Kenapa pegawai Dinas Pertanian Purwakarta 99% bisa dipercaya
PurwakartaOnline.com - Beres pelantikan pegawai enaknya langsung party, karaokean atau apalah.
Kalo pegawai Dinas Pertanian (Dispangtan) Purwakarta mah enggak.
Abis pelantikan enggak party-party atau pulang ke rumah, malah langsung kenalan dengan petani dan dunia pertanian.
Bukan petaninya yang diundang ke kota untuk hadir dalam acara pelantikan. Tapi pegawai yang bersangkutan yang datang ke rumah petani.
Nggak tanggung-tanggung, rencananya nginep di Gunung!
Di lokasi para anggota Kelompok Tani Barong Mulya (Barmoel) menanam kopi arabika.
Berhubung ada kendala, akhirnya nginep di gunungnya dibatalkan.
Jadinya, nginep di markas Barmoel aja, kenalan dan kongres (ngawangkong teu beres-beres).
Maka jangan heran, jika orang Dinas Pertanian Purwakarta ngomong tentang pertanian atau tentang petani, maka 99% bakal akurat.
Karena pegawai dinas dan petani makan dari kastrol liwet yang sama, dengan sambal, lalapan dan ikan asin yang sama.
Satu hampar daun bersama sebagai alas makanan, makannya juga barengan.
Mereka berbincang tanpa 'tatakrama'. Artinya tidak ada sekat diantara mereka.
Mereka saling tahu tugas dan peran masing-masing, juga saling tahu kesulitan masing-masing.
Tidak ada dusta diantara mereka, memang tidak semua bisa bicarakan.
Tapi komunikasi lewat 'telepati' bisa dilakukan untuk hal-hal tertentu.
Kembali ke pelantikan Kasi Produksi di Bidang Perkebunan dan Hortikultura.
Namanya Didiet Tea, ini nama akun facebooknya, nama aslinya bahkan saya belum tahu.
Karena keasikan ngobrol, keburu akrab, jadi lupa kenalan gaya ortodoks, saling tanya nama maksud saya.
Sore setelah Belio dilantik untuk sebuah jabatan baru, yaitu Kepala Seksi Produksi tanaman perkebunan. Sorenya langsung meluncur ke daerah atas.
Daerah atas itu sebutan untuk wilayah Purwakarta bagian selatan. Di sana lokasi dimana komoditas perkebunan ditanam oleh petani.
Lokasinya di lereng Gunung Burangrang!
Jika di wilayah utara Purwakarta identik dengan daerah industri dan tanaman pangan (padi), maka di daerah selatan identik dengan tanaman perkebunan.
Daerah selatan atau daerah atas purwakarta ditanam berbagai komoditas seperti teh, kopi, kelapa, aren, pisang dan manggis.
Daerah selatan Purwakarta hawanya dingin, ini tantangan. Bermalam di markas Barmoel lumayan ngeri sebenarnya.
Di markas gak ada kasur dan selimut. Kebayang dengan cuaca dingin, begadang pula, resikonya sakit!
Pagi hari bukannya sakit, atau mungkin sakitnya diundur dulu, malah langsung otewe naik gunung.
Dalam kondisi fisik yang prima saja, naik gunung sudah bikin pegal sekujur badan.
Apalagi malamnya udah begadang, tidur di tikar tanpa kasur dan tanpa selimut.
Wajar gak sih, pegawai dinas dan penyuluh kikituan?
Ya kita anggap saja wajar, kenapa?
Karena pegawai dinas dan penyuluh tersebut saat sekolah atau kuliah tidak mangkir dari kegiatan ospek.
Apa hubungannya?
Karena pengalaman ospek yang bikin pegawai ini jadi tidak ogoan juga tidak pundungan.
Mau susah, ikhlas balangsak. Merasakan apa yang petani sehari-hari rasakan.
Karena salah satu tugas Dinas Pertanian adalah mendakwahkan kebijakan dan program pemerintah.
Tapi pelaksanaan akhir tetaplah para petani kan?
Maka bisa dibayangkan jika antara pegawai dinas pertanian dengan petaninya tidak ada chemistry, bisa patukang-tonggong!
Karena begini ilustrasinya. Misal ada program pemerintah yang sangat bagus.
Yang harus di-syi'ar-kan oleh penyuluh dan pegawai Dispangtan.
Tapi karena gak ada chemistry jadinya komunikasi tidak lancar.
Akhirnya program dan kebijakan tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Contoh lain adalah apa yang kita dengar dari Gus Baha. Begini ceritanya.
Menteri Pertaniannya pintar, tapi petaninya tidak mau bertanam. Akhirnya negara mengalami krisis pangan.
Sebagai petani, maka kami sangat mengapresiasi sikap para pegawai dinas pertanian tersebut.
Kami sangat merasakan 'sentuhan' dan ayoman dari mereka.
Semoga para pegawai Dinas Pertanian selalu sehat, semoga pertanian Indonesia semakin maju!
Wallahu'alam Bisshawab....
Video dokumentasi:
____
Warta Warga dari anggota Kelompok Tani Barong Mulya.