Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Menteri Pertanian Kelompok G-7 Kutuk Perang Rusia-Ukraina dan Bahas Dampaknya pada Ketahanan Pangan Global!

negara anggota G7
Negara-negara anggota G7
Para Menteri Pertanian dari negara-negara G-7 mengutuk perang Rusia-Ukraina dan membahas dampaknya pada ketahanan pangan global, serta membahas rencana untuk mengatasi tantangan jangka pendek dan jangka panjang dalam sistem pangan global.

MANGENJANG.COM - Para menteri pertanian dari kelompok G-7 telah mengutuk tindakan Rusia dalam perang melawan Ukraina, dan dampaknya pada ketahanan pangan global. Mereka telah sepakat untuk membantu Ukraina dalam memulihkan industri pertanian dengan berbagi pengetahuan tentang penghapusan ranjau lahan pertanian dan membangun kembali infrastruktur.

Pada pertemuan dua hari di Miyazaki, Jepang, para menteri telah membahas tantangan yang dihadapi oleh sistem pangan global, termasuk perubahan iklim dan pandemi COVID-19. Mereka menekankan pentingnya upaya untuk membuat sistem pangan lebih tangguh dan berkelanjutan.

Para menteri G-7, yang mewakili Inggris, Kanada, Jerman, Prancis, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat (AS), ditambah Uni Eropa, telah mengakui bahwa konflik memperburuk ketidakstabilan pangan dan hilangnya keanekaragaman hayati yang mempengaruhi kesehatan tanaman, air, dan tanah.

Mereka juga telah mengumumkan rencana aksi terpisah, yang disebut sebagai Aksi Miyazaki, sebagai respon terhadap masalah kompleks yang dihadapi sistem pangan global. Rencana tersebut membahas tantangan jangka pendek, seperti konflik internasional dan virus korona, sambil fokus pada tujuan jangka panjang untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan mengembalikan keanekaragaman hayati yang hilang.

Salah satu poin dalam rencana tersebut adalah untuk mendiversifikasi rantai pasokan dengan meningkatkan sistem pangan lokal, regional, dan global, memanfaatkan sumber pertanian domestik yang berkelanjutan, dan memfasilitasi perdagangan.

Di samping itu, Menteri Pertanian Jepang telah melakukan pembicaraan bilateral dengan menteri pertanian G-7 dan beberapa organisasi internasional yang berpartisipasi. Dia telah membuat kesepakatan dengan menteri pertanian AS dan Kanada untuk mengadakan dialog rutin guna pertukaran informasi tentang pencapaian pertanian berkelanjutan dan meningkatkan produktivitas.

Meskipun pembicaraan mengenai peningkatan produksi pertanian bukanlah topik utama diskusi G-7, Jepang percaya bahwa meningkatkan produktivitas pertanian adalah masalah utama yang harus diatasi untuk meningkatkan tingkat swasembada pangan.***