Jelang Diklatsar di Sukatani, Komandan Mukti Wibawa ungkap kenapa Banser jaga Gereja
GP Ansor sendiri merupakan organisasi pemuda dalam Ormas Nahdlatul Ulama (NU).
Banser dikenal sebagai barisan kepemudaan yang senantiasa aktif dalam menjaga Tanah Air.
Banser dikenal sebagai barisan kepemudaan yang senantiasa aktif dalam menjaga Tanah Air.
Namun dalam perjalanannya, banyak pula kontroversi yang menyelimuti Banser.
Diantaranya adalah kegiatan menjaga Gereja saat malam Natal.
Menjaga Gereja saat malam Natal dijelaskan oleh KH. Ahmad Anwar Nasihin, SHI., Ketua Pimpinan Wilayah Majlis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Provinsi Jawa Barat, sebagai refleksi dari kecintaan Banser terhadap Tanah Air.
Makna dari menjaga Gereja oleh Banser adalah menjaga kerukunan hidup dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), atau biasa disebut Ukuwah Wathaniyah (persaudaraan sesama warga negara).
Sikap saling menjaga ini juga dilakukan oleh organisasi pemuda dari umat agama lain.
Menjaga Gereja saat malam Natal dijelaskan oleh KH. Ahmad Anwar Nasihin, SHI., Ketua Pimpinan Wilayah Majlis Dzikir dan Shalawat (MDS) Rijalul Ansor Provinsi Jawa Barat, sebagai refleksi dari kecintaan Banser terhadap Tanah Air.
Makna dari menjaga Gereja oleh Banser adalah menjaga kerukunan hidup dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), atau biasa disebut Ukuwah Wathaniyah (persaudaraan sesama warga negara).
Sikap saling menjaga ini juga dilakukan oleh organisasi pemuda dari umat agama lain.
Para pemuda Non-Muslim turut menjaga Masjid dan menjaga keamanan lokasi, demi lancarnya ibadah shalat Idul Fitri yang sedang dilaksanakan oleh Umat Islam.
Pernyataan Komandan Banser Purwakarta
Pernyataan ini dibenarkan juga oleh Komandan Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Banser Kabupaten Purwakarta, Mukti Wibawa, menurutnya apa yang dilakukan oleh Banser tersebut telah mendapat 'izin' dari Pengurus NU.
"Terkait jaga Gereja, tentu tidak sembarangan. Bukan tanpa koordinasi dengan Kyai," terang Mukti Wibawa.
Mukti Wibawa mengungkapkan bahwa Banser dibekali dengan ajaran tentang cinta tanah air dari Kyai serta Instruktur lainnya, seperti instruktur dari anggota TNI.
"Dalam Diklatsar (Pendidikan Banser) itu kan tidak hanya materi tentang Aswaja, ke-NU-an, (GP) Ansor. Tapi ada materi Kebangsaannya, ini penting dan ditanamkan oleh Kyai kami," lanjut Mukti.
Menanggapi beberapa pertanyaan masyarakat terkait seragam Banser yang dianggap meniru loreng TNI, Mukti menyatakan bahwa Instruktur dari TNI saat pelaksanaan Diklatsar tidak pernah mempermasalahkan 'loreng' tersebut.
"Instruktur ada dari TNI atau Polri. (Pakaian loreng Banser) tidak pernah dipermasalahkan (saat Diklatsar)" tutup Mukti Wibawa.
Diklatsar Banser Plered, Purwakarta
Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PAC GP Ansor) Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta akan segera melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Banser bulan Maret ini, tepatnya pada tanggal 27 hingga 29 Maret 2020.
Diklatasar Banser merupakan pintu pendidikan resmi untuk menjadi anggota Banser, atau dengan kata lain jika menjadi anggota Banser maka harus lulus terlebih dahulu Diklatsar Banser.
Pendaftaran Diklatsar Banser dibuka untuk umum sejak tanggal 1 Maret 2020 yang lalu. Untuk melakukan pendaftaran secara online, silakan klik disini!
Informasi lainnya bisa dihubungi Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Sukatani, Daud Sulaeman di nomor telepon 083821795166, atau melalui Whatsapp klik disini!
Kontak selanjutnya bisa menghubungi Abdul Karim, Komandan Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Banser Kecamatan Sukatani. Telepon 083816214254, atau melalui Whatsapp klik disini!
Berikut adalah beberapa persyaratan calon peserta Diklatsar Banser:
Pernyataan ini dibenarkan juga oleh Komandan Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Banser Kabupaten Purwakarta, Mukti Wibawa, menurutnya apa yang dilakukan oleh Banser tersebut telah mendapat 'izin' dari Pengurus NU.
"Terkait jaga Gereja, tentu tidak sembarangan. Bukan tanpa koordinasi dengan Kyai," terang Mukti Wibawa.
Mukti Wibawa mengungkapkan bahwa Banser dibekali dengan ajaran tentang cinta tanah air dari Kyai serta Instruktur lainnya, seperti instruktur dari anggota TNI.
"Dalam Diklatsar (Pendidikan Banser) itu kan tidak hanya materi tentang Aswaja, ke-NU-an, (GP) Ansor. Tapi ada materi Kebangsaannya, ini penting dan ditanamkan oleh Kyai kami," lanjut Mukti.
Menanggapi beberapa pertanyaan masyarakat terkait seragam Banser yang dianggap meniru loreng TNI, Mukti menyatakan bahwa Instruktur dari TNI saat pelaksanaan Diklatsar tidak pernah mempermasalahkan 'loreng' tersebut.
"Instruktur ada dari TNI atau Polri. (Pakaian loreng Banser) tidak pernah dipermasalahkan (saat Diklatsar)" tutup Mukti Wibawa.
Diklatsar Banser Plered, Purwakarta
Pimpinan Anak Cabang Gerakan Pemuda Ansor (PAC GP Ansor) Kecamatan Sukatani, Kabupaten Purwakarta akan segera melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Banser bulan Maret ini, tepatnya pada tanggal 27 hingga 29 Maret 2020.
Diklatasar Banser merupakan pintu pendidikan resmi untuk menjadi anggota Banser, atau dengan kata lain jika menjadi anggota Banser maka harus lulus terlebih dahulu Diklatsar Banser.
Pendaftaran Diklatsar Banser dibuka untuk umum sejak tanggal 1 Maret 2020 yang lalu. Untuk melakukan pendaftaran secara online, silakan klik disini!
Informasi lainnya bisa dihubungi Ketua PAC GP Ansor Kecamatan Sukatani, Daud Sulaeman di nomor telepon 083821795166, atau melalui Whatsapp klik disini!
Kontak selanjutnya bisa menghubungi Abdul Karim, Komandan Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) Banser Kecamatan Sukatani. Telepon 083816214254, atau melalui Whatsapp klik disini!
Berikut adalah beberapa persyaratan calon peserta Diklatsar Banser:
- Mengisi Formulir Pendaftaran Online
- Berusia antara 17 hingga 45 tahun
- Sehat jasmani dan rohani
- Bersedia mengikuti acara hingga selesai
- Membawa perlengkapan shalat, alat mandi, kaos, celana dan sepatu olahraga