Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Tahap Perkembangan Motorik Bayi. Bagian 1

Perkembangan motorik bayi

Purwakarta Online - Awal pertumbuhan dan perkembangan anak di tahun pertama sangat menakjubkan, yakni dari seorang bayi yang tak berdaya ketika lahir, akan memiliki sejumlah kepandaian dan perubahan-perubahan yang sangat cepat. 

Pada awal gerak bayi yang kecil memang hanya mampu menggerakkan kepala, tangan, dan kakinya saja, saat itu reflek tubuhnya yang bekerja sempurna. Reflek merupakan gerak awal yang ada pada bayi sebelum dan sesudah dilahirkan yaitu gerakan-gerakan yang terjadi secara tanpa disadari.

Proses motoris terjadi atas kerja beberapa bagian tubuh, syaraf dan otak dan juga otot sehingga terjadi gerakan baik gerak reflek atau gerak tak disadari maupun yang disadari. Saraf motoris atau dikenal dengan saraf eferen dengan dendrite akan menuju ke otot.

Jika impuls listrik sampai ke otot, maka ujung akson mengeluarkan zat kimia, sehingga otot berkontraksi dan terjadi proses motoris. Proses perkembangan motorik anak harus melalui tahap-tahap yang sesuai dengan umur.

Tahap-tahap motorik merupakan dasar kemampuan motorik selanjutnya yang lebih komplek. Jika keterampilan motorik dasar matang, maka motorik lain yang lebih rumit akan lebih mudah dilakukan oleh anak. 

Dampak apabila tahapan motorik dasar tidak terlalui, anak tidak mempunyai konsepsi motorik yang dasar, sehingga tidak bisa menyadari gerak yang seharusnya. Tahap perkembangan adalah tahap-tahap yang harus dilalui bayi dalam proses perkembangan motorik sesuai dengan umur dan harus melalui prinsip perkembangan motorik yang benar. 

Sedangkan perkembangan motorik yang dimaksud dengan perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak yang dikoordinasi oleh saraf, pusat saraf dan otot. Secara umum perkembangan motorik dibagi menjadi dua yaitu motor kasar dan motor halus.

Motor kasar adalah bagian dari aktivitas motor yang melibatkan keterampilan otot-otot besar atau kasar. Kemampuan menggunakan otot-otot besar bagi anak merupakan kemampuan gerak dasar.

Kemampuan gerak dasar dibagi menjadi empat kategori yaitu lokomotor, nonlokomotor, manipulatif, dan koordinasi. Kemampuan lokomotor adalah kemampuan yang digunakan untuk memindahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain, contoh gerakan antara lain adalah lompat, loncat, berjalan, berlari, skipping. 

Kemampuan non lokomotor adalah gerak berpijak tetap atau dilakukan di tempat tanpa ada ruang gerak yang memadai, gerak nonlokomotor seperti menekuk, meregang, meliuk, bergoyang, mengeper, mengulur dan masih banyak yang lain.

Kemampuan manipulatif adalah kemampuan gerak menggunakan alat sebagai objek kemampuan gerak ini dikembangkan ketika anak sedang menguasai beberapa obyek ( H. Yudha M. 2005 ). Contoh gerak manipulatif antara lain menendang, melempar, menangkap, memukul dll, dalam kemampuan gerak manipulatif lebih banyak melibatkan tangan dan kaki, akan tetapi bagian lain dari tubuh juga dapat digunakan, dan gerakan manipulatif terjadi pada tahun pertama usia anak.

Motorik halus merupakan aktivitas keterampilan yang melibatkan gerakan otot-otot kecil, seperti menggambar,menulis, meronce manik-manik, menyulam, makan dll. Kemampuan motorik halus berkembang setelah kemampuan motorik kasar si kecil berkembang secara optimal.

Perkembangan motorik anak pada tahun pertama sangat menakjubkan dari bayi yang tak berdaya ketika lahir akan memiliki sejumlah kepandaian yang mempesonakan. Awal perkembangan tubuh bayi yang sangat mungil hanya mampu menggerakkan kepala, tangan dan kakinya. Pada saat ini reflek tubuhnya yang bekerja sempurna. (*)


Sumber
B. Suhartini, M.Kes., 2007. Tahap Perkembangan Motorik Bayi. FKIK Universitas Negeri Yogyakarta. https://scholar.google.com/scholar?cluster=11797899164749991158&hl=en&as_sdt=0,5#d=gs_qabs&u=%23p%3D9gzNSsiOuqMJ, diakses pada tanggal 2 Pebruari 2022.