Ahmed Al-Kaf, Wasit Kontroversial di Balik Kekecewaan Timnas Indonesia
Ahmed Al-Kaf |
Kinerja Wasit yang Dipertanyakan
Ahmed Al-Kaf, wasit asal Oman, mencatatkan namanya dalam pertandingan ini untuk keenam kalinya. Dalam laga ini, Al-Kaf membuat keputusan kontroversial dengan memperpanjang waktu tambahan hingga menit 90+10, sementara sebelumnya hanya ditentukan enam menit. Tindakan ini berujung pada gol penyama kedudukan Bahrain di menit 90+9, yang jelas mengecewakan para pemain dan pendukung Indonesia.“Keputusan ini tidak hanya merugikan Indonesia, tetapi juga mencoreng integritas pertandingan,” ujar Hanafing, Instruktur Pelatih PSSI, saat diwawancarai.
Statistik Menarik
Bahrain seolah beruntung setiap kali Al-Kaf memimpin laga mereka. Tim ini belum pernah kalah dalam enam pertandingan yang melibatkan Al-Kaf, dengan rincian tiga kemenangan dan satu hasil imbang. Namun, ini menjadi hal yang berbeda bagi Timnas Indonesia. Kinerja Al-Kaf menambah daftar panjang kontroversi yang menyelimuti kariernya, terutama di kalangan tim-tim Asia Tenggara.Di sisi lain, Malaysia juga memiliki banyak kenangan buruk terkait Al-Kaf. Tim Harimau Malaya tidak pernah merasakan kemenangan dalam lima laga yang dipimpin oleh Al-Kaf. Mereka harus menerima kekalahan dari tim-tim seperti Bahrain dan Korea Utara.
Laporan Resmi ke FIFA
Sebagai bentuk protes, PSSI telah melayangkan laporan resmi kepada FIFA mengenai kinerja Al-Kaf. Hanafing menegaskan bahwa keputusan untuk memperpanjang waktu melebihi batas yang telah ditentukan adalah pelanggaran serius.“Ini harusnya dapat dicegah jika Al-Kaf mematuhi aturan tentang tambahan waktu,” jelas Hanafing.
Pihak manajemen Timnas Indonesia menuntut kejelasan tentang legalitas gol Bahrain yang tercipta setelah waktu tambahan habis. Ini bukan sekadar kekecewaan, tetapi sebuah panggilan untuk menjaga integritas sepak bola.
Harapan untuk Masa Depan
Dengan laporan ini, PSSI berharap FIFA dapat meninjau ulang kinerja wasit dalam pertandingan tersebut. Keputusan yang diambil Al-Kaf tidak hanya memengaruhi hasil pertandingan, tetapi juga bisa berdampak pada reputasi dan kepercayaan masyarakat terhadap sepak bola.Kini, Timnas Indonesia harus segera melupakan hasil buruk ini dan fokus pada laga berikutnya melawan China. Kemenangan adalah keharusan jika mereka ingin tetap bersaing di kualifikasi Piala Dunia 2026.
Kisah Ahmed Al-Kaf tidak hanya menjadi sorotan, tetapi juga pelajaran bagi semua pihak tentang pentingnya keadilan dalam setiap pertandingan. Diharapkan, kejadian seperti ini tidak terulang lagi agar sepak bola tetap menjadi olahraga yang fair dan menyenangkan untuk ditonton.***