Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Syaiful Huda memberi motivasi pada peserta pelatihan kader desa, di Tegalwaru Purwakarta

Syaiful Huda, Staff Khusus Kemendesa. Desa Cadas Sari, Tegalwaru, Purwakarta.
Purwakarta Online, Tegalwaru - Syaiful Huda, Staff khusus Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, memberikan materi dan motivasi pada kegiatan Pelatihan Kader Masyarakat Desa (31/01/2019). Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Kantor Desa Cadas Sari Kecamatan Tegalwaru, Kabupaten Purwakarta.

Pelatihan berlangsung selama 5 hari, dimulai hari Selasa tanggal 29 sampai hari Sabtu, tanggal 2 Pebruari 2019. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman para kader tentang Desa.

"Undang-undang Desa nomor dan tahun berapa?", tanya Bapak Syaiful Huda mengawali materi, setelah selesai membaca mukadimah.

Setelah mengecek pengetahuan peserta pelatihan, Bapak Syaiful Huda menguraikan tentang sejarah dibangunnya Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Desa Membangun Indonesia

"Desa membangun Indonesia", Bapak Syaiful Huda menegaskan pola pembangunan di Negara Indonesia saat ini.

Model pembangunan saat ini, Indonesia dibangun dari pinggiran, dari Desa-desa. Karena setelah 73 tahun Indonesia, daerah pinggiran menunggu giliran dibangun dan kenyataan tidak maksimal dibangun.

Syaiful Huda memberikan motivasi agar para kader menjadi motor penggerak di desa. Pemberdayaan masyarakat dan pembangunan di desa akab bisa berhasil jika para kadernya militan dan bekerja dengan keras.

Percepatan Usaha

Menjelaskan tentang percepatan, Syaiful Huda memberikan contoh tentang Nadim karim, owner Go-Jek. Dimana, bisnis GO-Jek yang bernilai Triliun ternyata dibanngun oleh seorang pengangguran yang setiap hari nongkrong di pangkalan ojek.

"Pengen rangginang, tinggal buka aplikasi Bukalapak", selanjutnya Syaiful Huda menceritakan Ahmad Muzaki, anak pengurus Ranting NU di Probolinggo.

Seperti kita tahu, Bukalapak berubah menjadi bisnis bernilai Triliun setelah dibeli oleh Facebook. Sedangkan 49% saham GO-Jek dibeli oleh Google senilai 2,7 Triliun. (enjs)