Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Apa arti Bestie? Kata gaul yang populer akhir-akhir ini

Apa arti Bestie? Kata gaul yang populer akhir-akhir ini
apa itu bestie?
MANGENJANG.COM, Jakarta - Apa arti Bestie? Bestie merupakan salah satu kata dalam bahasa gaul yang belakangan ini banyak digunakan netizen di berbagai media sosial bahkan oleh artis di TV.

Mereka biasanya menuliskan kata tersebut di Instagram, TikTok, Twitter, atau chat WhatsApp yang merujuk pada orang terdekat yang sudah dikenali.

Tak hanya itu, penggunaan kata bestie juga umum didengar ketika orang kumpul bersama teman-temannya, baik di tongkrongan atau untuk menyapa.

Karena kata dalam bahasa gaul yang satu ini begitu beken, tidak sedikit orang yang menggunakannya namun tidak mengetahui apa artinya.

Arti kata bestie Tidak lengkap rasanya jika sering mengucapkan atau menuliskan kata bestie namun tidak mengetahui arti yang sebenarnya.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Dr. Ganjar Harimansyah, menjelaskan seputar arti kata bestie.

Ganjar menerangkan bahwa makna dari kata bestie yang sebenarnya adalah teman akrab atau sahabat.

"Dari data korpus diperoleh jika kata bestie mulai digunakan pada tahun 1991 di Inggris dengan makna reliable pals 'teman yang dapat diandalkan'," kata Ganjar beberapa waktu yang lalu.

Ia menjelaskan bahwa kata bestie sebenarnya mulai digunakan di Amerika Serikat (AS) dengan makna yang sama.

Namun, kata tersebut mulai marak digunakan di Indonesia oleh kalangan remaja di media sosial mulai tahun 2020-2021.

"(Kata bestie) yang merujuk pada teman akrab atau sahabat," jelas Ganjar.

Kata bestie merupakan salah satu kata dalam bahasa gaul yang beken di kalangan anak muda untuk berkomunikasi sehari-hari.

Bagi Ganjar, munculnya kata seperti itu merupakan cerminan kedinamisan bahasa -bukan karena keengananan orang menggunakan bahasa Indonesia.

Ia menilai, keberadaan bahasa gaul justru berdampak positif lantaran dapat memperkaya kosakata dalam bahasa Indonesia.

Tapi, Ganjar memandang ada dampak negatif dari bahasa gaul apabila penggunaannya tidak apik dan tepat.

"Saya melihat bahasa adalah tradisi. Perubahan dalam bahasa di setiap generasi terjadi karena ada 'kreasi' dari bahasa yang digunakan pendahulunya," jelas Ganjar.

"Fenomena bahasa gaul di kalangan generasi muda adalah salah satu refleksi dari kreasi itu."

"(Tapi) saya kira telinga kita juga gatal ketika mendengar contoh ucapan, 'Even gue udah explain sama dia. Dia sudah jadi bestie sejak SD'," tambah Ganjar.

Ia menilai munculnya kata dalam bahasa gaul, seperti bestie, juga didorong oleh kebutuhan komunikasi yang berubah.

Setiap generasi baru, kata Ganjar, turut melakukan penyesuaian bahasa untuk disesuaikan dengan pengalaman mereka.

"Bagaimana pun usia merupakan faktor yang menyebabkan variasi khusus dalam pilihan berbahasa," katanya.

"Pada tahun 2000-an hingga sekarang, bahasa semacam itu lebih bervariasi dan cepat menjadi populer, bahkan di kalangan kanak-kanak, seperti kata ciyus (serius), galau (resah), hoax (bohong, berita palsu), miapah."

"Sehubungan dengan itu pula, kita dapat menyaksikan bagaimana ungkapan, pengucapan kata-kata, dan konstruksi bahasa yang dipilih oleh generasi muda akan berbeda dengan generasi sebelumnya, terutama pada tataran leksikal (kata) dan sintaksis (kalimat)," ujar Ganjar.****

Sumber: Kompas