Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Hasan Sidik: Jika Membelot!



Oleh: Hasan Sidik

Teringat, malam itu begitu menggigil. Angin tajam bagai sembilu.

Jangkrik di tepi sawah bersahutan bising. Katak berorasi riuh diantara gulita malam.

Jalan beton kaku lengang dari lalu lalang roda berjalan.

Di sekotak ruangan, tak lebih sebesar masigit kumuh, 10 petani tengah terbakar gairah.

Dada mereka meletup-letup. Jika dada mereka meledak, maka semesta ini habislah terbakar.

Pasti, aku sangat yakin itu. Sebab semua pemadam kebakaran telah mati di dasar malam.

Seorang pemuda dengan wajah keras dan rambut sebahu, tengah menyulut tsunami di kedalaman jiwa para petani.

Sang muda, dengan sorot mata tajam, seolah meledak-ledak ingin menghunus samurai dan membelah perut musuh-musuh munafik.

"Kita ini tim. Kita wajib solid. Kita wajib loyal. Sejengkal saja kalian membelot, maka jangan salahkan jika pengkhiatanmu diterkam ganasnya api kehidupan" teriaknya, dan sejenak para petani gugup gelagapan.

"Ingat! Jika kalian punya sekarung cabe. Satu saja diantara cabe itu busuk, maka lambat laun semuanya akan menjadi busuk! Dan jika cabe itu adalah kalian, maka kita semua binasa dalam kesengsaraan yang tak terperi.."

Suasana sedikit mencekam itu berlangsung sampai saat fajar tiba.

Tak selang berapa lama, fajar tenggelam. Pagi kembali menghangatkan tubuh-tubuh kerempeng mereka dengan secangkir kopi hitam.

Asap lintingan daun kawung jadi pertanda bahwa mereka punya energi baru.

Petani memang silent power. Jarang teriak macam aktivis mahasiswa.

Namun, bukan berarti mereka mati. Sewaktu-waktu bisa mendeklarasikan revolusi.

Bahkan, jika tangan-tangan korup kekuasaan dirasa tiran, mereka bisa membuka buku-buku Mark, Lenin, atau Stalin.

Mereka bisa menjiwai nafas-nafas perjuangan anti kelas. Dan mereka bisa bergerak sebagai buruh-buruh yang bergemuruh.

(Repost)
Di depan kandang sapi, Pasawahan, medio 2005
_____
Warta Warga

Penulis adalah aktivis sosial-masyarakat desa, petani, pengusaha dan dikenal luas sebagai aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).