Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Sekretaris APDESI Jabar, Anwar Sadat dorong Desa tingkatkan PADes melalui Bumdesma Dulur Rahayu

Anwar Sadat
Purwakarta Online - Sekretaris Asosiasi Perangkat Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Provinsi Jawa Barat, Anwar Sadat, sebagai Penasehat Bumdes Bersama Dulur Rahayu, Kecamatan Kiarapedes mendorong Desa-desa di Kecamatan Kiarapedes untuk meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes).
Disampaikan Anwar saat Musyawarah Antar Desa (MAD) Laporan Akhir Tahun 2020 siang tadi (Selasa, 19/1/2021) di Desa Cibeber, Kecamatan Kiarapedes Kabupaten Purwakarta, dirinya mendorong setiap desa untuk menyertakan modalnya di Bumdesma Dulur Rahayu.

"Melihat prospek yang digarap dan meningkatnya kinerja Bumdesma ini sebaiknya Desa-desa ikut menyertakan modal," Kata Anwar.

Mengenai dana yang disertakan sebagai modal oleh desa-desa, Anwar menyarankan angka dikisaran Rp 50 juta. Menurut mantan Ketua APDESI Kabupaten Purwakarta ini, penyertaan modal dari desa-desa ke Bumdesa Dulur Rahayu ini tidak lain adalah untuk meningkatkan PADes desa-desa itu sendiri.

"Tiap desa misalkan menyertakan modalnya Rp 50 juta. Agar apa? Agar PADesnya meningkat," kata Anwar Sadat.

Bumdesma Dulur Rahayu raup keuntungan bersih Rp 550 juta

Direktur Bumdesma Dulur Rahayu, Hasan Sidik, SE., menyatakan bahwa keuntungan tahun 2020 ini mencapai Rp 550 juta. Bahkan sudah mampu memberikan keuntungan untuk 10 Desa di Kecamatan Kiarapedes senilai total Rp 153 juta untuk PADes.

"Laba bersihnya Rp 550 juta, Alhamdulillah. Dari 3 unit usaha," kata Hasan Sidik ketika ditemui Purwakarta Online usai MAD (19/1).

Bumdesma Dulur Rahayu saat ini memiliki 3 unit usaha yang diandalkan, diantaranya adalah Toko Pertanian, Simpan-pinjam dan Grosir Sembako. Hasan menandaskan, jika unit usaha simpan-pinjam menurutnya adalah yang paling menarik, karena tidak menggunakan agunan dan mudah diakses oleh warga di 10 Desa di Kecamatan Kiarapedes

"Saya kira simpan-pinjam ini yang menarik, karena mudah diakses dan gak pakai agunan," kata Hasan.

Hasan Sidik menerangkan, jika unit usaha simpan-pinjam ini dimanfaatkan oleh 1200 orang anggota, yang terbagi kedalam 64 kelompok. Nilai uang yang beredar mencapai Rp 2,4 milyar. (enjs)