Anwar Sadat: Keprihatinan Masa Lalu Bisa Jadi Pondasi Kesuksesan Masa Depan
Asep Anwar Sadat, SH., |
Menurutnya, kondisi prihatin di masa lalu bisa menjadi energi yang luar biasa bagi kesuksesan masa depan.
"Saya perhatikan, dulu saat sekolah. Ada teman yang dimanja, ada juga yang sangat prihatin," kata Anwar Sadat, Senin (7/3/2022).
Anwar Sadat melihat sendiri kehidupan nyata bagaimana kawan-kawannya saat bersekolah dahulu. Ada siswa yang difasilitasi luar biasa oleh orang tua, bahkan terkesan sangat dimanja.
"Ada yang sangat dimanja, waktu itu kan sangat jarang yang punya (sepeda) motor. Dia udah dikasih motor (oleh orangtuanya) untuk sekolah," ujar Anwar.
Di sisi lain, ada kawan sekolahnya yang sangat prihatin, sekolah dengan penuh keterbatasan.
"Ya Allah, berangkat sekolah itu nyeker (telanjang kaki)," lanjut Anwar.
Setelah 20 tahun berlalu Anwar melihat adanya perbedaan dari kawan-kawan sekolahnya tersebut.
"Yang dulu dimanja, setelah 20 tahun bagaimana kondisinya, justru ia yang cukup memprihatinkan," terang Anwar.
"Sebaliknya, yang dulu sekolah sangat prihatin Alhamdulillah pak, jadi orang (sukses)," lanjut Anwar.
Bisa disimpulkan, jika dalam menekuni bidang apapun jangan menjadikan kendala sebagai alasan untuk menyerah.
Daya juang yang kuat seringkali mampu jadi bahan bakar untuk mengahadapi segala tantangan.
Anwar berpesan, agar pengelola BUM Desa memiliki semangat tersebut. Di lain pihak dirinya sebagai Kepala Desa tidak akan main-main untuk mendukung BUM Desa dari segi permodalan
"Saat ini yang menjadi kendala apa? Kalau modal sudah bukan masalah, (tapi) SDM!" pungkas Anwar Sadat. (enjs)