Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Sebelum corona, wabah pes renggut 120 juta nyawa di Indonesia

Wabah Pes tercatat sejarah pernah terjadi di Indonesia dan eropa. Gambar: Ilustrasi wabah pes eropa. Sumber: Sains Kompas
PurwakartaOnline.com – Sebelum pendemi corona menjadi gonjang-ganjing publik dunia dan Indonesia seperti yang tengah terjadi saat ini, wabah akibat virus telah mencatatkan sejarahanya tersendiri di negeri ini. Saat itu, Indonesia masih bernama Hindia Belanda, dengan status masih sebagai negara jajahan.

Sebagaimana dilansir dari NU Online (4/3/2020), sejarah telah mencatat bahwa rakyat Indonesia pernah terjangkit wabah mematikan, yaitu Pes. Dalam kurun waktu 15 tahun, tepatnya pada tahun 1911 hingga tahun 1926 Masehi, Wabah yang bersumber dari virus yang dibawa oleh kutu yang menempel pada hewan tikus ini menewaskan sekitar 120.000 jiwa.

Berawal dari Malang

Wabah pertama kali terjadi di Malang, Jawa Timur dan kemudian merembet ke seluruh Pulau Jawa kala itu. Jumlah korban terbanyak berasal dari Jawa Tengah. Namun, Tidak banyak warga masyarakat yang memahami wabah tersebut sehingga kerap rakyat berpasrah diri bahkan hingga mendatangkan orang pintar atau dukun, lantas hasilnya nihil.

Untuk mengatasi wabah besar Pes di Jawa tersebut, Pemerintah kolonial Hindia-Belanda menjalankan program pembongkaran hampir sejuta rumah. Rumah dibongkar di bagian atap, dinding anyaman, dan menutup lubang bambu tempat tikus bersembunyi.

Adapun gerak cepat pemerintah kolonial dalam menangani Pes ini belajar dari pengalaman tragis orang-orang Eropa yang terjangkit wabah serupa pada abad ke-14 masehi. Historia mencatat, wabah Pes telah membunuh sekitar 60 persen populasi di Eropa pada waktu itu.

Jimat dan mantra, cara pengobatan pes di eropa

Konon saat itu, pengobatan dilakukan dengan menggunakan mantra spiritual untuk menghadapi Pes ini tidak hanya dilakukan di Indonesia, tetapi juga dilakukan orang-orang Eropa di London dengan menggunakan jimat.

Mereka di Eropa, terutama di Inggris mulai mengaitkan wabah mematikan tersebut dengan Perang Sipil Inggris yang terjadi pada tahun 1642 hingga tahun 1651. Kemudian mengaitkan wabah yang terjadi dengan melintasnya komet di langit London pada bulan Desember tahun 1664.

Gara-gara tikus


Namun, setelah ditelusuri secara mendalam, sumber masalahnya ternyata adalah fasilitas sanitasi yang jadi sarang tikus got untuk berkembang biak dan berkeliaran. Tikus itu membawa kutu yang ditunggangi bakteri Pestis Yersinia.

Akibat gigitan kutu pada manusia inilah penyakit pes bubo atau sampar menjadi wabah mematikan. Wabah pes pada tahun 1665 di London adalah gelombang kedua dari wabah serupa yang pernah melanda seantero Eropa pada abad ke-14 masehi.

Tragedi Black Death


Dikenal dengan peristiwa Maut Hitam atau Black Death, yang terjadi antara tahun 1347 hingga tahun 1351, wabah pes menjadi salah satu pandemi paling mematikan dalam sejarah umat manusia dengan korban 75 juta hingga 200 juta jiwa.

Di Indonesia, wabah pes terakhir kali terdeteksi pada tahun 2007, ketika ditemukan 82 kasus di wilayah Kabupaten Pasuruan (Jawa Timur), Kabupaten Sleman (DI Yogyakarta), Kabupaten Boyolali (Jawa Tengah), dan Ciwidey (Jawa Barat). Badan kesehatan dunia WHO mencatat, sepanjang 2010-2015 lalu ada 3.248 kasus Pes di dunia dengan 584 kematian. (hfz)