Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Peran Kader Posyandu dalam Pembangunan Desa


Eep Saepul Malik, S.Pd.I., bersama Kader Posyandu Desa Taringgul Tonggoh

Purwakarta Online- Pendamping Desa (PD) Kecamatan Wanayasa, Eep Saepul Malik, S.Pd.I., mengungkapkan peran penting Kader Posyandu bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat desa.

Disampaikan kepada para anggota Kelompok Kerja (Pokja) Pendataan SDGs di Desa Taringgul Tonggoh, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta, Senin (7/6/2021).

Anggota Pokja Pendataan SDGs di Desa Taringgul Tonggoh sendiri didominasi oleh para Kader Posyandu.


Eep Saepul Malik juga menganggap para Kader memiliki peran strategis di tengah masyarakat. Karena secara teratur minimal sebulan sekali berinteraksi dengan warga desa, khususnya ibu-ibu rumah tangga.

Begitu juga bagi pembangunan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat desa, menurut Eep Saepul Malik Kader Posyandu memiliki posisi penting.

"Urusan kesehatan dan kesejahteraan kerukunan rumah tangga (kuncinya) ada di Kader posyandu," ujar Eep Saepul Malik, usai melakukan fasilitasi terhadap para Kader yang juga menjadi Anggota Pokja SDGs (Senin, 7/6/2021).

Peran dan fungsi kader posyandu bisa sangat potensial menjadi kader pemberdayaan di tengah masyakarat desa secara keseluruhan.

Pembangunan manusia

Kader Posyandu selama ini menjadi kepanjangan tangan tenaga kesehatan, terutama dalam kesehatan Ibu dan Anak.

Selaras dengan program pembangunan manusia Indonesia yang unggul, penanganan stunting dan lainnya adalah subjek-subjek yang sedang menjadi program strategis Kementerian Desa PDTT.

"Pembangunan manusia tidak bisa instan, sejak masa kehamilan, 1000 pertama kehidupan dan sebagainya, nah ini Kader Posyandu berperan sangat-sangat penting," kata Eep Saepul Malik.

Pendataan SDGs


Berkaitan dengan pendataan SDGs yang sedang dilaksanakan, Eep Saepul Malik sangat mendukung keterlibatan Kader Posyandu dalam Pokja SDGs.

"Para Kader Posyandu memiliki pengalaman, mereka sudah terbiasa terlibat dalam proses pendataan," kata Eep Saepul Malik.

Bagi Eep Saepul Malik, Pendataan SDGs adalah pendataan lengkap seluruh individu warga desa. Maka sangat penting bagi dasar pembangunan masyarakat desa.

"Selama ini tidak ada yang menyeluruh seperti SDGs, pendataan biasanya 'sampling'. Nanti hasil pendataan, kelihatan apa saja masalah riil warga desa, penyakit apa saja yang diidap warga, sarana pendidikan yang kurang, inilah diagnosa yang sesungguhnya," terang Eep Saepul Malik.

Eep Saepul Malik menjelaskan, ada 18 poin yang menjadi Goals dari pendataan SDGs di seluruh desa di Indonesia, yaitu sebagai berikut:

  1. Desa Tanpa kemiskinan
  2. Desa Tanpa Kelaparan
  3. Desa Sehat dan Sejahtera
  4. Pendidikan Desa Berkualitas
  5. Desa Berkesetaraan gender
  6. Desa Layak Air bersih dan Sanitasi
  7. Desa yang Berenergi Bersih dan Terbarukan
  8. Pekerjaan dan Pertumbuhan Ekonomi Desa
  9. Inovasi dan Infrastruktur Desa
  10. Desa Tanpa Kesenjangan
  11. Kawasan Pemukiman Desa Berkelanjutan
  12. Konsumsi dan Produksi Desa yang Sadar Lingkungan
  13. Pengendalian dan Perubahan Iklim oleh Desa
  14. Ekosistem Laut Desa
  15. Ekosistem Daratan Desa
  16. Desa Damai dan Berkeadilan
  17. Kemitraan untuk Pembangunan Desa
  18. Kelembagaan desa dinamis

Sebagai pegiat desa senior di Kabupaten Purwakarta, Eep Saepul Malik menginginkan seluruh Goals (tujuan) SDGs Desa tercapai di Taringgul Tonggoh. Namun secara realistis pembangunan desa harus dilakukan dengan seksama, bertahap dan sesuai dengan potensi.

Setelah selesai pendataan SDGs dilaksanakan, terbuka fakta masalah sesungguhnya yang ada di Desa Taringgul Tonggoh. Titik tolak pembangunan desa dengan begitu akan sangat terarah. (enjs)