Rahasia Sukses Pengelolaan SDM: Karyawan Butuh Merasa Dihargai, Bukan Hanya Digaji
![]() |
Pengelolaan SDM |
Apa itu mattering? Secara sederhana, mattering adalah perasaan bahwa seseorang berharga dan memiliki kontribusi nyata. Konsep ini telah lama dibahas dalam psikologi dan sosiologi, namun belum banyak diterapkan dalam praktik bisnis.
Salah satu contoh nyata datang dari kisah Jane (nama samaran), seorang petugas kebersihan di sebuah universitas. Awalnya, ia merasa rendah diri dan tidak berarti. Namun, semua berubah ketika seorang supervisor menjelaskan bahwa sebagai "custodian", ia bertanggung jawab atas kenyamanan dan keselamatan banyak orang. Sejak saat itu, Jane merasa dihargai dan bertahan bekerja selama 18 tahun.
Penelitian membuktikan bahwa karyawan yang merasa dihargai memiliki motivasi lebih tinggi, jarang resign, dan kinerjanya lebih baik. Dalam studi terhadap 7.900 unit bisnis, tim yang merasa diperhatikan oleh pemimpinnya menunjukkan produktivitas dan profitabilitas lebih tinggi.
Pengelolaan SDM yang efektif menuntut lebih dari sekadar bonus tahunan. Perusahaan perlu membangun budaya yang memperhatikan interaksi harian antar individu. Pemimpin yang terbiasa mendengar, memperhatikan, dan menunjukkan empati akan menciptakan iklim kerja yang sehat dan berkelanjutan.
Di era serba cepat ini, keterampilan seperti mendengar dengan penuh perhatian dan menanggapi dengan empati menjadi senjata utama dalam mempertahankan talenta terbaik. Dengan membangun budaya mattering, perusahaan tidak hanya menjaga karyawan tetap loyal, tapi juga meningkatkan performa bisnis secara keseluruhan.***