Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Rahasia Pengelolaan SDM Bisnis, Kunci Sukses dari Rasa Mattering di Tempat Kerja

Pengelolaan SDM dalam bisnis kunci suksesnya adalah rasa mattering, bukan hanya gaji tinggi atau tunjangan mewah.
Pengelolaan SDM Bisnis
MANGENJANG.COM — Dalam dunia bisnis, pengelolaan SDM seringkali dianggap hanya soal gaji, tunjangan, dan jam kerja fleksibel. Namun, hasil studi terbaru dari Harvard Business Review mengungkap bahwa yang jauh lebih penting adalah rasa mattering—perasaan bahwa seseorang dihargai dan memiliki arti dalam organisasi.

Kisah inspiratif datang dari Jane (bukan nama sebenarnya), mantan perawat keluarga yang sempat kehilangan arah setelah orang terkasihnya meninggal. Ia bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah universitas dan merasa tidak berharga—hingga seorang supervisor mengubah cara pandangnya.

Dengan sederhana, sang atasan memberinya kamus dan meminta Jane membaca arti kata “custodian”—penjaga atau pengurus sesuatu yang berharga. “Itu kamu,” katanya. Sejak hari itu, Jane merasa bahwa pekerjaannya berarti. Ia pun bertahan selama 18 tahun dan menjadi teladan dalam timnya.

Menurut peneliti Zach Mercurio, mattering adalah kebutuhan dasar manusia. Ketika karyawan merasa mereka dihargai dan kontribusinya bernilai, mereka lebih termotivasi, bahagia, dan produktif. Ini terbukti dari survei pada 7.900 unit bisnis yang menunjukkan tim dengan rasa mattering tinggi lebih sukses dalam kepuasan pelanggan, produktivitas, dan profitabilitas.

Sayangnya, lebih dari 80% pekerja saat ini merasa kesepian, tidak dihargai, bahkan merasa tak terlihat. Inilah tantangan besar dalam pengelolaan SDM modern—bagaimana menumbuhkan budaya kerja yang membuat setiap orang merasa penting.

Bukan soal kebijakan atau fasilitas, tapi soal interaksi sehari-hari. Kepemimpinan yang melihat, mendengar, dan menanggapi secara personal adalah kunci menciptakan budaya kerja yang sehat dan produktif.

Dalam pengelolaan SDM bisnis, penting untuk melihat manusia bukan sekadar sumber daya. Rasa mattering—bahwa setiap orang berarti—adalah kunci untuk membangun tim yang kuat, loyal, dan berkinerja tinggi.***