Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Melalui momentum MTQ, Camat Kiarapedes berharap budaya mengaji terus bertahan

H. Diaudin antar 20 peserta Lomba MTQ tingkat Kabupaten Purwakarta, hari ini  (Senin, 17/2/2020)

PurwakartaOnline.com
- Camat Kiarapedes, Drs. H. Diaudin, M.Si., tampak tegang, pasalnya kontestan dari Kiarapedes sedang mengikuti Lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat Kabupaten Purwakarta.

H. Diaudin beserta pendamping dan official mengantarkan 20 kontestan Lomba MTQ, untuk 7 kategori perlombaan MTQ di Pendopo Purwakarta, hari ini (Senin, 17/2/2020).

"Kami bawa peserta 20 orang, untuk 7 kategori lomba," ujar H. Diaudin.

H. Diaudin tidak bisa menyembunyikan perasaan tegang, sementara peserta tampak ceria dan siap mengikuti perlombaan.

"Terus terang saya yang tegang, peserta mah tampak siap 'tanding'. Mudah-mudahan, (Kecamatan) Kiarapedes bawa piala," ujarnya.

H. Diaudin mengaku, sebenarnya tidak menetapkan target apapun kepada peserta dari Kecamatan Wanayasa, ada tujuan-tujuan yang lebih penting dibalik lomba MTQ menurutnya.

"Harapan kami, peserta bisa mengukur, lihat bagaimana kualitas dirinya dan kompetitornya, pembandinglah. Jadi setelah lomba ini, banyak pelajaran yang bisa diambil oleh peserta," jelas H. Diaudin.

Menurut H. Diaudin, yang paling penting dari MTQ adalah mempertahankan budaya belajar Al-Qur'an di masyarakat. Ditengah tantangan globalisasi yang mengancam budaya positif, seperti belajar Al-Quran yang kian terkikis.

"Selanjutnya, paling penting dari (Lomba) MTQ kan membumikan belajar Al-Qur'an di tengah Masyarakat,"

"Lihat, hari ini mulai banyak anak (usia) SMP sudah tidak mau bernagkat mengaji, merasa sudah terlalu 'besar'. Beda dengan jaman kita dulu, seumuran SMA masih mau ngaji," lanjut H. Diaudin.

Mengenai harapan untuk menjadi juara, H. Diaudin mengakui pasti ada. Menurutnya setiap mengikuti lomba, siapa pun pasti ingin juara.

"Harapan bawa piala tentu ada, tapi itu nomor sekianlah. Tapi slogan KIARAPEDES MANTES! juga tidak mungkin lengkap tanpa diiringi prestasi kan?" Terang H. Diaudin mengakhiri. (ezs)