Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Memahami Arti Sabbatical: Cuti Panjang untuk Pulih dari Burnout dan Temukan Diri Kembali

Sabbatical bukan sekadar cuti panjang. Ini cara efektif untuk pulih dari burnout dan mentransformasi diri.
Ilustrasi sabbatical (freepik)
MANGENJANG.COM - Bayangkan ini: Anda bangun pagi tanpa alarm. Tak ada email yang menumpuk. Tak ada rapat Zoom yang menunggu. Inilah sabbatical—cuti panjang yang disengaja untuk menjauh dari rutinitas kerja dan menemukan kembali arah hidup.

Bethany, pegawai pemerintah AS, tahu betul makna ini. Setelah kehilangan ayah dan hubungannya kandas, ia memilih jeda enam bulan dari kariernya. Ia berjalan kaki ratusan kilometer di Spanyol, menyusuri Camino de Santiago. Hasilnya? Perspektif hidup berubah total. Ia kembali dengan semangat baru, dan melanjutkan karier di bidang hukum yang ia cintai.

Sabbatical bukan liburan panjang biasa. Ini adalah momen hening yang dirancang untuk menyembuhkan burnout, menemukan kembali tujuan, atau bahkan menjelajahi sisi diri yang selama ini tersembunyi. Riset menunjukkan, banyak orang merasa lebih sehat secara mental dan fisik, lebih kreatif, serta lebih yakin akan pilihan hidupnya setelah mengambil cuti panjang ini.

Meski belum banyak perusahaan di Indonesia yang memberi fasilitas sabbatical, bukan berarti kita tak bisa merencanakannya sendiri. Kuncinya: niat kuat, perencanaan keuangan, dan keberanian untuk benar-benar disconnect dari pekerjaan.***