Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Haji Ujang alim teriak-teriak dalam Rakor Fordas Purwakarta

♧Purwakarta Online (28/12/2017)

Haji Ujang Alim Adisaputera, S.Hut., Ketua Forum Daerah Aliran Sungai (Fordas) Kabupaten Purwakarta memimpin pelaksanaan Rapat Koordinasi hari ini (Kamis, 28/12/2017) di Pendopo Kabupaten Purwakarta. Dihadiri oleh para petani dan kelompok tani yang berada di sekitar daerah aliran sungai, serta beberapa stokeholder terkait, seperti PJT, Dinas Lingkungan Hidup dan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta.



Dalam sambutannya yang sangat emosional, Haji Ujang Alim Adisaputra, S.Hut., selaku ketua Fordas Kabupaten Purwakarta memaparkan tentang betapa pentingnya penataan lingkungan di sekitar aliran sungai. Ditekankan dengan tegas dalam pekikan orasinya, bahwa para petani telah tanpa pamrih dan tanpa tanda jasa, telah menyumbangkan perannya dalam menjaga sungai dengan senantiasa menanam pohon-pohon, sehingga sungai secara produktif bisa mengalirkan air bersih ke berbagai daerah yang dialiri.

 
Namun saat ini, Haji Ujang Alim menyayangkan kondisi sungai di Purwakarta yang telah mulai dicemari oleh limbah industri dari pabrik (perusahaan) yang tidak bertanggung jawab, dengan membuang limbah ke tengah-tengah aliran sungai. Selanjutnya Haji Ujang Alim berharap agar para petani yang relah berjasa, berada di hulu sungai atau berada di sekitar aliran sungai agar diberi perhatian lebih oleh pemerintah dan pihak-pihak terkait. Karena menjaga lingkungn di daerah aliran sungai itu memerlukan dana yang tidak sedikit.


Kepala dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Purwakarta, setuju dengan apa yang sebelumnya dipaparkan oleh Ketua Fordas tentang perlunya pelestarian daerah aliran sungai. Tanpa adanya pepohonan di sekitar sungai dan di gunung yang menjadi hulu sungai, mustahil air bersih akan tersedia untuk sungai-sungai.


Khusus mengenai tentang temuan pabrik nakal yang membuang limbah ke sungai, Kepala Dinas meminta agar berhati-hati bertindak, agar sebelumnya dibawa terlebih dahulu disiapkan bukti-bukti yang ada dilapangan. Segala prosedur perlu ditempuh, jangan sampai bergulir menjadi isu yang merugikan sebagian pihak.


Sangat antusiasnya petani yang menghadiri Rakor tersebut, sehingga membuat panitia kewalahan. Menunjukan bahwa memang selama ini, perhatian terhadap pelestarian daerah aliran sungai dan petaninya perlu ditingkatkan.(enjs)