Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Aneh! Dokter Forensik Sudah Kasih Clue, Tapi Belum Ada Tersangka: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Aneh! Dokter Forensik Sudah Kasih Clue, Tapi Belum Ada Tersangka: Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang
Kombes Pol dr. Sumy Hastry Purwanti
MANGENJANG.COM - Misteri kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat, yang telah berlangsung hampir dua tahun masih belum menemui titik terang. 

Meski telah dilibatkan Polda Jabar dan Bareskrim Polri dalam penyelidikan, kasus ini tetap menjadi tanda tanya besar bagi masyarakat.

Korban dalam kasus ini adalah Tuti Suhartini dan anaknya, Amalia Mustika Ratu. 

Sebelumnya, Polda Jabar bahkan telah merilis sketsa seorang yang dicurigai sebagai pelaku, namun perkembangan kasus ini seolah mengendur seiring berjalannya waktu.

Dokter forensik Polri, Kombes Pol dr. Sumy Hastry Purwanti, yang terlibat dalam kasus ini, telah memberikan beberapa petunjuk penting kepada penyidik berdasarkan hasil otopsi kedua jenazah korban. 

Namun, penyidik Polda Jabar hingga saat ini belum merilis tersangka yang dapat mengungkap misteri di balik kasus ini.

Dalam pernyataannya, Dokter Hastry menyebutkan bahwa hasil pemeriksaan DNA sudah dilakukan, tetapi belum ditemukan kesesuaian dengan pelaku. 

Karena itu, upaya pencocokan DNA saksi-saksi juga tidak membuahkan hasil. 

Meski begitu, ia memberikan ide bahwa garis keturunan ibu korban bisa menjadi petunjuk yang lebih jelas, namun sayangnya belum ada tindakan konkret dari pihak kepolisian dalam hal ini.

Dokter Hastry juga menyampaikan bahwa ia memiliki data berupa jam kematian korban. 

Ia menyatakan, "Saya punya jam kematian lho. Jam kematian nih. Jam kematian dia dibunuh, karena sudah otopsi dan olah TKP." 

Jam kematian ini menjadi informasi krusial dalam mengungkap kasus ini.

Keterangan dari Dokter Hastry menunjukkan bahwa ibu korban, Tuti Suhartini, diduga dibunuh antara pukul 2 hingga 4 dini hari, sementara anaknya, Amalia, diduga dibunuh antara pukul 4 sampai 6 pagi. 

Dalam upaya penyelidikan, Dokter Hastry juga menyarankan pengambilan DNA dari siapa saja yang berada di sekitar korban pada jam-jam tersebut.

Meskipun telah berupaya keras dalam kasus ini, Dokter Hastry mengaku dihantui oleh tekanan dan kesedihan, terutama ketika korban datang dalam mimpinya. 

Ia mengungkapkan rasa keterbatasannya dalam mempercepat proses pengungkapan kasus ini, sambil berharap agar kasus ini segera terungkap demi keadilan bagi korban dan keluarganya.

Kasus ini memilukan banyak pihak, termasuk keluarga korban yang harus merasakan kehilangan yang mendalam. 

Yosep Hidayah, suami Tuti Suhartini, mengatakan bahwa meskipun rumah tempat kejadian telah dikembalikan kepada keluarga, ia masih belum puas karena pelaku pembunuhan istri dan anaknya masih belum terungkap.

Kepolisian Polda Jabar telah melakukan berbagai upaya, termasuk pemeriksaan saksi-saksi, penyitaan barang bukti, dan pemeriksaan TKP. 

Namun, hingga saat ini, belum ada tersangka yang ditangkap. 

Ibrahim Tompo, Kabid Humas Polda Jabar, mengungkapkan bahwa mereka akan terus melakukan pendalaman untuk mengungkap kebenaran di balik kasus ini.

Harapan masyarakat semoga kasus ini segera mendapatkan titik terang dan keadilan bagi korban serta keluarganya bisa segera tercapai. 

Keterlibatan dokter forensik seperti Dokter Hastry memberikan harapan baru dalam pengungkapan kasus ini melalui pendekatan ilmiah yang kuat. 

Semua pihak berharap bahwa dengan dukungan semua upaya, Kasus Subang akhirnya akan terpecahkan.***