Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Cara menentukan tujuan keuangan sebelum berinvestasi!

Yang harus diperhatikan sebelum berinvestasi
MangEnjang.com - Nah, ini Mamang dapat saran langsung dari OJK, Otoritas Jasa Keuangan. Mengenai cara menentukan tujuan keuangan kita, sebelum kita memutuskan untuk melakukan investasi. Kenapa?

Karena berinvestasi itu adalah untuk masa depan!


Sengaja Mamang kasih bold, karena ini harus diperhatikan. Betul-betul diperhatikan. Begini uraian penjelasannya, biar paham dan tidak menyesal nantinya ya!

Setelah memiliki dana simpanan untuk keadaan darurat, Anda dapat mulai melakukan investasi untuk kebutuhan keuangan Anda di masa depan. Kata kunci utama dari investasi adalah “jangka waktu panjang”.

Umumnya, orang yang berinvestasi mengharapkan dana yang diinvestasikan kembali dan mendapatkan keuntungan setelah jangka waktu kira-kira 3-5 tahun. Mengapa demikian?

Jika dilihat dari tren, contohnya berinvestasi di pasar modal, naik turun-nya harga memang tidak dapat benar-benar diprediksi. Namun, dalam jangka waktu tahunan, nilai saham, obligasi, dan reksa dana cenderung meningkat.

Berinvestasi tidak hanya dapat dilakukan melalui berbagai produk dari pasar modal. Anda juga dapat berinvestasi pada kepemilikan emas, atau bahkan properti yang marjin keuntungannya baru terakumulasi cukup besar jika telah dimiliki bertahun-tahun.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda menentukan tujuan keuangan sebelum berinvestasi sehingga uang yang Anda tempatkan pada instrumen investasi “tidak akan dicairkan” sebelum waktu yang cukup panjang, contohnya investasi untuk mendanai biaya pendidikan anak Anda.

Aksi yang dapat anda dilakukan, tahapannya seperti ini:

1. Menentukan waktu

Tentukan tujuan keuangan yang Anda ingin raih setelah beberapa tahun ke depan (misalnya 3, 5, 10 tahun ke depan).

2. Tentukan kapasitas

Ukur kapasitas Anda untuk berkomitmen menyisihkan uang untuk investasi (selain uang tabungan).

3. Memilih instrumen investasi

Anda bisa memulai berinvestasi dengan mencari instrumen investasi yang rendah risiko, artinya nilainya tidak terlalu fluktuatif (naik-turun dengan signifikan). Apabila Anda berinvestasi di pasar modal, Anda dapat membeli obligasi, atau reksa dana pendapatan tetap yang memiliki risiko kecil dengan kenaikan nilai yang tidak terlalu fluktuatif (cenderung stabil). 

Sementara itu, jika Anda siap dengan risiko fluktuasi nilai yang tinggi dengan kemungkinan keuntungan yang lebih besar, Anda dapat membeli saham, reksa dana saham, atau reksa dana campuran.

4. Segera mulai!

Anda dapat memulai investasi mulai dari seratus ribu rupiah! Saat ini, perusahaan Manajer Investasi dan perusahaan Sekuritas telah menawarkan produk reksa dana dengan harga terjangkau. Selain itu, terdapat pula perusahaan sekuritas yang menawarkan Anda memiliki saham dengan cara menabung.

Demikianlah cara menentukan tujuan keuangan, yang harus kita benar-benar perhatikan sebelum kita berinvestasi. (*)

Referensi

  • https://sikapiuangmu.ojk.go.id/FrontEnd/CMS/Category/6
  • https://youtu.be/b5S3569wR0o