Gus Yaqut: Hentikan membunuh Saudara dengan mengatas-namakan Islam!
![]() |
Yaqut Cholil Qoumas saat Apel Banser 2019 |
Sebagai gerakan sayap kepemudaan dari Nahdlatul Ulama (NU), GP Ansor dan Banser memang bukan organisasi yang anti-kebangsaan, sehingga senantiasa menganggap sesama rakyat Indonesia sebagai Saudara.
Mengenai pembantaian yang menewaskan empat orang sekeluarga di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, KabupatenSigi, Sulawesi Tengah, Jumat (27/11/2020), yang diduga dilakukan kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) membuat Gerakan Pemuda (GP) Ansor sangat prihatin.
Ketua GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas menyebut, para pelaku ini tak lebih sebagai 'pencoleng agama'. Mereka menggunakan dasar agama, tapi perbuatannya justru tak mencerminkan sedikit pun ajaran agama.
"Kepada kelompok yang mengatasnamakan Islam untuk membunuh saudara kita, saya minta hentikan perilaku kalian atau akan berhadapan dengan kader Ansor dan Banser (Barisan Ansor Serbaguna)," kata Gus Yaqut, panggilan akrabnya saat memberikan orasi pada Apel Kebangsaan Banser secara virtual, di Rembang, Jawa Tengah, Minggu (29/11/2020).
Gus Yaqut menyatakan, Ansor dan Banser tidak akan pernah mundur dan surut sedikit pun melawan kelompok-kelompok teroris seperti di Sigi. Sebab pihaknya meyakini bahwa bangsa Indonesia ini berdiri tegak karena atas kontribusi berbagai suku, agama, kelompok dan lain sebagainya.
"Atas dasar itu, upaya pemaksaan suatu kelompok atas kelompok tertentu sangat tidak bisa dinenarkan. Tidak boleh ada kesewenang-wenangan," katanya.
Pernyataan ini diamini oleh natizen melalui media sosial Twitter, salah satunya adalah Kang Budi (@kabuyutan17) yang menyatakan setuju dengan Yaqut, "#PrayForSigi setuju dengan Gus Yaqut perbuatan ini sangat biadab," tulis Kang Budi.
#PrayForSigi setuju dengan Gus Yaqut perbuatan ini sangat biadab
— kangbudi (@kabuyutan17) November 29, 2020
Gus Yaqut menyatakan, Ansor dan Banser tidak akan pernah mundur dan surut sedikit pun melawan kelompok-kelompok teroris seperti di Sigi. Sebab pihaknya meyakini bahwa bangsa Indonesia ini berdiri tegak karena atas kontribusi berbagai suku, agama, kelompok dan lain sebagainya.
"Atas dasar itu, upaya pemaksaan suatu kelompok atas kelompok tertentu sangat tidak bisa dibenarkan. Tidak boleh ada kesewenang-wenangan," katanya. (*)
Sumber: Twitter / Sindo News