Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Roman Abramovich Disuruh Minggat Dari Inggris

Vladimir Putin dan Roman Abramovich
Purwakarta Online - Inggris merupakan salah satu dedengkot NATO, reaksi keras muncul di negara tersebut menyusul serangan Rusia terhadap tetangganya, negara asal legenda sepakbola Andrei Shevchencko, Ukraina.

Konflik Rusia-Ukraina membawa dampak buruk ke segala aspek, termasuk sepak bola. Teranyar, muncul wacana untuk mendepak Roman Abramovich dari Chelsea.

Kamis (24/2/2022) kemarin, Rusia resmi meluncurkan serangan ke Ukraina. Vladimir Putin memerintahkan perebutan kekuasaan, diduga agar Ukraina tunduk di bawah pemerintahan Rusia.

Konflik masih berlangsung sampai saat ini. Aksi Rusia juga menimbulkan respons dari dunia internasional. Beberapa negara yang berhubungan dengan Rusia menjatuhkan sanksi keras.

Sebagai contoh, final Liga Champions musim ini seharusnya dimainkan di Gazprom Arena (Krestovsky Stadium), markas Zenit St. Petersburg di Rusia. Namun, akibat insiden ini, venue final kemungkinan besar dipindah.

Sanksi pun masih mungkin berlanjut ke beberapa aspek, termasuk kepemilikan klub seperti Roman Abramovich di Chelsea.

Roman Abramovich Orang Rusia

Singkatnya, negara-negara yang menentang perang akan menjatuhkan sanksi besar-besaran agar Rusia merugi. Biasanya sanksi terkait dengan keuangan atau sumber daya lain.

Kasus ini bisa melebar sampai ke orang-orang penting Rusia yang bekerja di negara lain, seperti Roman Abramovich, pemilik Chelsea.

Saat ini, Abramovich bahkan tidak bisa tinggal di Inggris karena larangan pemerintah. Dia pernah terlibat masalah politik di luar lapangan.

Tahun 2018, Abramovich mendapatkan paspor Israel yang mengizinkannya memasuki wilayah Britain selama enam bulan. Namun, kemungkinan besar dia tidak bisa mendapatkan visa permanen di UK.



Anggota Parlemen UK Suruh Abramovich Pergi dari Inggris

Terkini, Christ Bryant sebagai anggota parlemen UK menyuarakan pendapatnya. Menurutnya, Roman Abramovich sebaiknya dipaksa melepas Chelsea sebagai salah satu contoh sanksi untuk Rusia.

Singkatnya, Abramovich memang tidak terlibat langsung di balik keputusan politik Rusia, tetapi dia tetap memberikan dukungan di balik layar. Abramovich juga mengenal langsung Vladimir Putin.

"Jelas, Mr. Abramovich seharusnya tidak bisa lagi memiliki klub sepak bola di negara ini?" kata Bryant. "Jelas, seharusnya kita mulai mencari cara merebut sebagian asetnya, termasuk rumah senilai 152 juta poundsterling?"

Tentu komentar Bryant ini cukup mengkhawatirkan bagi fans Chelsea, tapi sejauh ini ucapannya hanya sekedar usul. Belum ada keputusan apa pun terkait status Roman Abramovich di Chelsea.

Sumber: Bola, The Sun, Metro, Twitter