam Berita Negara pada 2015 dengan BN 26 TBN 1941 /AD, dengan Notaris Ahmad Bangsali, SH.,
Ponpes Liunggunung salah satu pesantren salaf di Purwakarta yang masih bertahan sampai saat ini.
Pesantren ini mempertahankan tradisi Nahdlatul Ulama (NU) sampai dengan sekarang.
Sehingga santri dan alumninya akan paham NU seblum bergabung di organisasi NU.
Ikhtiar ini adalah bagian dari mendidik santri agar selaras dan seimbang dengan harokah dakwah NU.
Serta pertimbangan soal metodologi pesantren agar para santri salaf tidak tertinggal dan merasa tanggung jawab terhadap masalah keumatan di Indonesia.
Kini ada dua tingkatan (Kelas) yang di selenggarakan:
- Wustha setara SMP. Mendapatkan izin tahun 2004
- Ulya setara SMA. Mendapatkan izin tahun 2019.
Santri secara otomatis akan mendapatkan ijazah formal dari Negara melalui UN, tanpa harus secra formal sekolah sehari-hari, karena sudah dipadukan dengan pelajaran sekolah di pesantren.
Keseharian santri tidak berseragam sekaolah, dia selamanya sarungan, cuman untuk tahun sekarang santri diberikan pendidikan tambahan komputer & bahasa inggris, agar santri salaf tidak termarginalkan di era digital.
Pesantren Salafiyah, mulai di tinggalkan oleh masyarakat, mungkin saja 2025 bisa punah.
Lantaran mereka gengsi kalau anak-anaknya tidak menempuh sekolah formal, setidaknya mereka mencari pesantren yang besar, yang ada sekolahnya, setelah selesai sekolah mondoknya pun ikut selesai.
Dalam sejarahnya, dulu Kyai-kyai kita konsentrasi mondok, buktinya pada pintar dan sekarang hidupnya pun tanpa kehilangan mata pencaharian yang berlimpah, itu berasal dari barokah Ilmu.
Jadi perbandingannya saat ini adalah 100 santri salaf = 1.000.000 santri non-salaf. Saking jarangnya santri yang mondok di Pesantren Salaf.
Untuk lebih jelasnya, mari kita simak sedikit uraian mengenai Pondok Pesantren Raudlatut Tarbiyyah dalam video dalan Channel Youtube Ponpes Liunggunung berikut:
(enjs)