In House Training, Tatanen Di Bale Atikan SDN 2 Pusakamulya
Tatanen Di Bale Atikan |
Ketua Komite UPTD SDN 2 Pusakamulya, Asep Rahmat Saleh Setiaji alias Zaenx menuturkan, Tatanen Di Bale Atikan merupakan program yang sangat ditunggu-tunggu, karena mengajarkan anak didik untuk lebih menghargai alam dan lingkungannya.
"Ini sangat ditunggu-tunggu, karena mengajarkan anak didik untuk lebih menghargai alam dan lingkungannya. Sadar lingkungan. Bukan hanya tentang pemanfaatan lahan sempit," kata Zaenx.
Program ini sangat praktikal, sebagai negara agraris, bukan hanya di Kabupaten Purwakarta, Indonesia membutuhkan juga menurut zaenx pasti membutuhkan.
"Bisa membuat para murid mempraktekan secara langsung di rumahnya masing-masing. Cengek, tomat mah meureun teu kudu meuli. Bukan hanya barudak di urang, Indonesia butuh (program) ini," lanjut Zaenx.
Dilansir dari Zonaliterasi.id (23 Juli 2021), Dinas Pendidikan (Disdik) Purwakarta tengah merancang program Tatanen di Bale Atikan. Program ini merupakan upaya mengembalikan sekaligus membentuk kesadaran anak-anak terhadap lingkungan.
Search keyword: tatanen adalah, contoh tatanen di bale atikan, tuliskan manfaat dari tatanen di bale atikan, tahapan pembelajaran berbasis pancaniti pada program tatanen di bale atikan adalah, tatanen bahasa sunda, rpp tatanen di bale atikan, lirik lagu tatanen di bale atikan, poster tatanen di bale atikan,
tatanen adalah, contoh tatanen di bale atikan, tatanen bahasa sunda, lirik lagu tatanen di bale atikan, perbup tatanen di bale atikan, berita tatanen di bale atikan,
Dilansir dari Zonaliterasi.id (23 Juli 2021), Dinas Pendidikan (Disdik) Purwakarta tengah merancang program Tatanen di Bale Atikan. Program ini merupakan upaya mengembalikan sekaligus membentuk kesadaran anak-anak terhadap lingkungan.
Dikatakannya, program Tatanen di Bale Atikan adalah wujud praktek pembelajaran berbasis proyek yang memiliki visi membentuk karakter peserta didik.
“Peserta didik diberikan pembelajaran berbasis proyek, sehingga melahirkan resonansi dan pancaran yang baik di rumah dan lingkungannya. Ke depan setiap sekolah di Purwakarta memiliki keunggulannya masing-masing,” tegasnya.
Pada kesempatan sama Purwanto mengungkapkan, dalam melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tidak selalu harus daring (dalam jaringan). Wali kelas, lanjutnya, harus kreatif dan dapat melahirkan konsep ‘Pendidikan Sederhana’ yang aplikatif.
“Pendidikan sederhana yang aplikatif ditandai dengan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalahnya pada kehidupan sehari-hari. Kemudian, dari model pendidikan tersebut, maka dapat dilihat bagaimana potensi sesungguhnya yang ada pada diri siswa,” katanya.
Ia mengungkapkan, pendidikan aplikatif memiliki urgensi tersendiri untuk para siswa. Sebab, kecerdasan intelektual saja tidak cukup untuk para siswa dalam menghadapi tantangan hidup di kemudian hari.
“Kita harus memberikan layanan pendidikan yang aplikatif. Sebab, jika hanya urusan kecerdasan intelektual saja, maka siswa sesungguhnya bisa mencarinya lewat mesin pencarian Google. Sementara, kecerdasan emosional dan spritual yang aplikatif itu tidak bisa didapatkan dari google,” pungkasnya. (*)
“Peserta didik diberikan pembelajaran berbasis proyek, sehingga melahirkan resonansi dan pancaran yang baik di rumah dan lingkungannya. Ke depan setiap sekolah di Purwakarta memiliki keunggulannya masing-masing,” tegasnya.
Pada kesempatan sama Purwanto mengungkapkan, dalam melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tidak selalu harus daring (dalam jaringan). Wali kelas, lanjutnya, harus kreatif dan dapat melahirkan konsep ‘Pendidikan Sederhana’ yang aplikatif.
“Pendidikan sederhana yang aplikatif ditandai dengan kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalahnya pada kehidupan sehari-hari. Kemudian, dari model pendidikan tersebut, maka dapat dilihat bagaimana potensi sesungguhnya yang ada pada diri siswa,” katanya.
Ia mengungkapkan, pendidikan aplikatif memiliki urgensi tersendiri untuk para siswa. Sebab, kecerdasan intelektual saja tidak cukup untuk para siswa dalam menghadapi tantangan hidup di kemudian hari.
“Kita harus memberikan layanan pendidikan yang aplikatif. Sebab, jika hanya urusan kecerdasan intelektual saja, maka siswa sesungguhnya bisa mencarinya lewat mesin pencarian Google. Sementara, kecerdasan emosional dan spritual yang aplikatif itu tidak bisa didapatkan dari google,” pungkasnya. (*)
tatanen adalah, contoh tatanen di bale atikan, tatanen bahasa sunda, lirik lagu tatanen di bale atikan, perbup tatanen di bale atikan, berita tatanen di bale atikan,