Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Kopel kemah di Pasir Langlang Panyawangan (Ujung Aspal), singkap tabir Kopi Asli Purwakarta

Purwakarta Online - Komunitas Pena dan Lensa (Kopel) mengadakan acara Ruang Riung Riang di Wisata Alam Pasir Langlang Panyawangan (Ujung Aspal), Desa Pusakamulya, Kecamatan Kiarapedes, Purwakarta.
Dengan gelar kemah dan panggung sederhana, dilaksanakan dua sesi acara utama, yakni pemilihan ketua Kopel dan Diskusi tentang kopi asli Purwakarta.

Hadi Al-Bulaqi terpilih untuk memangku amanah sebagai Ketua Kopel, komunitas yang diikuti oleh banyak pemuda-pemudi Purwakarta yang memiliki hobi dibidang jurnalistik, sastra, cinematography, photography dan desain grafis.
Adi Paryono, ketua LMDH Giri Pusaka.
Untuk saat ini anggota Kopel tidak hanya dari Purwakarta, tetapi diikuti juga dari Blitar dan kabupaten-kabupaten lain di luar Purwakarta.

Setelah selesai pemilihan ketua, yang dilaksanakan ba'da isya. Acara selanjutnya adalah diskusi dengan tema 'Mengenal Jejak Kopi Burangrang'. Didaulat sebagai Pembicara 2 orang aktivis kopi Pusakamulya.

Adalah Adi Paryono, ketua LMDH Giri Pusaka dan Wulan Astuti, SP., petani dan pengolah kopi di Pusakamulya, berduet sebagai Pembicara.

Wulan, mengawali pembahasan dengan curhat, mengenai perjuangan petani kopi di Desa Pusakamulya. Betapa perihnya menembus berbagai rintangan teknis hingga kendala yang bersifat politis.
"Mohon dorongan Kopel, petani kopi (anggota LMDH Giri Pusaka) saat ini sedang berjuang untuk mendapatkan sertifikat garapan (Kulin KK). Petani kopi agar tenang dalam usaha taninya", curhat Wulan di hadapan peserta diskusi. 
Wulan memaparkan secara lengkap perjalanan awal Ia melakukan usaha kopi. Jika dulu Wulan hanya mengolah (pasca panen), saat ini Wulan mulai terjun di budidaya dan tergabung di LMDH Giri Pusaka sebagai petani.
Wulan Astuti, SP., petani kopi, anggota LMDH Giri Pusaka. Curhat tentang suka-duka menjadi petani kopi, memohon do'a agar petani kopi di Gunung Burangrang bisa mendapat sertifikat garapan. 
Menanggapi beberapa pertanyaan dari peserta, Wulan menyatakan bahwa Kopi Asli Purwakarta sangat potensial. Dalam acara Ngopi Saraosna di Bandung, kopi asli purwakarta mendapat kesempatan cupping oleh tim ahli, bahkan mendapat pesanan.
"Festival kopi paling top di Indonesia itu Ngopi Saraosna, acara tahunan, kopi Jawa Barat booming dengan festival ini. Kita (LMDH Giri Pusaka) nekad ikutan festival. Bawa kopi asli dari sini (Gunung Burangrang), Kopi Asli Purwakarta. Alhamdulillah setelah dites, terpilih untuk di-cupping oleh ahli kopi. Rasanya dinilai sangat enak, masuk waiting list, dapat orderan hingga ton-an. Sayang sekali, produksi kopi petani kita masih sedikit, sekarang kami sedang berusaha meningkatkan produksi", ujar Wulan panjang lebar.