Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Efek buruk pemecatan Frank Lampard, legend Kesayangan publik Chelsea

frank-lampard-efek-buruk-pecat
Frank Lampard

PurwakartaOnline.com - Hanya satu setengah musim, romansa kerja sama antara pelatih Frank Lampard dengan raksasa Liga Inggris, Chelsea, harus berakhir Januari ini. Siapa sangka, dua anak asuhnya sempat bertengkar hebat.

Beban dipundak pelatih berusia 42 tahun itu sejatinya sangat berat sepanjang musim ini. Bagaimana tidak? The Blues hanya bertengger di peringkat sembilan klasemen dengan rincian delapan kali menang, lima seri, dan enam kalah.

Lampard bisa dibilang masih bisa diandalkan ketika Si Biru bermain dengan impresif musim lalu. Serba keterbatasan, ditinggal Eden Hazard, dan debut perdana pelatih pengganti Maurizio Sarri tetap mampu buat mereka akhiri musim di peringkat empat besar.

Konflik 2 pemain paling berpengaruh di tim


Tapi semua berubah saat lakoni Liga Inggris kali ini, berbagai hasil minor membuat mantan gelandang Timnas Inggris ini berada pada posisi paling buncit pelatih terburuk era Roman Abramovich. Kerasnya dunia buatnya harus tinggalkan Stamford Bridge.

Kendati punya catatan cukup meyakinkan, rupanya Frank Lampard tak lepas dari isu konflik di belakang layar. Mengutip Give Me Sport, kabarnya sempat terjadi pertikaian antara sang kapten, Cesar Azpilicueta dengan Antonio Rudiger.

Laporan dari The Telegraph bermula saat para pemain jebolan akademi klub merasa sangat berkembang dengan kepemimpinan sang pelatih. Akan tetapi, hal ini menyulut konflik dengan pemain veteran yang tak senang dengan posisi mereka.

Ketika Azpilicueta mencoba redakan tensi antara keduanya, Rudiger justru memberontak. Terhubung atau tidaknya insiden ini tetap saja mengisyaratkan jika atmosfer tempat latihan Chelsea jauh dari kata nyaman.

Insiden pertengkaran antara dua pemain utama ini pun mendapat sorotan dari para fans dunia maya. Sebagian besar memuji Azpi dan menyalahkan Rudiger karena dianggap sebagai tukang kompor di kubu tim.

Apa yang membuat bek berusia 27 tahun itu seolah cari gara-gara? Usut punya usut, posisinya tersingkir dari skuat utama era kepelatihan Lampard. Maklum saja, adanya Kurt Zouma dan Thiago Silva yang baru tiba lebih bisa diandalkan.

Melihat posisinya begitu terasingkan, tak heran buat Rudiger murka dan melampiaskan kepada Azpilicueta. Selepas pemecatan Frank Lampard, perselisihan kedua bintang Chelsea ini pun bisa saja merembet ke performa di Liga Inggris.

Setidaknya, 5 pemain bisa terdepak dari Chelsea


Didepaknya Frank Lampard dari kursi pelatih Chelsea setidaknya bakal membawa pengaruh terhadap lima pemain The Blues.

Chelsea telah mengambil keputusan untuk mengakhiri kerja sama dengan Frank Lampard dari kursi pelatih pada Senin (25/1/2021) waktu Inggris.

Berita pemecatan Frank Lampard dari kursi pelatih Chelsea pertama kali dikumandangkan oleh jurnalis Telegraph, Matt Law.

Kekecewaan manajemen The Blues dinilai telah memuncak setelah performa minor anak asuh Lampard pada beberapa pekan terakhir di Liga Inggris.

Mantan pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Thomas Tuchel, disebut-sebut bakal menjadi kandidat terkuat pengganti Frank Lampard.

Seiring kedatangan Thomas Tuchel ke Stamford Bridge, perubahan besar dalam komposisi pemain dan taktik bakal dirasakan para pemain Chelsea.

Penunjukkan pelatih asal Jerman tersebut dirasa bakal membawa dampak bagi beberapa pemain.

Berikut BolaSport.com tampilkan lima pemain yang dirasa terdampak dari pemecatan Lampard, dinukil dari The Express:

1. Antonio Ruediger

Antonio Ruediger
Antonio Ruediger

Bek asal Jerman, Antonio Ruediger, saat ini mengenakan seragam Chelsea. Tuchel memiliki sentuhan lembut untuk pemain Jerman di skuadnya dan Antonio Ruediger mungkin menyukai peluangnya untuk mengesankan mantan pelatih PSG tersebut.

Namun dari penampilan terakhir untuk Chelsea, Ruediger kemungkinan harus berusaha keras untuk meyakinkan calon pengganti Lampard agar memberinya tempat di skuad utama.

Thiago Silva dan Kurt Zouma telah menjadi pasangan bek tengah yang disukai di lini pertahanan sejauh ini.

Tuchel sendiri ingin merekrut pemain bertahannya sendiri di bursa transfer musim panas 2021.

2. Jorginho

Jorginho
Jorginho

Gelandang bertahan milik Chelsea, Jorginho dikabarkan menjadi buruan utama Juventus pada bursa transfer musim panas nanti.

Mantan anak emas Maurizio Sarri telah kesulitan menemukan kembali performa terbaiknya bersama Chelsea di Liga Inggris 2020-2021.

Jorginho sempat dikaitkan dengan kepindahan dari Stamford Bridge pada musim panas tahun lalu.

Musim ini Jorginho baru tampil sebanyak 11 kali di Liga Inggris dengan 8 kali hanya menjadi penghangat bangku cadangan.

N'Golo Kante dipastikan akan menjadi opsi yang disukai di lini tengah.

Lebih-lebih, Tuchel berpotensi diberi dana melimpah untuk menandatangani Declan Rice yang menjadi incaran selama ini.

3. Mateo Kovacic

Mateo Kovacic
Mateo Kovacic

Gelandang Chelsea, Mateo Kovacic, beraksi dalam laga Piala Liga Inggris melawan Derby County.

Gelandang lain yang mengalami penurunan performa musim ini adalah Mateo Kovacic yang dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Chelsea musim lalu.

Tuchel sering bermain dengan satu gelandang bertahan selama bertugas di PSG dan Kovacic telah berjuang untuk menunjukkan bakatnya lebih jauh di atas lapangan.

Area lini tengah dinilai sebagai bagian dari revolusi Tuchel ketika tiba di Stamford Bridge.

4. Christian Pulisic

Christian Pulisic
Christian Pulisic

Pemain Chelsea, Christian Pulisic, mencetak gol ke gawang Arsenal dalam final Piala FA di Stadion Wembley, Sabtu (1/8/2020).

Pemain Chelsea, Christian Pulisic, mencetak gol ke gawang Arsenal dalam final Piala FA di Stadion Wembley, Sabtu (1/8/2020).

Christian Pulisic menjalani debut gemilang dalam musim debutnya bersama Chelsea di Liga Inggris.

Namun, cedera membuat pemain sayap asal Amerika Serikat tersebut menurun drastis performanya.

Musim ini, Pulisic baru mencetak 1 gol dari 12 penampilannya di liga, jumlah tersebut begitu jauh dibanding musim lalu yang mampu menembus 9 gol dari 25 partai.

Banyaknya pilihan Chelsea di posisi sayap penyerangan, Pulisic diyakini bakal lebih banyak menjadi cadangan ketimbang menjadi starter.

Laporan menunjukkan bahwa Tuchel memprioritaskan Timo Werner, yang berarti penyerang asal Jerman itu kemungkinan akan diberi banyak kesempatan bermain di sayap kiri.

5. Kai Havertz

Kai Havertz
Kai Havertz

Gelandang serang Chelsea asal Jerman, Kai Havertz. Penunjukkan Tuchel sebagai pelatih bisa jadi pedang bermata dua bagi Kai Havertz, di satu sisi menjadi berkah, di sisi berbeda bisa menjadi hal yang buruk.

Diddatangkan senilai 72 juta pounds (sekitar Rp1,38 triliun) pada musim panas 2020, Havertz jauh dari harapan selama membela The Blues.

Sejauh ini, playmaker dan gelandang serang timnas Jerman tersebut baru mencetak 1 gol dari 16 penampilan di Liga Inggris.

Posisinya dalam strategi Lampard tidaklah menentu lantaran beberapa kali dimainkan sebagai gelandang tengah dan winger.

Kehadiran Tuchel diharapkan bisa membangkitkan kembali kemampuan Havertz yang masih belum optimal saat ini.

Harga mahal bisa menjadi sandungan Havertz, tetapi Tuchel bisa melihat hal itu sebagai sebuah aset yang patut dimaksimalkan. (*)

Sumber:
https://www.bolasport.com/amp/read/312526703/lima-pemain-chelsea-yang-bisa-terdampak-pemecatan-frank-lampard?page=all
https://www.google.com/amp/s/www.indosport.com/sepakbola/amp/20210126/frank-lampard-dipecat-2-bintang-chelsea-bertengkar-hebat