Guru Gembul: Semakin Religius Sebuah Bangsa, Semakin Tidak Maju Dalam Ekonomi, Inovasi Teknologi, dan Sumber Daya Manusia
Guru Gembul |
Sebuah Latar Belakang Kontroversial
Pertanyaan mengenai apakah semakin religiusnya suatu negara dapat menghambat kemajuannya adalah sebuah isu yang kompleks. Dalam video tersebut, disampaikan fakta bahwa negara-negara seperti Qatar dan Uni Emirat Arab, yang secara demonstratif mengakui religiusitas mereka, ternyata lebih mengandalkan pengelolaan sumber daya alam yang dikelola oleh orang-orang nonreligius untuk kekayaan mereka. Fenomena ini menjadi bahan perenungan karena meskipun sejarah mencatat bahwa banyak peradaban maju yang memiliki keterkaitan erat dengan sistem agama mereka, kini tampaknya semakin religiusnya suatu bangsa justru berkorelasi dengan ketidakmajuan dalam aspek ekonomi, teknologi, dan sumber daya manusia.Pentingnya Merunut Kausalitas
Penyebab dari paradoks ini bisa jadi cukup kompleks, dan salah satunya adalah pengaruh oknum agamawan yang memutarbalikkan ajaran agama demi kepentingan pribadi. Misalnya, ketika berbicara tentang isu lingkungan, ada yang meyakini bahwa kiamat tidak akan terjadi selama ada manusia yang beribadah (salat). Namun, pemahaman semacam ini menyesatkan kausalitas dan tidak memiliki kaitan yang jelas dengan kelestarian lingkungan.Selain itu, terdapat keyakinan bahwa manusia adalah makhluk lemah yang tidak mampu berpikir logis. Pandangan ini membuat banyak orang sulit untuk memahami sebab-akibat yang sesungguhnya. Contohnya, banyak yang percaya bahwa kekayaan dapat diperoleh dengan berdoa atau beribadah tertentu, tanpa upaya keras dan pemikiran cerdas.