Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Cara Membangun Nilai pada Sebuah Tim Kecil, Manajemen Bisnis

Cara Membangun Nilai pada Sebuah Tim Kecil
Cara Membangun Nilai di Tim Kecil
MangEnjang.com - Tony Hsieh, pendiri Zappos, pernah ditanya tentang hal yang akan dia lakukan berbeda jika dia bisa memulai kembali perusahaannya. 

Jawabannya sederhana namun dalam: "Jika saya bisa kembali dan melakukan Zappos lagi, saya benar-benar akan datang dengan nilai-nilai kami dari hari pertama." 

Pernyataan ini menggarisbawahi pentingnya nilai-nilai perusahaan sebagai fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan dan budaya organisasi.

Mengembangkan nilai-nilai perusahaan sejak awal sejarah perusahaan memiliki dampak yang mendalam pada organisasi dan budayanya. 

Ini terutama mudah dilakukan ketika tim Anda masih kecil. 

Sebab, lebih mudah mengarahkan dan mengelola tim kecil dibandingkan dengan tim besar yang kompleks. 

Ketika tim tumbuh, mencapai konsensus pada nilai-nilai yang tepat mungkin menjadi tantangan.

Saya sendiri telah terlibat dalam proses pengembangan nilai-nilai perusahaan di startup teknologi saya. 

Ketika kami mulai, kami hanya sebuah tim kecil beranggotakan empat orang. 

Kami menyadari bahwa mengikutkan semua anggota tim dalam proses pengembangan nilai-nilai sangat penting. 

Dengan demikian, kami dapat menciptakan nilai-nilai yang autentik dan relevan bagi organisasi kami.

Berikut adalah beberapa langkah yang kami lakukan dalam proses pengembangan nilai-nilai perusahaan kami:

1. Partisipasi Bersama dalam Pengembangan Nilai-nilai

Menyusun nilai-nilai perusahaan bukanlah sekadar membuat daftar. 

Kami melibatkan seluruh anggota tim dalam proses ini. 

Ini membantu kami menghindari nilai-nilai yang hanya aspiratif dan tidak relevan dengan realitas kami sebagai organisasi.

2. Refleksi dan Kontribusi yang Mendalam

Kami memulai dengan merefleksikan nilai-nilai yang sudah ada dan mendiskusikan nilai-nilai yang paling sesuai dengan visi dan misi perusahaan kami. 

Setiap anggota tim diminta untuk berkontribusi dengan pemikiran mereka sendiri tentang nilai-nilai yang seharusnya dianut oleh perusahaan.

3. Penyaringan Ide-ide

Kami mengumpulkan semua ide yang muncul, lalu menyaringnya secara kolaboratif. 

Setiap anggota tim memberikan peringkat pada nilai-nilai yang diusulkan, sehingga kami dapat menyusun daftar nilai-nilai yang paling relevan dan bermakna bagi kami sebagai organisasi.

4. Identifikasi Nilai-nilai Inti

Kami membandingkan daftar nilai-nilai yang diusulkan dan menetapkan nilai poin untuk masing-masing. 

Dari sini, kami dapat mengidentifikasi nilai-nilai inti yang akan menjadi landasan budaya dan operasional perusahaan kami.

5. Diskusi dan Pemahaman Bersama

Kami menghabiskan waktu untuk mendiskusikan arti dan implikasi setiap nilai bagi kami sebagai individu dan sebagai tim. 

Ini membantu kami memastikan bahwa nilai-nilai tersebut tidak hanya menjadi slogan kosong, tetapi benar-benar terintegrasi dalam cara kami berinteraksi dan bekerja.

6. Integrasi Nilai-nilai

Kami mencari cara untuk mengintegrasikan nilai-nilai tersebut dalam berbagai aspek operasional perusahaan, mulai dari proses perekrutan hingga promosi. 

Kami juga terus meninjau dan menyesuaikan nilai-nilai tersebut agar tetap relevan seiring pertumbuhan dan perkembangan perusahaan.

Membangun nilai-nilai perusahaan bukanlah tugas yang mudah, tetapi itu adalah investasi yang sangat berharga. 

Nilai-nilai yang kokoh dapat menjadi landasan bagi budaya yang positif dan kinerja yang tinggi. 

Dan hal ini jauh lebih mudah dicapai ketika tim Anda masih kecil. 

Oleh karena itu, luangkan waktu untuk membangun nilai-nilai perusahaan Anda sejak awal, dan jadikan mereka bagian integral dari pengalaman kerja sehari-hari.***