Keberpihakan Pemdes Sumbersari Terhadap Penyandang Disabilitas: Antar BLT DD ke Rumah Tuna Netra

Penyaluran BLT DD Desa Sumbersari

MANGENJANG.COM - Desa Sumbersari di Kabupaten Purwakarta telah menunjukkan komitmen kuat dalam memastikan bahwa Bantuan Langsung Tunai Dana Desa (BLT DD) tahun 2023 tidak hanya mencapai tangan keluarga penerima manfaat (KPM) secara efisien, tetapi juga mencerminkan semangat inklusi sosial. Pada hari Jumat ini, Desa Sumbersari melaksanakan tahap kedua penyaluran BLT DD periode April-Mei-Juni, dan yang menarik perhatian adalah pendekatan mereka terhadap penyandang disabilitas, terutama tuna netra.

Prosesi penyaluran BLT DD yang biasanya dilakukan di Aula Kantor Desa Sumbersari mengalami perubahan signifikan. Khusus untuk penyandang disabilitas, staf pemerintah desa Sumbersari mengambil langkah ekstra dengan mengantar BLT DD langsung ke rumah mereka. Hal ini dilakukan untuk mengakomodasi kebutuhan dan memastikan kenyamanan para penerima BLT DD yang mungkin kesulitan berangkat ke kantor desa.

Penyaluran BLT DD Desa Sumbersari diantar ke rumah

Tindakan ini memperlihatkan keberpihakan Pemerintah Desa Sumbersari terhadap warganya yang memiliki kondisi khusus. Dalam wawancara eksklusif, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Sumbersari, Aang Junaedi, S.Pd.I., mengungkapkan pentingnya penggunaan BLT DD dengan bijak, dengan pesan kepada penerima manfaat untuk mengalokasikan dana tersebut untuk kebutuhan pokok dan mendesak.

Selain itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Sumbersari, Muhamad Gunawan atau Gugun, menyatakan bahwa Pemerintah Desa Sumbersari dengan sigap menyalurkan dana tersebut segera setelah menariknya dari rekening. Hal ini menggambarkan transparansi dan efisiensi dalam penyaluran BLT DD.

Penyaluran BLT DD Desa Sumbersari

Pendamping Lokal Desa (PLD) Enjang Sugianto juga memberikan pandangan penting mengenai BLT DD sebagai salah satu upaya pemulihan ekonomi di tengah pandemi. Uang tunai yang disalurkan ke setiap desa, termasuk Desa Sumbersari, membantu menjaga daya beli masyarakat. Sugianto menyarankan agar dana ini pertama-tama digunakan untuk kebutuhan pokok yang penting dan mendesak, serta didorong untuk berbelanja di desa setempat atau tetangga desa, sehingga dapat menjaga perputaran ekonomi di tingkat lokal.

Terkait syarat penerima BLT Dana Desa, Desa Sumbersari mematuhi ketentuan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) nomor 201/PMK.07/2022 tentang Pengelolaan Dana Desa pada tahun 2023. Ini mencakup keluarga miskin atau tidak mampu, keluarga yang kehilangan mata pencaharian, dan keluarga dengan anggota yang rentan sakit menahun atau kronis. Selain itu, keluarga miskin yang belum menerima bantuan sebelumnya dan rumah tangga dengan anggota lansia atau penderita difabel juga memenuhi syarat.

Penyaluran BLT DD Desa Sumbersari

Jika di Desa Sumbersari tidak ada keluarga yang memenuhi kriteria kemiskinan ekstrem, penyaluran BLT DD akan melibatkan desa-desa sekitarnya. Tujuannya adalah memastikan bahwa bantuan ini tepat sasaran dan mencapai kelompok yang paling membutuhkannya.

Desa Sumbersari juga mencerminkan semangat Desa Inklusif, sebuah konsep yang mendukung hak-hak semua warga desa, termasuk kelompok rentan dan marjinal. Desa Inklusif mengakui pentingnya menghapus hambatan dan mendukung partisipasi setara dari semua warga dalam proses pembangunan. Kelompok rentan dan marjinal yang disebutkan termasuk penyandang disabilitas, perempuan, anak-anak, dan kelompok minoritas.

Penyaluran BLT DD Desa Sumbersari

Program Kagama yang dijalankan sebagai bagian dari inisiatif Desa Inklusif di Desa Sumbersari mengacu pada panduan fasilitasi Desa Inklusif yang dikembangkan oleh Kemendesa PDTT. Ini adalah langkah konkret dalam mengubah Desa Sumbersari menjadi tempat yang inklusif bagi semua warga, di mana setiap individu diberikan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan.

Pendekatan inklusif dan inklusi merupakan pondasi Desa Inklusif. Ini membuka peluang bagi semua warga untuk berpartisipasi dalam perencanaan, pembentukan kebijakan, dan perubahan sosial. Pendekatan ini berfokus pada hak asasi manusia dan hak warga negara, mengakui bahwa setiap individu memiliki hak yang sama untuk terlibat dalam proses pembangunan dan menikmati hasilnya.

Penyaluran BLT DD Desa Sumbersari

Desa Inklusif mengidentifikasi kelompok-kelompok rentan dan marjinal, termasuk penyandang disabilitas, dan berusaha menghilangkan diskriminasi serta hambatan yang mereka hadapi dalam mengakses pembangunan. Ini adalah langkah penting menuju masyarakat yang lebih adil dan inklusif.

Indikator Desa Inklusif menjadi panduan dalam membangun desa yang inklusif. Ada sembilan indikator yang dikembangkan oleh pemikir dan aktivis dalam advokasi hak-hak dan pemberdayaan penyandang disabilitas, termasuk: membangun perspektif disabilitas dan inklusi sosial, data disabilitas yang valid, pengorganisasian penyandang disabilitas, melibatkan mereka dalam pembentukan kebijakan, perencanaan dan implementasi anggaran yang inklusif, pembentukan regulasi desa yang inklusif, membangun aksesibilitas infrastruktur, sistem informasi, dan pembelajaran bersama.

Penyaluran BLT DD Desa Sumbersari

Inisiatif ini menggarisbawahi pentingnya melibatkan semua pihak dalam menciptakan desa yang inklusif dan berkeadilan. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah desa, tetapi juga tanggung jawab masyarakat, organisasi, dan individu untuk memastikan bahwa tidak ada yang tertinggal dalam proses pembangunan.

Desa Inklusif adalah tentang membuka pintu bagi semua warga desa, tanpa memandang status sosial, ekonomi, politik, atau fisik. Ini adalah tentang menciptakan lingkungan yang mendukung semua individu dalam mencapai potensi penuh mereka dan hidup dengan martabat.

Penyaluran BLT DD Desa Sumbersari

Dalam konteks Desa Sumbersari, langkah-langkah proaktif yang diambil dalam penyaluran BLT DD kepada penyandang disabilitas adalah contoh nyata komitmen mereka terhadap inklusi sosial. Semoga upaya ini dapat menginspirasi desa-desa lain untuk mengikuti jejak mereka dalam membangun masyarakat yang lebih inklusif dan adil. Desa Sumbersari telah membuktikan bahwa dengan semangat yang benar, kita dapat menciptakan perubahan yang positif untuk semua warga desa.***