Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Wacana Dana Haji untuk Pengembangan Ekonomi Syariah

Wacana Dana Haji untuk Pengembangan Ekonomi Syariah
Dana Haji untuk Bank Syariah
MangEnjang.com - Solo, Jawa Tengah, MangEnjang.com - Dana haji, selain sebagai kewajiban agama bagi umat Muslim, juga menjadi sumber potensial untuk menggerakkan roda ekonomi. Dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) di Solo, Jawa Tengah, pada Selasa lalu, tema penting ini diangkat dalam Dialog Ramadhan bertajuk "Peran Perbankan Syariah Dalam Pengelolaan Dana Haji".

Menurut Ketua ISEI Surakarta, Lukman Hakim, kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait potensi pendanaan dari haji. 

"Kami ingin memberikan sosialisasi bahwa peran Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dalam mengelola dana haji sangatlah penting. Terkadang, masih ada kesalahpahaman di masyarakat mengenai hal ini, terutama di kalangan yang peduli dengan pengelolaan dana haji," ungkapnya.

Dalam dialog tersebut, anggota Badan Pelaksana BPKH, Harry Alexander, menyoroti pentingnya pemanfaatan dana haji untuk berbagai kegiatan ekonomi syariah. 

"Dana haji dan syariah bagian dari inovasi untuk memanfaatkan dana haji yang cukup melimpah. Ini bisa digunakan untuk bermacam-macam, pengembangan ekonomi, termasuk juga memberikan manfaat bagi orang yang akan berhaji," jelasnya.

Alexander juga menegaskan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam hal ini, dengan sekitar 17 juta penduduk Muslim yang memiliki kemampuan untuk berhaji. 

"Mereka secara istitha'ah kesehatan dan keuangan terpenuhi," tambahnya.

Namun, meskipun potensi dana haji sangat besar, masih ada tantangan yang perlu dihadapi, seperti rendahnya penetrasi perbankan di Indonesia.

"Hari ini rasio penduduk Indonesia yang punya rekening bank hanya 52 persen, artinya ada setengah dari penduduk Indonesia tidak punya rekening bank," ungkap Alexander.

Untuk mengatasi hal ini, Alexander menekankan pentingnya peningkatan kepemilikan rekening bank dengan mendorong masyarakat untuk mendaftar haji. 

"Oleh karena itu, pihak kami bersama dengan perbankan syariah mendorong sebanyak 17 juta orang ini bersedia mendaftar haji," katanya.

Dalam konteks ini, digitalisasi menjadi kunci utama. 

"Tidak ada pilihan lain, harus melakukan pendekatan dengan digital banking, branchless banking. Sepanjang punya sinyal bisa daftar haji," paparnya.

Dengan menggandeng BPKH, ISEI berharap dapat terus memberikan pemahaman dan dorongan kepada masyarakat tentang pentingnya pengelolaan dana haji untuk kemajuan ekonomi syariah. Semoga upaya ini dapat menggerakkan lebih banyak orang untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi berbasis syariah melalui pemanfaatan dana haji yang tersedia.

Dengan semangat Ramadhan yang kian mendekat, mari bersama-sama memanfaatkan potensi dana haji untuk kesejahteraan umat dan kemajuan ekonomi yang berkelanjutan.***