Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Olahraga pencak silat berasal dari negara Indonesia dan Nusantara

Olahraga pencak silat berasal dari negara-negara Nusantara
Purwakarta Online - Zaman sekarang baik itu pria atau wanita, belajar seni beladiri sangat penting untuk pertahanan diri dan melawan musuh atau pejahahat sekalipun. Tetapi beladiri baik juga untuk kesehatan serta pembentukan otot tubuh kita dan membutuhkan konsentrasi tinggi.

Banyak sekali beladiri dari berbagai negara contohnya Karate, Ju-jitsu dan Judo berasal dari Jepang. Sedangkan Taekwondo berasal dari Korea. Lalu apakah indonesia mempunyai beladiri sendiri?

Ternyata di Indonesia sendiri punya seni beladiri budaya bangsa yang bahkan masuk dalam pertandingan pada perhelatan olahraga terbesar se-Asia yakni Asian Games ke-18.

Karena itu kita harus bangga dan tetap melestarikan seni beladiri, oleh sebab itu kita akan mengenal tentang seni beladiri satu ini.

Sejarah Pencak Silat

Olahraga pencak silat berasal dari negara-negara Nusantara
Pencak Silat sebagai olahraga seni bela diri, berasal dari negara apa? Seni beladiri yang berasal dari kepulauan Indonesia adalah pencak silat. Saat ini, pencak silat telah terkenal secara luas bahkan sampai seluruh dunia.

Pertandingan pencak Silat

Olahraga pencak silat berasal dari negara-negara Nusantara
Penyebaran seni beladiri mulai dari suku bangsa melayu Nusantara dan sekitar Indonesia seperti Brunai, Malaysia, dan Singapura, Filiphina Selatan, dan Thailand selatan.

Lalu pada daerah Asia Tenggara lebih mengenal istilah silat. Walaupun di Indonesia sendiri, menyebutnya dengan nama pencak silat. Semenjak abad ke-7 masehi, pencak silat sudah muncul lalu menyebar di Kepulauan Nusantara.

Walaupun sebenarnya asal mulanya belum dapat ditentukan secara pasti. Tetapi dengan adanya kerajaan-kerajaan besar di Nusantara, seperti Sriwijaya dan Majapahit serta kerajaan yang lainnya, memiliki pendekar-pendekar besar. Yang dapat menguasai ilmu bela diri. agar dapat menjadi prajurit kerajaan.

Dan pada masa penjajahan Belanda maupun Jepang. Pencak silat sendiri mulai berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat. Akhirnya menjadi bagian dari pendidikan bela negara, dalam menghadapi penjajah asing.

Bahkan kita mengenal pahlawan nasional yang ternyata adalah seorang pendekar, yang ikut mengangkat senjata memperjuangkan kemerdekaan. Seperti Pangeran Diponegoro. Teungku Chik di Tiro, Teuku Umar, Tuanku Imam Bonjol, Cut Nyak Dhien, hingga Cut Nyak Meutia.

Kemudian, sejak tahun 1958 penggunaan istilah pencak silat untuk mempersatukan berbagai aliran seni beladiri tradisional yang berkembang pada Indonesia. Lalu istilah “pencak” digunakan di wilayah Jawa yang mencak yang artinya gerak-tingkah siap bertarung.

Sedangkan istilah “silat” untuk wilayah Sumatra, Semenanjung Malaya dan Kalimantan yang memiliki arti olahraga (permainan) yang berdasarkan pada ketangkasan seseorang dalam menyerang dan membela diri, tanpa senjata.

Dan saat ini istilah “pencak” lebih mengarah ke unsur seni serta penampilan keindahan gerakan. Sedangkan “silat” adalah inti ajaran beladiri dalam pertarungan.

Induk Organisasi Olahraga Pencak Silat Indonesia Dan Internasional

Adapun yang menjadi ibu kandung olahraga ini secara nasional adalah bernama Induk Organisasi Nasional Pencak Silat Indonesia dengan singkatan IPSI. Banyak sekali organisasi nasional di Indonesia yang mewakili masing-masing cabang olahraga.

Begitu juga, dalam olahraga seni beladiri pencak silat. Ada organisasi nasional yang telah mengurus bela diri pencak. Organisasi ini bernama IPSI adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia atau Induk organisasi pencak silat di Indonesia. Merupakan organisasi resmi pencak silat di Indonesia. Berada pada naungan KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia).

Peresmian IPSI di Sagalaherang Subang

Sejarah IPSI dapat kita ketahui dari masa sebelum kemerdekaan. Tepatnya pada daerah Segalaherang, Subang, Jawa Barat, pada tahun 1922. Menjadikan hari lahirnya induk organisasi olahraga pencak silat tersebut,

Peresmikan Perhimpunan Pencak Silat di Indonesia dengan tujuan untuk saling menyatukan semua aliran pencak silat Jawa Barat, yang menyebar di seluruh kepulauan Nusantara.

Lalu pada tahun 1943, ada juga beberapa orang pendekar pencak silat juga mendirikan organisasi yang bernama Gabungan Pencak Mataram (GAPEMA).

Serta setahun kemudian, pada tahun 1947, di daerah Yogyakarta mendirikan sebuah organisasi bernama Gabungan Pentjak Seluruh Indonesia (Gapensi) tetapi keanggotaannya masih berskala lokal meski bersifat nasional.

Di daerah Surakarta, pada tanggal 18 Mei 1948, Beberapa para jagoan yang merupakan tokoh pencak silat, melalui anggota Panitia Persiapan

Persatuan Pencak Silat Indonesia (PPSI), yang pendirinya adalah Mr Wongsonegoro, Ketua Pusat Kebudayaan Kedu. Soeratno Sastroamidjojo,

Sekretaris Pusat Kebudayaan Kedua. Ali Marsaban dari Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan.

Karnandi dari Kementerian Pembangunan dan Pemuda. Serta anggota panitia yang lainnya.

Akhirnya meresmikan Ikatan Pentjak Seloeroeh Indonesia (IPSI) yang berada di bawah pengawasan kementerian pembangunan dan pemuda.

Lalu menunjuk Mr. Wongsonegoro sebagai Ketua Umum dari IPSI. Hingga saat ini, Jumlah perguruan pencak silat sangat banyak.

Aliran Pencak Silat



Bahkan, berdasarkan catatan PB IPSI sampai dengan tahun 1993 ada 840 yang merupakan perguruan pencak silat di Indonesia.

Ada berbagai aliran seni beladiri Pencak silat yang ada di Indonesia.

Pencak silat sendiri, memiliki pengaruh dari berbagai budaya seperti budaya Tionghoa, agama Hindu, Buddha, dan Islam dalam beladiri ini.

Kemudian pada setiap daerah di Indonesia, mempunyai ciri khas aliran pencak silat.

Misalnya, daerah Jawa Tengah ada aliran Merpati Putih, kemudian Jawa Barat dengan aliran Cikalong dan Cimande, lalu, Jawa Timur ada aliran Perisai Diri, dan daerah Madiun mengenal aliran kera sakti, mereka terinspirasi dari aliran kungfu China yang ada di Indonesia.

Serta banyak aliran-aliran beladiri pencak silat yang tersebar luas hingga seluruh penjuru Indonesia.

Induk Organisasi Internasional Pencak Silat

Setelah mengetahui Induk Organisasi Nasional Pencak Silat Indonesia adalah IPSI, lalu kita akan membahas mengenai Induk Organisasi Internasional Pencak Silat yaitu: Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa (PERSILAT)

Pada tanggal 11 Maret 1980. Telah berdiri di Jakarta yaitu sebuah organisasi yang bernama PERSILAT kepanjangan dari Persekutuan Pencak Silat Antar bangsa, merupakan organisasi internasional satu-satunya Pencak Silat di dunia.

Terdapat 69 anggota yang mengelola secara kolektif organisasi PERSILAT yang dipimpin dalam sebuah presidium.

Dan telah menetapkan sebagai ketua presidium adalah Eddie M. Nalapraya. Tugas utama presidium yaitu mengadakan Kongres PERSILAT. Kongres PERSILAT pertama kali terselenggara tahun 1983 di Kuala Lumpur.

Terdapat asas-asas PERSILAT yang telah di resmikan. Dan digunakan sebagai dasar dari organisasi ini yaitu: persaudaraan, kekeluargaan, persatuan dan menghormati satu sama lain.

Juga tidak akan membeda-bedakan kebangsaan dan agama. PERSILAT adalah organisasi non-politik.

Pencak silat kini telah di kenal sampai di berbagai dunia dan Berikut ini beberapa Organisasi pencak silat Dunia yaitu :

PERSISI – Persekutuan Silat Singapore, EPSF – European Pencak Silat Federation, PESAKA Malaysia- Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia.

Lalu tahun 2020, Pencak Silat telah menyebar di 66 negara.

Peraturan Dalam Permainan Olahraga Pencak Silat

Dalam olahraga beladiri pencak silat, perlu peraturan-peraturan untuk mengatur jalannya permainan agar menjunjung tinggi sikap sportif, Yakni :

  1. Pesilat saling berhadapan sebagai pembelaan dan serangan pencak silat. Lalu seorang pesilat harus dapat mengembangkan pola bertanding dari sikap pasang, langkah serta dapat mengukur jarak lawan dan mengkoordinasikan dalam melakukan serangan / pembelaan dan kembali ke sikap pasang.
  2. Wasit akan memperingatkan dan memberikan aba-aba “ LANGKAH “ jika seorang pesilat tidak dapat melakukan teknik Pencak Silat yang semestinya.
  3. Wasit memperbolehkan pesilat menggunakan serangan beruntun yang tersusun kearah sasaran lawan sebanyak-banyaknya 4 jenis serangan. Jika Pesilat memberikan rangkaian serang bela lebih dari 4 jenis serangan kepada lawan. Maka otomatis akan diberhentikan oleh wasit.
  4. Serangan sejenis dengan menggunakan tangan secara beruntun akan di nilai satu serangan saja. Karena serangan yang akan lebih di nilai adalah serangan yang menggunakan pola langkah, tersusun dalam koodinasi teknik serangan yang baik.
  5. Dalam pertandingan wasit selalu memberikan aba-aba kedua petarung, yakni:
    • Memukul gong adalah pertanda awal dan akhir pertandingan babak.
    • Penanda bahwa pertandingan akan segera berlangsung. Ada aba-aba “bersedia” oleh wasit untuk peringatan bagi kedua pesilat dan seluruh aparat pertandingan.
    • Aba-aba “mulai” tiap pertandingan di mulai dan pertandingan akan berlanjut, bisa pula dengan isyarat.
    • Penanda aba-aba “berhenti” oleh wasit agar menghentikan pertandingan.
    • Kemudian, Aba-aba “pasang” dan “silat” untuk pembinaan.

Ukuran Lapangan Pencak Silat

Pada arena pertandingan pencak silat dapat dipaparkan sebagai berikut :
  1. Lapangan pencak silat, berbentuk persegi dengan luas total 10m X 10m.
  2. Lapangan terdiri dari dua buah area yaitu area bertanding dengan ukuran keliling 8X8m di bagian dalam dan area pengaman 1m mengelilingi bagian luar area pertandingan, lapangan biasanya dibedakan dengan perbedaan warna.
  3. ada 2 buah lingkaran di lapangan pencak silat bertanda bahwa lingkaran 1 berdiameter 3m digunakan sebagai jarak sikap pasang dan lingkaran ke-2 berdiameter 8m digunakan sebagai batas arena bertanding. Diantara dua sudut-sudut yang berjauhan, terdapat 2 warna yang berbeda di bagian puzel, yaitu; Matras berwarna merah dan satu puzel matras di sudut lainnya berwarna biru.

Tata cara pertandingan Pencak Silat

Ada tata cara dalam memulai pertandingan pencak silat, sebagai berikut :
  1. Pertandingan berawal dengan masuknya wasit dan juri ke gelanggang. Wasit dan juri memberi hormat serta melapor bahwa pertandingan akan di mulai kepada ketua pertandingan.
  2. Wasit selalu memberikan isyarat kepada setiap pesilat, agar memasuki gelanggang dari sudut masing-masing yang sudah di tentukan. Setelah itu, kedua pesilat memberikan hormat kepada wasit dan ketua Pertandingan. Dan kedua pesilat langsung kembali mengambil tempat di sudut yang telah di tentukan.
  3. Wasit memanggil kedua pesilat. Kemudian kedua pesilat berjabatan tangan dan siap untuk memulai pertandingan. Wasit memeriksa kesiapan semua petugas, dengan menggunakan isyarat untuk mematuhi larangan-larangan yang di tentukan.
  4. Pada waktu istirahat antar babak, pesilat harus kembali ke sudut masing-masing. Pendamping Pesilat melaksanakan tugas dan fungsinya sesuai ketentuan pasal 5 ayat 4.
  5. Selain wasit dan kedua pesilat, tidak seseorang berada dalam gelanggang kecuali atas permintaan wasit. Setelah babak pertandingan selesai, kedua pesilat menunggu hasil keputusan pemenang pertandingan, pada masing-masing sudut. Dan setelah itu, di umumkan pemenang pertandingan, Kemudian pemberian hormat dan saling berjabatan tangan dan selesai.

Larangan

Beberapa Larangan yang di nyatakan dalam pertandingan pencak silat baik itu pelanggaran ringan atau berat yakni:

a. Pelanggaran berat

Menyerang bagian badan yang tidak sah yaitu leher, kepala serta bawah pusat hingga kemaluan dan mengakibatkan lawan cidera / jatuh.

b. Pelanggaran Ringan

Tidak menggunakan pola langkah dan sikap pasang. Melakukan penguluran waktu dengan teknik serangan sapuan sambil merebahkan diri berulang kali.

Dan masih banyak larangan yang seharusnya tidak di lakukan dalam pertandingan pencak silat.

Penentuan Kemenangan Pertandingan

Ada berbagai macam kemenangan yang dapat di peroleh dalam pertandingan pencak silat, yakni:

1. Menang angka

Bila jumlah Juri yang mentukan menang atas seorang pesilat lebih banyak dari pada lawan. Penentuan keenangan di laksanakan oleh masing-masing Juri.

2. Menang Teknik

Lawan petarung tidak dapat melanjutkan pertandingan pencak silat, karena permintaan pesilat sendiri dan mengundurkan diri atau karena alasan medis.

3. Menang Mutlak.

Jika lawan jatuh karena serangan yang sah dan tidak dapat bangkit segera. Setelah wasit menghitung ke 10 dan tidak dapat berdiri tegak dengan sikap pasang.

Aspek Pencak Silat Terhadap Budaya

Aspek pencak silat merupakan budaya dan permainan dalam seni beladiri. itu biasanya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat dengan musik dan budaya khas tradisional.

Pada tanggal 13 Desember 2019, UNESCO telah meresmikan Pencak Silat sebagai warisan budaya tak benda dunia (Intangible Cultural World Heritage). Ini merupakan salah satu usaha pemerintah dalam memajukan pencak silat sebagai warisan budaya Indonesia yang di kenal dunia.

Manfaat Pencak Silat sendiri, sudah diakui sebagai warisan budaya tak benda dunia serta mendapat pengakuan dunia Internasional.

Maka kemungkinan memiliki peluang dapat diadakan dalam cabang olahraga pada Olimpiade serta dapat menggali nilai budaya yang terkandung dalam silat.

Ada banyak penggemar beladiri dari berbagai seperti Australia, Belanda, Jerman, dan Amerika. Kita seharusnya cukup bangga, karena memiliki seni beladiri sendiri dan tidak kalah dengan negara lain serta ikut menjaga dan melestarikan seni beladiri pencak silat.

Bahkan jika bisa ikut memperkenalkan seni beladiri pencak silat ke kancah dunia seperti iko uwais, Yayan Ruhiyan dan Cecep Arif Rahman.

Demikian artikel tentang Olahraga Pencak Silat dan induk organisasi sebagai payung buat para atlit.

Iko Uwais, Ikon Pencak Silat Dunia



Dilansir dari Kapanlagi.com, Kemampuan akting Iko Uwais memang tak perlu diragukan lagi kualitasnya. Namun di balik kesuksesannya membintangi THE RAID, masih ada keinginan lain yang ingin dicapai Iko.

Saat ditemui di studio DAHSYAT pada Jumat (20/4) lalu, dia mengungkapkan kerinduannya pada action figure seperti Jet Li, Jackie Chan dan Steven Seagal yang semuanya membawakan ikon bela diri masing-masing. Harusnya, Indonesia yang memiliki bela diri silat juga bisa berjaya seperti mereka.

"Kita kangen dengan action figure, ada Jet Li dengan kung fu, Jackie Chan dengan tai chi wushu, Steven Seagal dengan muai thai. Nah Indonesia apa? Silat. Menimbulkan action figure-nya seperti Pak Yayan, Donny Alamsyah, Joe Taslim.

Berbekal keyakinan bahwa silat sudah mendunia, maka Iko pun berusaha memperkenalkan budaya silat ke mata dunia. Menurutnya, tanggapan publik internasional terhadap bela diri ini juga cukup positif.

"Silat sudah mendunia, sebelum ada THE RAID atau MERANTAU. Di indonesia silat dipandang sebelah mata. Saya sebagai atlet pencak silat memperkenalkan budaya Indonesia, sudah ke Inggris, Rusia, Perancis. Pertukaran budaya, ternyata mereka antusias mau tau silat seperti apa," lanjutnya.

Paleredan, Aliran Pencak Silat asal Purwakarta


Tidak banyak literatur mengenai pencak silat paleredan, salah satu yang ditemukan melalui pencarian di google adalah sebuah jurnal yang dikemas dalam bentuk Pdf.

Jurnal tersebut berjudul 'Eksistensi Seni Pencak Silat di Kabupaten Purwakarta (Kajian tentang Strategi Adaptasi)', oleh Irvan Setiawan. Bisa ditemukan dalam website eJurnalPatanjala.kemdikbud.go.id.

Diterangkan dalam jurnal tersebut bahwa Paleredan dapat diartikan sebagai ibing dan bisa disebut juga sebagai salah satu bentuk kesenian yang sangat terkait erat dengan Pencak Silat.

Paleredan merupakan salah satu bentuk kesenian Pencak Silat yang saat ini tergolong aktif.

Tidak hanya di Kecamatan Plered saja tetapi telah tersebar di 17 kecamatan dalam wilayah Kabupaten Purwakarta.

Keaktifan kesenian secara tidak langsung didorong oleh adanya kebiasaan untuk menampilkan kesenian Pencak Silat Paleredan.

Biasanya ditampilkan sebagai salah satu bagian dalam upacara penyambutan tamu kehormatan mulai dari setingkat kepala desa atau bahkan pejabat negara.

Antusiasme penonton terhadap kesenian ini juga terlihat sangat positif, karena di setiap tampilan para penonton terlihat banyak dan menikmati saat kesenian ini ketika digelar.

Pada awalnya kesenian bela diri Pencak Silat Paleredan berkembang terlebih dahulu di daerah Plered.

Hal ini dilatarbelakangi penggalian warisan budaya yang intens oleh para sesepuh masyarakat Plered.

Warisan budaya Paleredan berkembang tatkala telah adanya seni Pencak Silat di bumi Sunda pada tahun 1828.

Sosok Raden Tisna Wijaya (bermukim di Cikalong-Cianjur), Bang Madi dan Mbah Khair berhasil melakukan pembaruan jurus-jurus silat yang kemudian terciptalah jurus Cimande dan Cikalong.

Jurus ini merupakan hasil dari pengembangan aliran Pencak Silat yang sudah ada sebelumnya seperti aliran Syahbandar, Damalun, dan Godot.

Tujuh puluh empat tahun kemudian (1892) hingga tahun 1952 anak Raden Tisna Wijaya yaitu Raden Abu Kosim dan adiknya Raden Didi Djunaedi yang hijrah dan menetap di wilayah Plered-Purwakarta mulai mengembangkan aliran Pencak Silat ciptaan orangtua mereka.

Perguruan silat pun mereka dirikan dan diberi nama Perguruan Silat Tali Wargi.

Konsentrasi terhadap pembaharuan jurus di perguruan silat yang mereka dirikan itu pun berhasil dan mereka menyebutkan jurus baru tersebut dengan nama jurus silat “Cilalawi Pleredan”.

Proses turun temurun jurus Paleredan kemudian terus berjalan. Demikian pula dengan jurus silat “Cilalawi Pleredan”, jurus ini diturunkan kepada Raden Mangkudirja.

Jurus silat Cilalawi Pleredan terus mengalami pembaharuan, kemudian pada tahun 1957 bersama dengan Mbah Duyeh dikembangkan jurus silat “Paleredan” dalam versi yang lebih lengkap, mulai tepak irama kendang, lagu khas Paleredan dan Jurus Lima.

Dengan versi yang lebih lengkap tersebut, jurus Pencak Silat Paleredan Purwakarta saat ini telah mendapat pengakuan dari Persatuan Pencak Silat Seluruh Indonesia. (*)

*dari berbagai sumber