Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Eep Saepul Malik: Indonesia darurat stunting. Desa wajib terlibat aktif konvergensi pencegahan

Sosialisasi Kesehatan Ibu Hamil dan Stunting, Desa Sukadami, Kecamatan Wanayasa, Purwakarta. Selasa (10/12/2019)

PurwakartaOnline.com - Pendamping Desa di Kecamatan Wanayasa, Eep Saepul Malik, S.Pd.I., menyatakan bahwa desa sudah saatnya terlibat dalam kegiatan konvergensi pencegahan stunting.

Disampaikan saat ia menjadi narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Kesehatan Ibu Hamil dan Stunting di Aula Desa Sukadami, Kecamatan Wanayasa, (Selasa, 10/12/2019).

"Menyangkut peran desa dalam konvergensi pencegahan stunting, semua regulasi sudah lengkap mendukung program (penanganan stunting) ini," ujar Eep Saepul Malik.

"Dari Permen (Peraturan Menteri Desa PDTT) hingga Perbup (Peraturan Bupati). Regulasi sudah lengkap," Eep Saepul Malik menekan.

Kartu komitmen

Hal menarik dalam sosialisasi kesehatan ini adalah dibuatnya kartu komitmen oleh peserta sosialisasi. Peserta sosialisasi yang terdiri dari Ibu Hamil dan Para Kader menuangkan komitmennya untuk mencegah dan menangani stunting secara bersama-sama.

Eep Saepul Malik menegaskan apa yang ditulis dalam kartu komitmen adalah janji kepada diri sendiri dan harus direalisasikan oleh masing-masing peserta.

"Tadi yang ibu-ibu tulis di kartu (komitmen) tadi bukan curhatan," seloroh Eep disambut tawa peserta.

"Itu janji ibu-ibu semua, janji untuk makan makanan sehat, ada yang janji jaga kebersihan lingkungan, janji rajin ikut penimbangan rutin," lanjut Eep.

"Janji berarti wajib ditepati. Janji kita untuk mencegah stunting," tegas Eep Saepul Malik.

"Dari yang ibu-ibu semua tulis (di kartu komitmen), artinya ibu-ibu berhasil menyerap materi dari semua narasumber tadi. Terutama materi dari Ibu Bidan Dewi (Narasumber dari UPTD Puskesmas Wanayasa)," lanjut Eep.


Sekcam: itu bukan untuk orang lain!

Sekretaris Camat, Usep Sukanda, S.Sos., menuturkan bahwa kegiatan konvergensi pencegahan stunting bukan untuk Pemerintah, tapi masyarakat itu sendiri.

"Sosialisasi ini dilaksanakan untuk mengingatkan kembali bahwa stunting itu ada dan harus dihilangkan. Dengan penuh kesadaran diri," ujar Usep Sukanda.

Sekcam juga memberi penegasan bahwa Pemerintah saat ini serius dengan kegiatan konvergensi penanganan stunting, dengan cara menyediakan fasilitas-fasilitas diantaranya melalui Dana Desa.

"Kita bisa memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang sudah disediakan pemerintah," tukas Sekcam.

Sudah tersurat dalam Al-Qur'an

Sementara itu, Pendamping Desa lainnya, Asep Nawawi, S.Ag., yang juga merupakan pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Kabupaten Purwakarta menuturkan bahwa ada makanan-makanan yang tercantum dalam Al-Qur'an yang sudah dipastikan sehat untuk dikonsumsi. Diantaranya makanan yang tercantum dalam Al-Qur'an adalah kurma, madu dan zaitun.

"Makanan dari alam, sehat alami tercantum dalam Al-Qur'an. Kurma, zaitun dan madu," terang Asep Nawawi. (enjs)