Toleransi di Purwakarta
Ba'da ashar hari itu Sabtu, 27 Desember 2015. Ketua PC Purwakarta, KH. Anwar Nasihin mengumpulkan Ketua dan Sekretaris, di tambah 3 Banser dari tiap PAC. Beberapa acara dilaksanakan, pertama haul Almarhum Gus Dur, kemudian musyawarah mengenai Undangan Natal sekaligus peresmian Gedung Gereja Santa Maria di Bukit Indah City, Purwakarta.
Hasil musyawarah menetapkan, bahwa GP Ansor PC Purwakarta akan datang memenuhi udangan, setelah menela'ah beberapa referensi mulai dari Al-Qur'an, Hadits, hingga kitab-kitab kuning.
Direncanakan, anggota Ansor akan masuk sedangkan Banser akan berjaga di luar gedung. Surprise terjadi, saat Bupati Purwakarta tiba untuk meresmikan Gedung Gereja terbesar di Purwakarta ini.
H. Dedi Mulyadi, bupati Purwakarta yang biasa disapa Kang Dedi ini menyampaikan "ceramah"-nya dengan begitu memukau. Bahkan, seorang Romo memuji, bahwa Kang Dedi lebih hebat dari Pastor dan Pendeta.
Kang Dedi menekankan pentingnya kerukunan dan jaminan beribadah, terutama di Purwakarta sebagai daerah yang Beliau pimpin. Senada dengan yang disampaikan oleh Romo dari Bandung, keimanan umat harus diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan menjadi berkah bagi semua orang di lingkungannya.
Sebagai pemimpin daerah dan sebagai muslim, serta sebagai warga Nahdlatul Ulama, H. Dedi Mulyadi mengaku senang dengan kuatnya toleransi dan kerukunan di Purwakarta. Sebagaimana yang Beliau saksikan dengan mata-kepala sendiri malam itu. GP Ansor dan Umat Kristen saling menghormati, bahkan Banser turun untuk mengawal berlangsungnya acara.